BAHASA PEMROGAMAN KOMPUTER

Sejarah Bahasa Pemrograman Komputer Sejak pertama komputer difference engine diciptakan oleh Charles Babbage pada tahun 1822, komputer membutuhkan sejumlah instruksi untuk melakukan suatu tugas tertentu. Instruksi-instruksi ini dikenal sebagai bahasa pemrograman. Bahasa komputer mulanya terdiri dari sejumlah langkah pengkabelan untuk membuat suatu program; hal ini dapat dipahami sebagai suatu rangkaian pengetikan kedalam komputer dan kemudian dijalankan. Pada awalnya, difference engine-nya Charles Babbage hanya dibuat untuk menjalankan tugas dengan menggunakan perpindahan gigi roda untuk menjalankan fungsi kalkukasi. Jadi, bentuk awal dari bahasa komputer adalah berupa gerakan secara mekanik, selanjutnya gerakan mekanik tersebut digantikan dengan sinyal listrik ketika pemerintah AS mengembangkan ENIAC pada tahun 1942, tetapi masih banyak mengadopsi prinsip-prinsip dasar dari Babbage’s engine yang mana diprogram dengan mengeset switch dan perkabelan pada seluruh sistem pada setiap “program” maupun kalkulasi. Tentu saja ini merupakan pekerjaan yang membosankan. Pada 1945, John Von Neumann yang bekerja pada Institute for Advanced Study mengemukakan dua konsep yang secara langsung mempengaruhi masa depan dari bahasa pemrograman komputer. Yang pertama dikenal sebagai “shared-program technique” (www.softlord.com). Pada teknik ini dinyatakan bahwa hardware komputer haruslah sederhana dan tidak perlu dilakukan pengkabelan dengan menggunakan tangan untuk setiap program. Sebagai gantinya, instruksi-instruksi yang lebih kompleks harus digunakan untuk mengendalikan perangkat keras yang lebih sederhana, hal ini memungkinkan komputer diprogram ulang dengan cepat. Konsep yang kedua yang juga sangat penting untuk pengembangan bahasa pemrograman. Von Neumann menyebutnya sebagai “conditional control transfer” (www.softlord.com). Ide ini berkembang menjadi bentuk subrutin, atau blok kode yang kecil yang dapat panggil berdasarkan aturan tertentu, dari pada suatu himpunan tunggal urutan kronologis yang harus dijalankan oleh komputer. Bagian kedua dari ide tersebut menyatakan bahwa kode komputer harus dapat bercabang berdasarkan pernyataan logika seperti IF (ekspresi) THEN, dan perulangan seperti FOR statement. “Conditional control transfer” mengembangkan ide adanya “libraries,” yang mana merupakan blok kode yang dapat digunakan berulang kali. Pada 1949, setelah beberapa tahun Von Neumann bekerja, bahasa Short Code dilahirkan (www.byte.com), yang merupakan bahasa komputer yang pertama untuk peralatan elektronik yang membutuhkan programmer untuk mengubah perintah kedalam 0 dan 1 dengan tangan. Pada 1957, bahasa khusus yang pertama muncul dalam bentuk FORTRAN yang merupakan singkatan dari sistem FORmula TRANslating. Bahasa ini dirancang pada IBM untuk perhitungan scientific. Komponen-komponennya sangat sederhana, dan menyediakan bagi programmer akses tingkat rendah kedalam komputer. Sampai saat ini, bahasa ini terbatas pada hanya terdiri dari perintah IF, DO, dan GOTO, tetapi pada waktu itu, perintah-perintah ini merupakan lompatan besar kearah depan. Type data dasar yang digunakan sampai sekarang ini dimulai dari FORTRAN, hal ini meliputi variabel logika (TRUE atau FALSE), dan bilangan integer, real, serta double-precision. FORTRAN sangat baik dalam menangani angka-angka, tetapi tidak terlalu baik untuk menangani proses input dan output, yang mana merupakan hal yang penting pada komputasi bisnis. Komputasi bisnis mulai tinggal landas pada 1959, dengan dikembangkannya COBOL, yang dirancang dari awal sebagai bahasa untuk para pebisnis. Type data yang ada hanya berupa number dan text string. Hal tersebut juga memungkinkan pengelompokan menjadi array dan record, sehingga data di telusuri dan diorganisasikan dengan lebih baik. Sesuatu hal yang menarik untuk dicatat bahwa suatu program COBOL dibuat menyerupai suatu essay, dengan empat atau lima bagian utama yang membentuk keseluruhan yang tertata dengan baik. Perintah-perintah COBOL sangat menyerupai tata bahasa English, sehingga membuatnya agak mudah dipelajari. Semua ciri-ciri ini dikembangkan agar mudah dipelajari dan mudah diterapkan pada dunia bisnis. Pada 1958, John McCarthy di MIT membuat bahasa LISt Processing (atau LISP), yang dirancang untuk riset Artificial Intelligence (AI). Karena dirancang untuk fungsi spesialisasi yang tinggi, maka tata cara penulisannya jaring kelihatan sebelum ataupun sesudahnya. Sesuatu perbedaan yang paling nyata dari bahasa ini dengan bahasa lain adalah dasar dan type satu-satunya adalah list, yang ditandai dengan suatu urutan item yang dicakup dengan tanda kurung. Program LISP sendirinya dibuat sebagai suatu himpunan dari list, sehingga LISP memiliki kemampuan yang khusus untuk memodifikasi dirinya, dan juga dapat berkembang sendiri. Tata cara penulisan LISP dikenal sebagai “Cambridge Polish,” sebagaimana dia sangat berbeda dari logika Boolean (Wexelblat, 177) : x V y – Cambridge Polish, what was used to describe the LISP program OR(x,y) – parenthesized prefix notation, what was used in the LISP program x OR y – standard Boolean logic LISP masih digunakan sampai sekarang karena spesialiasi yang tinggi dari sifat abstraknya. Bahasa Algol dibuat oleh suatu komite untuk pemakaian scientific pada tahun 1958. Kontribusi utamanya adalah merupakan akar dari tiga bahasa selanjutnya yaitu Pascal, C, C++, dan Java. Dia juga merupakan bahasa pertama dengan suatu tata bahasa formal, yang dikenal sebagai Backus-Naar Form atau BNF (McGraw-Hill Encyclopedia of Science and Technology, 454). Pada Algol telah diterapkan konsep-konsep baru, seperti rekursif pada function, bahasa berikutnya Algol 68, menjadi bahasa yang membosankan dan sulit digunakan (www.byte.com). Hal ini mengarah kepada adopsi terhadap bahasa yang lebih kecil dan kompak seperti Pascal. Pascal dimulai pada tahun 1968 oleh Niklaus Wirth. Tujuan pengembangannya adalah untuk kebutuhan pengajaran. Pada awalnya bahasa ini dikembangkan bukan dengan harapan adopsi pemakaian secara luas. Prinsipnya mereka mengembangkannya untuk alat pengajaran pemrograman yang baik seperti kemampuan debug dan perbaikan sistem dan dukungan kepada mikroprosesor komputer yang digunakan pada institusi pendidikan. Pascal dirancang dengan pendekatan yang sangat teratur (terstruktur), dia mengkombinasikan kemampuan yang terbaik dari bahasa-bahasa saat itu, COBOL, FORTRAN, dan ALGOL. Dalam pengerjaannya banyak perintah-perintah yang tidak teratur dan aneh dihilangkan, sehingga sangat menarik bagi pemakai (Bergin, 100-101). Kombinasi dari kemampuan input/output dan kemampuan matematika yang solid, membuatnya menjadi bahasa yang sukses besar. Pascal juga mengembangkan tipe data “pointer”, suatu fasilitas yang sangat bermanfaat pada bahasa yang mengimplementasikannya. Dia juga menambahkan perintah CASE, yang mana memperbolehkan perintah bercabang seperti suatu pohon pada suatu aturan: CASE expression OF possible-expression-value-1: statements to execute… possible-expression-value-2: statements to execute… END Pascal juga mengembangkan variabel dinamis, dimana variabel dapat dibuat ketika suatu program sedang berjalan, melalui perintah NEW dan DISPOSE. Tetapi Pascal tidak mengimplementasikan suatu array dinamis, atau kelompok dari variabel-variabel, yang mana sangat dibutuhkan, dan merupakan salah satu penyebab kekalahannya (Bergin, 101-102). Wirth kemudian membuat lanjutan dari Pascal, Modula-2, tetapi pada saat itu muncul C yang dengan cepat menjadi mengeser posisi Pascal. C dikembangkan pada tahun 1972 oleh Dennis Richie ketika sedang bekerja pada Bell Labs di New Jersey. Transisi pemakaian dari bahasa umum yang pertama ke bahasa umum sampai hari ini yaitu transisi antara Pascal dan C, C merupakan perkembangan dari B dan BCPL, tetapi agak menyerupai Pascal. Semua fasilitas di Pascal, termasuk perintah CASE tersedia di C. C menggunakan pointer secara luas dan dibangun untuk kecepatan dengan kelemahannya yaitu menjadi sulit untuk dibaca. Tetapi karena dia menghilangkan semua kelemahan yang terdapat di Pascal, sehingga dengan cepat mengambil alih posisi Pascal. Ritchie mengembangan C untuk sistem Unix yang baru pada saat yang bersamaan. Oleh karena ini, C dan Unix saling berkaitan. Unix memberikan C beberapa fasilitas besar seperti variabel dinamis, multitasking, penanganan interrupt, forking, dan strong low-level,input-output. Oleh karena itu, C sangat sering digunakan untuk pemrograman sistem operasi seperti Unix, Windows, MacOS, dan Linux. Pada akhir tahun 1970 dan awal 1980, suatu metode pemrograman yang baru telah dikembangkan. Ha tersebut dikenal sebagai Object Oriented Programming, atau OOP. Object merupakan suatu potongan dari data yang dapat dipaket dan dimanipulasi oleh programmer. Bjarne Stroustroup menyukai metode ini dan mengembangkan lanjutan dari C yang dikenal sebagai “C With Classes.” Kemampuan lanjutan ini dikembangkan menjadi bahasa C++ yang diluncurkan pada tahun 1983. C++ dirancang untuk mengorganisasikan kemampuan dasar dari C dengan OOP, dengan tetap mempertahankan kecepatan dari C dan dapat dijalankan pada komputer yang tipe berlainan. C++ sering kali digunakan dalam simulasi, seperti game. C++ menyediakan cara yang baik untuk memanipulasi ratusan instance dari manusia didalan elevator, atau pasukan yang diisi dengan tipe prajurit yang berbeda. Bahasa ini menjadi pilihan pada mata kuliah AP Computer Science sampai hari ini. Pada awal 1990′s, interaktif TV adalah teknologi masa depan. Sun Microsystems memutuskan bahwa interaktif TV membutuhkan suatu hal yang khusus, yaitu bahasa portable (bahasa yang dapat berjalan pada banyak jenis mesin yang berbeda). Bahasa ini dikenal sebagai Java. Pada tahun 1994, team proyek Java mengubah fokus mereka ke web, yang mana berubah menjadi sesuatu yang menjanjikan setelah interactive TV gagal. Pada tahun berikutnya, Netscape menyetujui pemakaian Java pada internet browser mereka, Navigator. Sampai titik ini, Java menjadi bahasa masa depan dan beberapa perusahaan mengumumkan aplikasi harus ditulis dalam Java. Java mempunyai tujuan yang besar dan merupakan bahasa yang baik menurut buku text, pada kenyataanya “bahasa tersebut tidak”. Dia memiliki masalah yang serius dalam optimasi, dengan arti program yang ditulis dengannya berjalan dengan lambat. Dan Sun telah membuat cacat penerimaan terhadap Java dengan pertikaian politis dengan Microsoft. Tetapi Java telah dinyatakan sebagai bahasa untuk instruksi masa depan dan benar-benar menerapkan object-oriented dan teknik tingkat tinggi seperti kode yang portable dan garbage collection. Visual Basic sering diajari sebagai bahasa pemrograman dasar yang mengacu pada bahasa BASIC yang dikembangkan pada tahun 1964 oleh John Kemeny dan Thomas Kurtz. BASIC adalah bahasa yang sangat terbatas dan dirancang untuk orang yang bukan computer science. Perintah-perintah dijalankan secara berurutan, tetapi kendali program dapat berubah berdasarkan IF..THEN, dan GOSUB yang mana menjalankan suatu blok kode dan kembali ketitik semula didalam alur program. Microsoft telah mengembangkan BASIC ke dalam produk Visual Basic (VB). Jantung dari VB adalah form, atau suatu window kosos dimana anda dapat drag dan drop komponen seperti menu, gambarm dan slider bars. Item-item ini dikenal sebagai “widgets.” Widget memiliki properti (seperti warna) dan events (seperti klik dan double klik) dan menjadi pusat dari pengembangan antarmuka dengan pemakai diberbagai bahasa program dewasa ini. VB merupakan program yang banyak digunakan untuk membuat interface sederhana ke produk Microsoft lainnya seperti Excel dan Access tanpa membaca banyak kode, dengannya dapat dimungkinkan untuk dibuat aplikasi yang lengkap. Perl telah sering digambarkan sebagai “duct tape of the Internet,” karena sering digunakan sebagai engine untuk interface web atau pada script untuk memodifikasi file konfigurasi. Dia memiliki fungsi text matching yang sangat baik sehingga membuatnya menjadi hal yang ideal untuk pekerjaan tersebut. Perl dikembangkan oleh Larry Wall pada 1987 karena fasilitas pada sed dan awk pada Unix (digunakan untuk manipulasi text) tidak mencukupi kebutuhannya. Tergantung kepada siapa anda bertanya, Perl adalah singkatan dari Practical Extraction and Reporting Language atau Pathologically Eclectic Rubbish Lister. Bahasa pemrograman telah berkembangan dari masa kemasa dan tetap dikembangkan dimasa depan. Mereka dimulai dari suatu daftar langkap pengkabelan agar komputer menjalankan tugas tertentu. Langkah-langkah ini berkembang menjadi software dan memiliki kemampuan yang lebih baik. Bahasa umum yang pertama menekankan pada kesederhanaan dan untuk satu tujuan saja, sedangkan bahasa dewasa ini terbagi atas bagaimana mereka diprogram, sehingga mereka dapat digunakan untuk semua tujuan. Dan mungkin bahasa yang akan datang lebih natural dengan penemuan pada quantum dan komputer-komputer biologis. Sumber : Indoprog ‘Algoritma & Pemrograman’ oleh Hendra, S.T.

Bahasa Pemrogaman

Bahasa pemrograman, atau sering diistilahkan juga dengan bahasa komputer, adalah teknik komando/instruksi standar untuk memerintah komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi.

Menurut tingkat kedekatannya dengan mesin komputer, bahasa pemrograman terdiri dari:

  1. Bahasa Mesin, yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode bahasa biner, contohnya 01100101100110
  2. Bahasa Tingkat Rendah, atau dikenal dengan istilah bahasa rakitan (bah.Inggris Assembly), yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode-kode singkat (kode mnemonic), contohnya MOV, SUB, CMP, JMP, JGE, JL, LOOP, dsb.
  3. Bahasa Tingkat Menengah, yaitu bahasa komputer yang memakai campuran instruksi dalam kata-kata bahasa manusia (lihat contoh Bahasa Tingkat Tinggi di bawah) dan instruksi yang bersifat simbolik, contohnya {, }, ?, <<, >>, &&, ||, dsb.
  4. Bahasa Tingkat Tinggi, yaitu bahasa komputer yang memakai instruksi berasal dari unsur kata-kata bahasa manusia, contohnya begin, end, if, for, while, and, or, dsb.

Sebagian besar bahasa pemrograman digolongkan sebagai Bahasa Tingkat Tinggi, hanya bahasa C yang digolongkan sebagai Bahasa Tingkat Menengah dan Assembly yang merupakan Bahasa Tingkat Rendah.

Jumat, 15 Oktober 2010

•Modul 12. Melakukan Perbaikan dan atau Setting Ulang Jaringan

Khoirul Anam

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
Melakukan Perbaikan dan atau
Setting Ulang Koneksi Jaringan
BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2004
KODE MODUL
SWR.OPR.104.(2).A
ii
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
Melakukan Perbaikan dan atau
Setting Ulang Koneksi Jaringan
PENYUSUN
TIM FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2004
KODE MODUL
SWR.OPR.104.(2).A
iii
KATA PENGANTAR
Modul dengan judul “Melakukan Perbaikan dan/atau Setting Ulang
Koneksi Jaringan“ merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai
panduan praktikum peserta diklat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
untuk membentuk salah satu bagian dari kompetensi bidang keahlian
Teknik Komputer dan Informatika pada Program Keahlian Komputer dan
Jaringan.
Modul ini menguraikan tentang cara melakukan perbaikan dan/atau
setting ulang koneksi jaringan. Pembahasan akan dimulai dari
mempersiapkan perbaikan konektivitas jaringan pada komputer yang
bermasalah yang dilanjutkan dengan bagaimana cara memperbaiki
konektifitas jaringan pada komputer yang bermasalah dan ditutup dengan
melakukan pemeriksaan, pengujian dan pembuatan laporan dari hasil
pekerjaan yang telah dilakukan. Kompetensi ini sangat dibutuhkan bagi
tenaga ahli di bidang jaringan komputer karena dalam kenyataannya
mereka akan selalu dihadapkan permasalahan ini.
Modul ini terkait dengan modul lain yang membahas tentang
mengoperasikan komputer dan modul mendiagnosis permasalahan
pengoperasian PC yang tersambung jaringan. Oleh karena itu, sebelum
menggunakan modul ini peserta diklat diwajibkan telah mengambil modulmodul
tersebut.
Yogyakarta, Oktober 2004
Penyusun
Tim Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta
iv
DAFTAR ISI MODUL
Halaman
HALAMAN DEPAN ............................................................................ i
HALAMAN DALAM ............................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................... iii
DAFTAR ISI MODUL ......................................................................... iv
PETA KEDUDUKAN MODUL .............................................................. vi
PERISTILAHAN / GLOSSARY ............................................................. viii
I. PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. DESKRIPSI JUDUL............................................................. 1
B. PRASYARAT ..................................................................... 1
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ..................................... 2
1. Petunjuk Bagi Siswa .................................................... 2
2. Peran Guru ................................................................. 3
D. TUJUAN AKHIR ................................................................ 3
E. KOMPETENSI ................................................................... 3
F. CEK KEMAMPUAN ............................................................ 4
II. PEMELAJARAN ................................................................... 5
A. RENCANA PEMELAJARAN SISWA ....................................... 5
B. KEGIATAN BELAJAR ......................................................... 6
1. Kegiatan Belajar 1 : Mempersiapkan Perbaikan
Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah ............ 6
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran.................................. 6
b. Uraian Materi 1....................................................... 6
c. Rangkuman 1......................................................... 14
d. Tugas 1 ................................................................. 15
e. Tes Formatif 1........................................................ 15
f. Kunci Jawaban Formatif 1 ....................................... 16
v
g. Lembar Kerja 1....................................................... 16
2. Kegiatan Belajar 2 : Memperbaiki Konektifitas Jaringan
Pada PC .................................................................... 18
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran ................................. 18
b. Uraian Materi 2....................................................... 18
c. Rangkuman 2......................................................... 36
d. Tugas 2 ................................................................. 36
e. Tes Formatif 2........................................................ 37
f. Kunci Jawaban Formatif 2 ....................................... 37
g. Lembar Kerja 2....................................................... 39
Kegiatan Belajar 3 : Memeriksa, Menguji dan
Membuat Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan
Konektifitas Jaringan pada PC ...................................... 41
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran ................................. 41
b. Uraian Materi 3....................................................... 41
c. Rangkuman 3......................................................... 52
d. Tugas 3 ............................................................... 53
e. Tes Formatif 3........................................................ 53
f. Kunci Jawaban Formatif 3 ....................................... 53
g. Lembar Kerja 3....................................................... 54
III. EVALUASI ........................................................................ 56
A. PERTANYAAN .................................................................. 56
B. KUNCI JAWABAN EVALUASI ............................................. 56
C. KRITERIA KELULUSAN ..................................................... 58
IV.PENUTUP ............................................................................ 59
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 60
vi
PETA KEDUDUKAN MODUL
Diagram ini menunjukkan tahapan atau tata urutan kompetensi yang
diajarkan dan dilatihkan kepada peserta didik dalam kurun waktu yang
dibutuhkan serta kemungkinan multi exit-multi entry yang dapat diterapkan.
SLTP & yang
sederajat
HDW.DEV.100.
(2).A•
1 2 3
I II III
LULUS SMK
HDW.MNT.201.
(2).A
HDW.MNT.203.
(2).A
SWR.OPR.101.
(2).A•
SWR.OPR.100.
(1).A
HDW.MNT.102.
(2).A
SWR.OPR.102.
(2).A•
HDW.MNT.101.
(2).A
HDW.MNT.204.
(2).A
SWR.MNT.201.
(1).A
NTW.OPR.100.
(2).A•
HDW.MNT.202.
(2).A
HDW.MNT.205.
(2).A
SWR.OPR.103.
(2).A•
SWR.OPR.104
.(2).A•
NTW.OPR.200.
(2).A•
NTW.MNT.201
(2).A•
NTW.MNT.202.
(2).A•
NTW.MNT.300.
(3).A•
A 4
LULUS SMK
IV
vii
Keterangan :
HDW.DEV.100.(2).A Menginstalasi PC
HDW.MNT.201.(2).A Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC dan
periferal
HDW.MNT.203.(2).A Melakukan perbaikan dan / atau setting ulang sistem
PC
HDW.MNT.204.(2).A Melakukan perbaikan periferal
HDW.MNT.101.(2).A Melakukan perawatan PC
HDW.MNT.102.(2).A Melakukan perawatan periferal
SWR.OPR.101.(2).A Menginstalasi sistem operasi berbasis GUI (Graphical
User Interface)
SWR.OPR.102.(2).A Menginstalasi sistem operasi berbasis text
SWR.OPR.100.(1).A Menginstalasi software
SWR.MNT.201.(1).A Mem-Back-Up dan Me-Restore software
NTW.OPR.100.(2).A Menginstalasi perangkat jaringan lokal (Local Area
Network)
HDW.MNT.202.(2).A Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang
tersambung jaringan
HDW.MNT.205.(2).A Melakukan perbaikan dan/atau setting ulang
koneksi jaringan
SWR.OPR.103.(2).A Menginstalasi sistem operasi jaringan berbasis GUI
(Graphical User Interface)
SWR.OPR.104.(2).A Menginstalasi sistem operasi jaringan berbasis text
NTW.OPR.200.(2).A Menginstalasi perangkat jaringan berbasis luas
(Wide Area Network )
NTW.MNT.201.(2).A Mendiagnosis permasalahan perangkat yang
tersambung jaringan berbasis luas (Wide Area
Network )
NTW.MNT.202.(2).A Melakukan perbaikan dan/atau setting ulang koneksi
jaringan berbasis luas (Wide Area Network )
NTW.MNT.300.(3).A Mengadministrasi server dalam jaringan
A Merancang bangun dan menganalisa Wide Area
Network
viii
PERISTILAHAN/GLOSSARY
Topologi : Cara menghubungkan komputer dalam jaringan
LAN Card : Sebuah periperal komputer yang digunakan untuk
menghubungkan satu komputer dengan komputer lain.
Konektor : Suatu peripheral yang digunakan untuk menghubungkan
satu node ke node lain melalui kabel.
UTP : UTP (Unshielded Twisted Pair) merupakan sepasang
kabel yang dililit satu sama lain dengan tujuan
mengurangi interferensi listrik yang terdapat dari dua,
empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai
dalam jaringan adalah 4 pasang/8 kabel) dengan
metode pengawatan
IP Address : Alamat Internet Protocol merupakan nama sebuah
komputer yang terhubung dalam jaringan dalam
bentuk aturan tertentu.
Sharing : penggunaan bersama sumber daya (peripheral dan
data) yang terdapat dalam komputer dalam jaringan.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI JUDUL
Melakukan perbaikan dan/atau setting ulang koneksi jaringan
merupakan modul teori dan atau praktikum yang membahas dasardasar
melakukan perbaikan dan/atau pengaturan ulang komputer yang
terkoneksi jaringan.
Modul ini terdiri dari 3 (tiga) kegiatan belajar, yaitu mempersiapkan
perbaikan konektifitas jaringan pada PC yang bermasalah,
memperbaiki konektifitas jaringan pada PC dan memeriksa, menguji &
pembuatan laporan hasil pemeriksaan dan perbaikan konektifitas
jaringan pada PC. Dengan menguasai modul ini diharapkan peserta
diklat mampu melakukan perbaikan konektifitas pada komputer yang
bermasalah pada jaringan.
B. PRASYARAT
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini
adalah :
1. Peserta diklat telah lulus modul / materi diklat Menginstalasi
perangkat jaringan lokal LAN (Local Area Network ).
2. Peserta diklat telah lulus modul / materi diklat mendiagnosis
permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringan.
3. Peserta diklat mampu mengoperasikan komputer sesuai dengan
intruksi manual book.
2
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Petunjuk Bagi Siswa
Siswa diharapkan mampu berperan aktif dan berinteraksi dengan
sumber belajar yang mendukungnya, karena itu harus diperhatikan
beberapa hal sebagai berikut :
a. Langkah–langkah Belajar
Modul ini berisi materi mengenai kompetensi Melakukan perbaikan dan
atau setting ulang koneksi jaringan, oleh sebab itu perlu diperhatikan
beberapa hal agar peserta diklat lebih berkompeten dan professional,
yaitu :
1) Apa yang harus dikerjakan pertama kali dalam melakukan
perbaikan dan/atau setting ulang konektifitas jaringan ?
2) Bagaimana cara melakukan perbaikan dan setting ulang
konektifitas jaringan ?
3) Apakah perbaikan dan atau setting ulang koneksi jaringan yang
dilakukan sudah sesuai dengan aturan dan apakah sistem dapat
bekerja dengan baik dan benar ?
b. Perlengkapan yang Harus Dipersiapkan
Untuk menunjang kelancaran tugas yang akan Anda lakukan, maka
persiapkanlah seluruh perlengkapan yang diperlukan sesuai dengan
jenis tugas pada masing-masing kegiatan pemelajaran.
c. Hasil Pelatihan
Anda akan mampu melakukan tugas/pekerjaan melakukan perbaikan
dan atau setting ulang koneksi jaringan.
3
2. Peran Guru
Guru yang akan mengajarkan modul ini hendaknya mempersiapkan diri
sebaik-baiknya yaitu mencakup aspek strategi pemelajaran,
penguasaan materi, pemilihan metode, alat bantu media pemelajaran,
dan perangkat evaluasinya.
D. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari modul ini, peserta diklat diharapkan kompeten
dan professional melakukan tugas/pekerjaan melakukan perbaikan dan
atau setting ulang koneksi jaringan sesuai denagan kebutuhan yang
dihadapi.
E. KOMPETENSI
Sub Materi Pokok Pemelajaran
Kompetensi
Kriteria Unjuk
Kerja
Lingkup
Belajar
Sikap Pengetahuan Keterampilan
1 2 3 4 5 6
A.1 Mempersiapkan
perbaikan PC yang
bermasalah
A.1.4.
Spesifikasi
hardware
terpasang
diperiksa
Pemeriksaan
status/history
/log sheet
hasil
perawatan
dan atau
perbaikan
Prosedur,
metode, dan
peralat-an
bantu
pemeriksaan
Teknik
pemeriksaan
spesi-fikasi
hardware
Mengikuti
prosedur
dalam
persiapan perbaikan
PC
Menguraikan
langkah-langkah
persiapan
perbaikan PC
berdasarkan hasil
diagnosis
Menyusun
langkah-langkah
persiapan
perbaikan PC
Memilih
peralatan bantu
pemeriksaan
yang tepat
A.2
Memperbaiki
konektifitas
jaringan pada PC
Perbaikan,
penggantian
komponen,
dan atau
setting ulang
konektifitas
jaringan pada
PC
Gejala
kerusakan
pada
komponen
jaringan
Langkahlangkah
penggantian
komponen
jaringan
Melaksanakan
Keaman-an
dan
Keselamatan
Kerja (K3)
dalam memperbaiki
konektifitas
jaringan
Mengidentifikasi
komponen LAN
yang
mengalami
kerusakan
Menguraikan
langkahlangkah
penggantian
komponen
jaringan
Menguraikan
langkahlangkah
korektif
untuk
mencegah
kerusakan yang
Memeriksa
perangkat LAN
menggunakan
cara/ metode
yang sesuai
dengan SOP
Mengganti
komponen
jaringan yang
mengalami
kerusakan
Melaksanakan
langkah korektif
untuk mencegah
penyebaran
kerusakan pada
bagian PC yang
lain
4
lebih jauh pada
komponen
lainnya
A.3
Memeriksa hasil
perbaikan
konektifitas
jaringan pada PC
Hasil
pengecekan
dan
perbaikan
diidentifikasi
Perbaikan,
penggantian
komponen,
dan atau
setting ulang
koneksi
jaringan PC
yang
dilakukan
dicatat dan
dilaporkan
sesuai
dengan SOP
yang berlaku
Pembuatan
laporan hasil
pemeriksaan
dan perbaikan
Melaporkan
setiap hasil
pelaksanaan
kegiatan sesuai
dengan SOP
Menguraikan
daftar hasil
perbaikan,
penggantian
komponen dan
setting ulang
terhadap LAN
Membuat daftar
hasil perbaikan,
penggantian
komponen dan
setting ulang
perangkat LAN
F. CEK KEMAMPUAN
Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah Anda miliki, maka
isilah cek lis () seperti pada table di bawah ini dengan sikap jujur dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Saya dapat
Melakukan
Pekerjaan ini
dengan
Kompeten
Sub
Kompetensi Pernyataan
Ya Tidak
Bila
Jawaban
“Ya”
Kerjakan
1. Mempersiapkan
perbaikan konektifitas
jaringan pada PC yang
bermasalah
Tes Formatif
1
2. Memperbaiki konektifitas
jaringan pada PC Tes Formatif
2
Melakukan
perbaikan
dan/atau
setting ulang
koneksi
jaringan
3. Memeriksa hasil
perbaikan konektifitas
jaringan pada PC
Tes Formatif
3
Apabila anda menjawab TIDAK pada salah satu pernyataan diatas,
maka pelajarilah modul ini.
5
BAB II
PEMELAJARAN
A. RENCANA PEMELAJARAN SISWA
Kompetensi : Penangana Jaringan LAN
Sub Kompetensi : Menguasai perbaikan dan atau setting ulang koneksi
jaringan
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat
Belajar
Alasan
Perubahan
Tanda
Tangan
Guru
Mempersiapkan
perbaikan
konektifitas
jaringan pada PC
yang bermasalah
Memperbaiki
konektifitas
jaringan pada PC
Memeriksa,
Menguji &
pembuatan
laporan hasil
pemeriksaan dan
perbaikan
konektifitas
jaringan pada PC
6
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1: Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas
Jaringan pada PC yang Bermasalah
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
1) Peserta diklat mampu menyusun langkah-langkah persiapan
perbaikan konektifitas jaringan
2) Peserta diklat mampu memilih peralatan bantu pemeriksaan yang
tepat
b. Uraian Materi 1
Persiapan untuk melakukan perbaikan konektifitas jaringan pada
komputer client yang bermasalah harus terlebih dahulu mengetahui
peralatan-peralatan yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam
jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses perbaikan konektifitas
kita juga harus mengetahui jenis topologi jaringan yang digunakan oleh
komputer client tersebut. Hal ini dilakukan agar dalam proses persiapan
dan proses perbaikan kita tidak menggunakan sistem trial and error
yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa mengetahui
permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan berikut
akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada jaringan
dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada jaringan
dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak
digunakan.
1) Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan
Topologi Bus
Merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial dengan
menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung
7
jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.
Karakteristik topologi Bus adalah:
- merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana
sepanjang kabel terdapat node-node.
- Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi
- Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).
- Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti
- Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan
dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis
lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju,
sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal
tersebut/hanya akan dilewati signal.
Gambar 1 Jaringan dengan Topologi Bus
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi
Bus adalah:
8
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot
ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun
workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam
sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat
dua jenis yakni PCI dan ISA
Gambar 2.
a. Kartu jarinagn (LAN Card) ISA dengan konektor BNC dan RJ45
b. Kartu jarinagn (LAN Card) ISA dengan konektor BNC
b) Kabel dan konektor
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah
menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan
perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik
dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor
dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal
dalam kabel tersebut.
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick
coaxial dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10
mbps.
Konektor BNC
a Konektor RJ 45 b
9
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two)
memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m
dengan menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai
kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2,
dengan diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna
gelap.
Gambar 3. Kabel Jenis Coaxial atau RG-58/BNC
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah
dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis
yakni:
a) Konektor BNC
Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel
coaxial.
b) TerminatorBNC
Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan
Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.
c) TBNC
Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN
Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung
jaringan.
10
a b c
Gambar 4. Jenis-jenis Konektor BNC
a. Konektor BNC, b. Terminator BNC, c. T BNC
2) Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan
topologi Star
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/
sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru
menuju ke node tujuan.
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan
untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang
ada. Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada
panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum
konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.
Karateristik topologi Star adalah:
a) Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic
data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
b) Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel
yang langsung terhubung ke central node.
11
c) Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka
hanya pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu
jaringan lain
d) Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu
traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP
Gambar 5. Jaringan dengan Topologi Star
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi
Bus adalah:
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot
ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun
workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan
kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya untuk
12
jaringan menggunakan topologi star menggunakan kartu jaringan
jenis PCI.
Gambar 6.
a. Kartu jarinagn (LAN Card) PCI dengan konektor BNC dan RJ45
b. Kartu jarinagn (LAN Card) PCI dengan konektor RJ 45
b) Kabel dan Konektor
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah
UTP (Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang
dililit satu sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik
yang terdapat dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang
dipakai dalam jaringan adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat
mempunyai transfer rate 10 mbps sampai dengan 100 mbps tetapi
mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m.
Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih
orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih
biru).
Konektor BNC
Konektor RJ 45
a
b
b
13
Gambar 7. Kabel Jenis UTP (Unshielded Twisted Pair)
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan
kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor
RJ 45 dan untuk mengepres kabel menggunakan tang khusus
yakni Cramping tools.
a b
Gambar 8
a. Konektotor RJ 45 b. Cramping tools
Gambar 9. Susunan Konektor dan Pengkabelannya
14
c. Rangkuman 1
1) Sebelum melakukan perbaikan konektifitas jaringan pada komputer
workstation (client) yang bermasalah diperlukan peralatan dan
harus diketahui jenis topologi jaingan yang di gunakan oleh
komputer workstation (client) tersebut.
2) Karakteristik Topologi Bus
•Merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana
sepanjang kabel terdapat node-node.
•Paling prevvalent karena sederhana dalam instalasi.
•Signal melewati 2 arah dengan satu kabel memungkinkan
terjadi collision (tabrakan data atau tercampurnya data).
•Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada
salah satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti.
•Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan
dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu
garis lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang
dituju, sedangkan alat lain yang bukan tujuan akan
mengabaikan signal tersebut/hanya dilewati signal.
3) Karakteristik Topologi Star
•Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node,
traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali
lagi.
•Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel
yang langsung terhubung ke central node.
•Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka
hanya pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu
jaringan lain
15
•Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu
traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP
4) Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk membuat jaringan
komputer adalah:
•Kartu Jaringan (Network Interface Card/LAN Card)
•Kabel dan Konektor
•Switch/Hub
5) Kabel UTP (Unshilded Twisted Pair) merupakan salah satu kabel
untuk menghubungkan komputer dalam jaringan komputer dengan
topologi Star dan yang paling banyak digunakan.
6) Kabel UTP dihubungkan dengan konektor RJ 45 dan untuk
mengepres kabel digunakan tang khusus yang dikenal dengan nama
Cramping tools, sedangkan untuk kabel Coaxial dihubungkan
dengan konektor BNC.
d. Tugas 1
1) Amati Jaringan yang hendak perbaiki konektifitasnya dan catatlah!
2) Catatlah jenis, fungsi dan karakteristik peralatan dan bahan yang
digunakan dalam jaringan dengan topologi Star maupun jaringan
dengan topologi Bus.
3) Catat Kebutuhan alat dan bahan sesuai dengan topologi jaringan
yang hendak diperbaiki konektifitasnya!
e. Tes Formatif 1
1) Mengapa kabel UTP jangkauannya untuk membangun jaringan lebih
pendek apabila dibandingkan dengan kabel coaxial? Jelaskan?
2) Apa yang dimaksud dengan terminator dan apa fungsinya pada
jaringan dengan Topologi Bus?
16
f. Kunci Jawaban Formatif 1
1) Karena kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup baik dari
cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan electical
inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio) karena
terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.
Sehingga dapat digunakan dalam jangkauan yang lebih panjang
Sedangkan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) merupakan
sepasang kabel yang dililit satu sama lain dengan tujuan
mengurangi interferensi listrik yang terdapat dari dua, empat atau
lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan adalah 4
pasang / 8 kabel). Dalam kabel UTP timbul interferensi listrik yang
terdapat pada 2 atau 4 pasang tersebut, sehinga bila digunakan
dalam kabel yang panjang interferensi listrik akan semakin tinggi
yang dapat mengakibatkan terjadinya gangguan dalam sistem
jaringan tersebut.
2) Terminator adalah konektor yang digunakan dalam sistem jaringan
dengan topologi Bus. Terminator mempunyai nilai tahanan 50 ohm.
Merupakan tanda ujung dari sebuah jaringan dengan topologi Bus.
Apabila terdapat terminator pada kartu jaringan (LAN Card) dalam
sebuah sistem jaringan dengan topologi bus berarti bahwa
komputer tersebut merupakan ujung dari sebuah jaringan yang
dibangun.
g. Lembar Kerja 1
Alat dan bahan :
Kabel coaxial, konektor BNC, T BNC, Terminator BNC, Kabel UTP,
Konektor RJ45, Tang (Cramping tools).
17
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran
listrik ketubuh (tersengat listrik)
3) Letakkan peralatan dan bahan pada tempat yang aman.
4) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar
kegiatan belajar.
Langkah Kerja
1) Persiapkan semua peralatan dan bahan pada tempat yang aman.
2) Periksa semua bahan dan peralatan dalam kondisi yang baik.
3) Catat jenis fungsi dan karakteristik peralatan serta bahan yang
digunakan dalam jaringan denga topologi star maupun jaringan
dengan topologi Bus.
4) Buatlah pengkabelan Coaxial menggunakan konektor BNC dengan
baik.
5) Buatlah pengkabelan untuk kabel UTP model kabel lurus (Straight
Cable) dan kabel silang (Crossover Cable)
6) Setelah selesai rapikan dan bersihkan tempat praktek
18
2. Kegiatan Belajar 2 : Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada
PC
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
1) Peserta diklat mampu memeriksa perangkat LAN.
2) Peserta diklat mampu mengganti komponen jaringan yang
mengalami kerusakan
3) Peserta diklat mampu melaksanakan langkah korektif untuk
mencegah penyebaran kerusakan pada bagian PC yang lain
b. Uraian Materi 2
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau
menghubungkan komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan
yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan konfigurasi ulang
perangkat yang diganti.
Pada pembahasan berikut akan membahas pada perbaikan konektifitas
pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi Star. Hal ini dilakukan
untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan kegiatan belajar
yang pertama.
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:
1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu
jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu
jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan
sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot
ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka
mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar.
Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama
19
slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong.
Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat
menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh
komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada
windows 98, Windows 2000 dan windows XP.
Pemasangan kartu jaringan dapat terlihat seperti gambar berikut:
Gambar 10. Pemasangan Kartu Jaringan pada Motherboard
a. Kartu jaringan model PCI
b. Motherboard
c. Kartu jaringan model ISA
2) Pemasangan Kabel pada Konektor
a) Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan
hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat
menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi
a
b
c
20
down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau
tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai
antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat
dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau
putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel
Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel
Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau
putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.
a b
Gambar 11. a. Penampang Kabel Coaxial, b. Pemasangan Kabel coaxial
pada konektor BNC
b) Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan
kabel harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah
dalam penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang
dipakai jika telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke
konektor RJ 45.
21
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:
1. Kabel Lurus (Straight Cable)
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung
satu dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable)
digunakan untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan
Hub/Switch.
Skema Pengkabelan Lurus adalah antara konektor 1 dengan konektor 2
sebagai berikut:
Konektor 1
Pinout
Konektor 2
Pinout
Orange Putih
Orange
Hijau Putih
Biru
Biru Putih
Hijau
Coklat Putih
Coklat
1 _____________________ 1
2 _____________________ 2
3 _____________________ 3
4 _____________________ 4
5 _____________________ 5
6 _____________________ 6
7 _____________________ 7
8 _____________________ 8
Orange Putih
Orange
Hijau Putih
Biru
Biru Putih
Hijau
Coklat Putih
Coklat
Gambar 12. Pengawatan dalam Kabel Lurus (Straight Cable)
22
Gambar 13. Kabel Lurus (Straight Cable)
2. Kabel Silang (Crossover Cable)
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung
satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman
(Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data
ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua
begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data
ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk
menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua
komputer tanpa menggunakan hub.
23
Skema kabel silang (Crossover Cable )adalah antara konektor 1 dengan
konektor 2 sebagai berikut:
Konektor 1
Pinout
Konektor 2
Pinout
Orange Putih
Orange
Hijau Putih
Biru
Biru Putih
Hijau
Coklat Putih
Coklat
1--------------------------------- 1
2 -------------------------------- 2
3 -------------------------------- 3
4 -------------------------------- 4
5 -------------------------------- 5
6 -------------------------------- 6
7 -------------------------------- 7
8 -------------------------------- 8
Orange Putih
Orange
Hijau Putih
Biru
Biru Putih
Hijau
Coklat Putih
Coklat
Gambar 14. Hubungan dalam Kabel Silang (Crossover Cable)
Gambar 15. Kabel Silang (Crossover Cable )
24
Pengiriman dan penerimaan data kabel silang (Crossover Cable) dari
komputer ke komputer sebagai berikut:
Gambar 16. Pengiriman dan Penerimaan Data pada Kabel Silang
(Crossover Cable)
3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan
a) Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan
topologi Bus
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan
topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50
ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang
kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
Gambaran pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada
Jaringan dengan topologi Bus adalah sebagai berikut:
Network Adapter
(Inside Computer)
Network Adapter
(Inside Computer)
RECIVE
TRANSMITER
RECIVE
TRANSMITER
25
Gambar 17. Gambaran Pemasangan Kabel Coaxial dengan
Konektor BNC pada Jaringan dengan Topologi Bus
Keterangan Gambar:
1. Komputer Server
2. Terminator yang mempunyai nilai tahanan 50 ohm.
Merupakan tanda ujung dari sebuah jaringan dengan
topologi Bus. Apabila ingin mengembangkan jaringan
dengan membuka terminator, menyambungkan ke
komputer lain dan pada ujungnya harus ditutup kembaii
dengan terminator tersebut.
3. Kartu jaringan (LAN Card) yang ada pada setiap komputer
untuk dapat mengakses sistem jaringan tersebut.
4. Kabel Coaxial dengan ujung-ujungnya telah terhubungkan
dengan konektor BNC.
5. T BNC yang dikoneksikan ke kartu jaringan (LAN Card)
sedangkan 2 conektor lain dihubungkan ke terminator
apabila merupakan ujung jaringan ataupun kabel Coaxial
dengan conektor BNC untuk menyambungkan ke komputer
yang lainnya.
6. Laptop yang terhubung pada sistem jaringan yang
merupakan salah satu client.
7. Computer Desktop atau PC yang terhubung pada sistem
jaringan yang merupakan salah satu client.
1
2
3
4
5
6
7
26
b) Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan
Topologi Star
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star
adalah setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor.
Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan.
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena
memudahankan untuk menambah, megurangi atau mendeteksi
kerusakan jaringan yang ada.
Gambaran pemasangan kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada
Topologi Star adalah sebagai berikut:
Gambar 18. Gambaran Pemasangan Kabel UTP dengan
Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star
3
7
2
1
4
5
6
27
Keterangan Gambar:
1. Server
2. Kartu jaringan (LAN Card) yang ada pada setiap komputer
untuk dapat mengakses sistem jaringan tersebut. Yang
terhubung antara komputer ke Hub/Swich.
3. Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data
bagi kartu jaringan (Network Card).
4. Konektor RJ 45 untuk menghubungkan antara Kabel UTP
dengan Kartu Jaringan (LAN Card) dan Hub/switch.
5. Computer Desktop atau PC yang terhubung pada sistem
jaringan yang merupakan salah satu client
6. Laptop yang terhubung pada sistem jaringan yang
merupakan salah satu client.
7. Kabel UTP Sebagai media penghubung dalam sistem
Jaringan dengan Topologi Star
4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan
Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka
langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat
dilakukan dengan cara:
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi
dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena
driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga
memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang
dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel
28
Gambar 19. a. Windows Control Panel; b. Window Configurasi Kartu
Jaringan Add Network Adapter
Gambar 20. a. Nama Network Adapter; b. Lokasi Driver Network
Adapter
a
b
a
b
29
Gambar 21. Kartu Jaringan yang Telah Terdeteksi
Setelah kartu jaringan terdeteksi atau terinstal dengan benar maka
langkah selanjutnya adalah setting protocol yang digunakan.
b) Pemilihan Protocol
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan
baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog
tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan
cara-cara berikut:
30
Gambar 22. Prosedur Pengaktifan Protocol TCP/IP
Keterangan Gambar:
1. Memilih add pada configuration Network
2. Memilih protocol
3. Klik add
4. Pilih TCP/IP
5. Klik OK
Pemilihan protocol untuk dapat melakukan pengalamatan IP Address
dan subnet mask.
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem
jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address
sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross
penggunaan alamat yang sama.
•Kelas Alamat IP Address
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B,
Kelas C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut
1
2
3
4
5
31
adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikit
jaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang banyak.
Kelas C dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit,
Kelas D dan E tidak banyak digunakan.
Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:
•Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer
dihubungkan
•Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan
untuk mengenali masing-masing host pada subnet.
Kelas A
Oktet pertamanya mempunyai nilai 0 sampai 127, dan pengalamatan
Kelas A masing-masing dapat mendukung 16.77.214 host.
N = NetId, H = HostId
Kelas A hanya menggunakan octet pertama ID jaringan, tiga octet yang
tersisa disediakan untuk digunakan sebagai HostId.
Karakteristik Kelas A:
Bit pertama : 0
panjang NetlD : 8 bit
Panjang HostlD : 24 bit
Byte pertama : 0-127
Jumlah : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai dengan 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP Address pada tiap kelas A
NNNNNNNN HHHHHHHH HHHHHHHH HHHHHHHH
32
Kelas B
Oktet pertamanya mempunyai nilai 128 sampai 191, dan pengalamatan
Kelas B masing-masing dapat mendukung 65.532 host.
N = NetId, H = HostId
Karakteristik Kelas B:
2 Bit pertama : 10
panjang NetlD : 16 bit
Panjang HostlD : 16 bit
Byte pertama : 128-191
Jumlah : 16.384 kelas B
Range IP : 128.xxx.xxx sampai dengan 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532. IP Address pada tiap kelas B
Kelas C
Oktet pertamanya mempunyai nilai 192 sampai 223, dan pengalamatan
Kelas B masing-masing dapat mendukung 256 host.
N = NetId, H = HostId
IP Addrress Kelas C sering digunakan untuk jaringan berskala kecil.
Karakteristik Kelas C:
3 Bit pertama : 110
Panjang NetlD : 24 bit
Panjang HostlD : 8 bit
NNNNNNNN NNNNNNNN HHHHHHHH HHHHHHHH
NNNNNNNN NNNNNNNN NNNNNNNN HHHHHHHH
33
Byte pertama : 192-223
Jumlah : 256 kelas B
Range IP : 192.0.0.xxx sampai dengan 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 IP Address pada tiap kelas C
Subnetmask
Nilai subnetmask untuk memisahkan network id dengan host id.
Subnetmask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan apakah jaringan
yang dimaksud adalah jaringan local atau non local.
Network ID dan host ID di dalam IP address dibedakan oleh
penggunaan subnet mask. Masing-masing subnet mask merupakan pola
nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua (1) yang
menunjukkan network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari
porsi IP address.
Tabel subnetmask
Kelas IP
Address
Bit Subnet Subnet mask
A 11111111 00000000 00000000 00000000 255.0.0.0
B 11111111 11111111 00000000 00000000 255.255.0.0
C 11111111 11111111 11111111 00000000 255.255.255.0
Untuk lebih mempermudah pengalamatan IP address lebih disarankan
pemberian normor dilakukan dengan berurutan.
34
Gambar 23. Pengisian IP Address dan Subnet Mask
1. Pilih TCP/IP
2. Klik Propertis
3. Pilih specify an IP Address
Gambar 24. Pengisian IP Address dan Subnet Mask Harus Sesuai
dengan Konfigurasi Sistem Jaringan yang Digunakan
2
1
3
35
Dengan penomoran IP Address yang berurutan akan mempermudah
dalam mengingat dan proses perawatannya.
d) Pemilihan Workgroup
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita
hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi
untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju
apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.
Untuk penentuan Workgroup dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai
betikut:
Gambar 25. Langkah Perubahan Workgroup
1. Pilih Identification
2. Menu perubahan workgroup
Setelah selesai Konfigurasi konektifitas secara hardware dan software
maka tindakan perbaikan boleh dibilang selesai tinggal meakukan
1
2
36
pengujian saja. Komputer kemudian akan restart dan muncul kotak
dialog untuk pengisian user name dan password.
Gambar 26. Kotak Dialog untuk Pengisian User Name dan Password
c. Rangkuman 2
Tindakan perbaikan konektifitas dalam jaringan komputer merupakan
tindakan perbaikan secara keseluruhan untuk membangun jaringan LAN
(Local Area Network).
Tindakan perbaikan secara keseluruhan menyangkut:
1) Pemasangan Kartu Jaringan
2) Pemasanga Kabel pada konektornya
3) Pemasangan kabel pada jaringan
4) Penginstalan driver kartu jaringan (LAN Card)
5) Pemilihan jenis protocol
6) Penentuan nomor IP Address dan Subnet mask dan
7) Pemilihan Workgroup
d. Tugas 2
1) Amati pemasangan kartu jaringan pada motherboard yang baik.
2) Buatlah pengkabelan pada kabel Coaxial dengan konektor BNC
3) Buatlah pengkabelan pada kabel UTP Kabel lurus (Straight Cable)
dan kabel silang (Crossover Cable)?
37
e. Tes Formatif 2
1) Apa kelebihan dan kekurangan dari kabel jenis Coaxial dan UTP
dalam sistem jaringan?
2) Apa perbedaan pengiriman data dan penerimaan data
menggunakan kabel UTP model Kabel lurus (Straight Cable) dan
kabel silang (Crossover Cable)
3) Apakah dalam setting konfigurasi komputer client terdapat
perbedaan? Dimana perbedaannya dan kenapa?
f. Kunci Jawaban Formatif 2
1) Kelebihan kabel Coaxial dalam sistem jaringan adalah kabel coaxial
menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan
medan listrik dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari
petir, motor dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung
logam/metal dalam kabel tersebut. Sehingga dapat digunakan
dalam jangkauan yang lebih panjang
Memiliki jangkauan yang panjang mencapai 300 m dalam satu
jaringan.
Kelemahan kabel Coaxial adalah Signal merewati 2 arah dengan
satu kabel kemungkinan terjadi collision (tabrakan data atau
tercampurnya data) besar.
Sedangkan kabel UTP keuntungannya adalah kemungkinan terjadi
collision (tabrakan data atau tercampurnya data) tidak terjadi
karena kabel data terpisah dan semua arus data ditangani oleh
hub/switch. Kelemahan kabel UTP terjadinya interferensi listrik yang
terdapat dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai
dalam jaringan adalah 4 pasang / 8 kabel). Dalam kabel UTP timbul
38
interferensi listris yang terdapat pada 2 atau 4 pasang tersebut.
Daya jangkau kabel UTP 100 m dalam satu sistem jaringan.
2) Pengiriman data dengan model kabel lurus adalah data dikirimkan
ke hub/switch baru dari hub dikembalikan.
Gambar 27. Pengiriman Data dengan Model Kabel Lurus
Pengiriman data oleh Network Adapter akan diterima sebagai signal
pengiriman data oleh Hub/switch dan penerima data di Network
Adapter dan Penerimaan data oleh Hub/switch.
Pengiriman dan penerimaan data kabel silang (Crossover Cable) dari
komputer ke komputer seperti dalam sekema berikut:
Gambar 28. Pengiriman dan Penerimaan Data Kabel Silang
Network Adapter
(Inside Computer)
Network Adapter
(Inside Computer)
RECIVE
TRANSMITER
RECIVE
TRANSMITER
39
Pengiriman data oleh Network Adapter komputer 1 akan diterima
sebagai sinyal penerima di Network Adapter komputer 2 dan
Penerimaan data oleh Network Adapter komputer 1 adalah
merupakan pengiriman data oleh Network Adapter komputer 2.
3) Setting konfigurasi koputer client terdapat perbedaan.
Letak perbedaannya terdapat pada pengisian Computer Name dan
pada IP Addressnya. Karena jika terjadi kesamaan nama akan
mempersulit kita dalam pengenalan komputer mana yang kita
hubungi jika namanya sama. Jika terjadi kesamaan pada IP Address
maka dapat menyebabkan terjadinya perebutan alamat yang
menyebabkan keduanya sama-sama tidak dapat mengakses sistem
jaringan.
g. Lembar Kerja 2
Alat dan bahan :
1 (Satu) unit komputer yang telah terinstal sistem operasi jaringan
sebagai server, 1 (Satu) unit komputer yang telah terinstal sistem
operasi workstation sebagai client, Network Interface card (kartu
jaringan)yang telah terpasang pada komputer server maupun
workstation (Client) kabel UTP untuk menghubungkan komputer server
dengan komputer client, switch/hub, Konektor RJ45, Tang (Cramping
tools), kabel Coaxial, Konektor BNC
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran
listrik ketubuh (tersengat listrik)
3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar
kegiatan belajar.
40
4) Letakkan komputer pada tempat yang aman.
5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung
terkoneksi dengan baik.
6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan
elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan
sebagainya).
7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer.
8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.
9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.
Langkah Kerja
1) Persiapkan semua peralatan dan bahan pada tempat yang aman.
2) Periksa bahwa Kartu jaringan (LAN Card) telah terpasang dengan
baik pada komputer server maupun client.
3) Periksa semua konektor kabel telah terhubung dengan baik ( tidak
longgar) pada komputer server dan client.
4) Periksa kabel penghubung antara komputer server ke switch/hub
dan komputer client ke switch/hub.
5) Hidupkan komputer server dan masuklah sebagai admin (root)
dengan user name dan pasword admin.
6) Hidupkan Komputer client.
7) Periksa setting alamat IP dan subnet mask pada komputer server
dan client.
8) Cek koneksi antar komputer workstation (Client) maupun komputer
server dengan client.
9) Matikan komputer dengan benar.
10)Rapikan dan bersihkan tempat praktek
41
3. Kegiatan Belajar 3 : Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan
Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada
PC
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
1) Peserta diklat mampu melakukan pemeriksaan Ulang konektifitas
jaringan.
2) Peserta diklat mampu melakukan pengujian konektifitas jaringan
3) Peserta diklat mampu membuat laporan hasil perbaikan pekerjaan
yang telah dilakukan dengan baik dan benar
b. Uraian Materi 3
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat
dilakukan tindakan akhir yakni:
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
2) Pengujian konektifitas jaringan
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah
dilakukan
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan
konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak menggangu jaringan
yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk
mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat
dilakukan dengan cara:
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan
pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah
telah terpasang dengan baik atau tidak
42
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau
konektor lain tidak mengalami short atau open,
c) Pemasangan konektor tidak longgar
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari
instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet
mask dan Workgroup yang digunakan.
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka
langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.
2) Pengujian konektifitas jaringan
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui
apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk
dalam sistem jaringan yang dituju.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Gambar 29. Menu Pencarian Komputer dalam Jaringan
Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer
dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama
komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification
pada saat penentuan workgroup.
43
Gambar 30. Nama Komputer yang Dicari dalam Jaringan
Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan nama
komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa
daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita
masukkan.
Gambar 31. Hasil Pencarian Berdasarkan Nama Komputer dalam
Jaringan
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan
cara double klik pada icon Network Neighborhood akan didapatkan
daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan sampai
saat pengaksesan tersebut.
44
Gambar 32. Daftar Komputer yang Masuk dalam Sistem Jaringan
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah
komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah
dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan
informasi secara lengkap.
45
Gambar 33. Windows Explorer untuk Melihat Daftar Pengguna
Jaringan Beserta Data atau Printer yang Disharingkan dalam
Sistem Jaringan
Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos
untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP.
Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP
Configuration)
Gambar 34. Tampilan Hasil Ipconfig (IP Configuration)
46
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan informasi hanya
pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari gambar
tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres
adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0
Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan
mengetikkan pada Ms Dos adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE
seperti tampilan berikut:
Gambar 34. Tampilan Hasil Ipconfig (IP Configuration) Bagian
Awal
Gambar 36. Tampilan Hasil Ipconfig (IP Configuration) Bagian
Akhir
47
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh
informasi bahwa :
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73
d) IP Addres adalah 10.1.1.7
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan
sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas
Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi
dengan nomor IP address yang kita hubungi.
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon
pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut
memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan.
Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu
berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk
menghubungkan ke IP Address telah berjalan dengan baik,
seperti gambar berikut:
Gambar 37. Tampilan Hasil Ping dengan IP Address 10.1.1.1
48
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka
akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak
dikenal). Seperti pada gambar berikut:
Gambar 38. Tampilan Hasil Ping dengan IP Address 10.1.1.15
Berarti komputer tersebut tidak dikenal dalam sistem jaringan,
atau sedang tidak aktif.
Setelah melakukan pengujian pada sistem jaringan setiap
komputer telah dapat terhubung dengan baik. Sistem jaringan
tersebut dapat digunakan untuk sharing data ataupun printer,
modem (Internet) dan sebagainya. Sharing dimaksudkan untuk
membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau
menggunakan fasilitas yang kita miliki.
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke
windows explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan
kemudian klik kanan lalu klik sharing.
49
a b
Gambar 39. Langkah Melakuan Sharing Data atau Directory:
a. Pilih directory yang akan di sharing data
b. Option pilihan sharing data
a b
Gambar 40. Langkah Melakuan Sharing Printer
a. Start setting printer
b. Pilih printer yang akan di sharing
50
Gambar 41. Langkah Melakuan Sharing Printer (Lanjutan)
Option pilihan sharing printer
Dengan sharing sistem jaringan dapat menggunakan 1 unit printer
untuk mencetak data dari setiap komputer client sehingga
memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang banyak.
Sebagai contoh sebuah komputer telah mensharing drive A, C, D,
E, G dan sebuah printer canon berarti komputer tersebut
membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka
dan menggunakan fasilitas printer yang ia miliki seperti pada
gambar berikut:
51
Gambar 42. Sharing yang Dilakukan oleh Komputer Client
dengan Nama siji.com
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah
dilakukan
Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah
dilakukan merupakan tindakan untuk melaporkan semua tindakan
perbaikan yang dilakukan sampai dengan selesainya. Hal ini untuk
mempermudah perawatan selanjutnya.
Sistem pembuatan laporan ini secara lengkap yakni meliputi:
a) Landaan teori /dasar teori
b) Alat dan Bahan
c) Langkah kerja
d) Pengujian
e) Analisis dan
f) Kesimpulan
52
c. Rangkuman 3
Pemeriksaan merupakan tindakan untuk melakukan pengecekan ulang
kembali dari proses paling awal yakni:
1) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) dengan apakah
telah terpasang dengan baik atau tidak
2) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau
konektor lain tidak mengalami short atau open,
3) Pemasangan konektor tidak longgar
4) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah benar
sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi
driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan
Workgroup yang digunakan.
Pengujian merupakan tindakan untuk mengetahui kerja sistem
jaringan yang telah kita perbaiki apakah sudah dapat mengenal
komputer client lain dalam jaringan. Pengujian dapat dilakukan
dengan berbagai cara. Cara pengujian IP Address dapat dilakukan
dengan mudah dan memberikan informasi yang lengkap karena
didalamnya memberikan informasi tentang jenis kartu jaringan yang
digunakan, IP Address, Subnet mask dan kecepatan akses perbayte
serta informasi yang hilang (lost) dalam pengiriman data.
pembuatan laporan merupakan tindakan memberikan informasi
tentang hal-hal yang telah dilakukan dalam perbaikan konektifitas
jaringan. laporan yang diberikan harus mencakup seluruh jaringan
dan sistem jaringan yang dilakukan perbaikan. hal ini untuk
mempermudah pemeriksaan dan perawatan selanjutnya.
53
d. Tugas 3
1) Lakukan pemeriksaan jaringan dengan teliti dan benar.
2) Lakukan pengujian pada jaringan dengan cara yang telah anda
ketahui pada sistem jaringan yang telah diperbaiki dan catatlah!
3) Susunlah laporan lengkap untuk tindakan perbaikan konektifitas
beserta analisis dan kesimpulan.
e. Tes Formatif 3
1) Informasi apa saja yang kita dapat bila pengujian jaringan dilakukan
dengan windows explorer?
2) Informasi apa saja yang kita dapat bila pengujian jaringan dilakukan
dengan TCP/IP?
f. Kunci Jawaban Formatif 3
1) Informasi yang diperoleh jika pengujian jaringan dilakukan dengan
windows explorer adalah:
a) Dapat mengetahui komputer saat ini yang masih tersambung
dengan sistem jaringan
b) Dapat mengetahui drive, Directory, Data, apa yang
disharingkan oleh sebuah komputer dalam jaringan tersebut.
c) Dapat melihat, membuka dan menggunakan fasilitas yang
disharingkan oleh komputer tersebut.
2) Informasi apasaja bila pengujian jaringan dilakukan dengan TCP/IP
Informasi yang diperoleh adalah:
a) Host Name (Nama Komputer)
b) Diskripsi Kartu jaringan yang digunakan
c) Nomor Physical Adapter
d) IP Addres
54
e) Subnet Mask
f) Kapasitas pengiriman data
g) Waktu yang dibutuhkan
3) Tujuan dilakukan sharing data dan sharing printer adalah agar
komputer lainnya dapat mengakses atau menggunakan fasilitas
yang kita miliki termasuk melihat membuka dan lainnya sebatas
kewenangan yang kita berikan.
g. Lembar Kerja 3
Alat dan bahan :
1 (Satu) unit komputer yang telah terinstal sistem operasi jaringan
sebagai server, 1 (Satu) unit komputer yang telah terinstal sistem
operasi workstation sebagai client, Network Interface card (kartu
jaringan)yang telah terpasang pada komputer server maupun
workstation kabel UTP untuk menghubungkan komputer server dengan
komputer client, switch/hub, Konektor RJ45, Tang (Cramping tools)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari
aliran listrik ketubuh (tersengat listrik)
3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar
kegiatan belajar.
4) Letakkan komputer pada tempat yang aman.
5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung
terkoneksi dengan baik.
6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan
elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan
sebagainya).
55
7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer.
8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.
9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.
Langkah Kerja
1) Persiapkan semua peralatan dan bahan pada tempat yang aman.
2) Periksa bahwa Kartu jaringan telah terpasang dengan baik pada
komputer server maupun client.
3) Periksa semua konektor kabel telah terhubung dengan baik ( tidak
longgar) pada komputer server dan client.
4) Periksa kabel penghubung antara komputer server ke switch/hub
dan komputer client ke switch/hub.
5) Hidupkan komputer server dan masuklah sebagai admin (root)
dengan user name dan pasword admin.
6) Hidupkan Komputer client.
7) Periksa setting alamat IP dan subnet mask pada komputer server
dan client.
8) Cek koneksi antar komputer workstation maupun komputer server
dengan client.
9) Matikan komputer dengan benar.
10) Rapikan dan bersihkan tempat praktek
56
BAB III
EVALUASI
A. PERTANYAAN
1. Sebutkan urutan dalam perbaikan konektifitas jaringan komputer
pada topologi star?
2. Bagaimana cara pengujian jaringan apakah sudah terhubung atau
belum apa indikasinya jika sudah terhubung?
3. Ada Berapakah Klas IP Address yang paling banyak digunakan dan
bagaimana karakteristiknya dan berapa subnet masknya ?
B. KUNCI JAWABAN EVALUASI
1. Urutan perbaikan konektifitas jaringan komputer dengan topologi
star adalah:
a. Pemasangan Kartu Jaringan Pada Motherboard
b. Pemasangan Kabel UTP pada konektor RJ 45 dengan model
kabel lurus (Straight Cable).
c. Pemasangan Konektor RJ 45 pada kartu jaringan dan pada Hub.
d. Instalasi Driver Kartu jaringan
e. Setting dan konfigurasi Kartu jaringan mencakup, jenis Protocol
pengisian IP Address, Subnet mask dan penetuan workgroup
yang digunakan.
2. cara pengujian jaringan apakah sudah terhubung atau belum adalah
dengan cara:
a. Find Computer pada network neighborhood indikasi bila telah
terhubung adalah akan ditemukan Computer name yang sesuai
dengan pencarian jika Computer namenya benar.
57
b. Double klik pada icon network neighborhood akan muncul
computer name selain computer name milik kita sendiri.
c. Windows Explorer pada drive network neighborhood akan
muncul computer name selain computer name milik kita sendiri
d. PING IP Address komputer lain maka akan mendapatkan balasan
balasan pengiriman data bila komputer yangkita hubungi sedang
aktif dan dalam sistem jaringan yang sama dengan kita.
Sebagai contoh
Replay from 10.1.1.1: bytes = 32 time <10 ms TTL = 128
3. KelasIP Address yang digunakan. yakni Klas A, B dan C
Karakteristinya dan subnet masknya adalah
Karakteristik Kelas A:
Bit pertama : 0
panjang NetlD : 8 bit
Panjang HostlD : 24 bit
Byte pertama : 0-127
Jumlah : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai dengan 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP Address pada tiap kelas A
Subnet mask : 255.0.0.0
Karakteristik Kelas B:
2 Bit pertama : 10
panjang NetlD : 16 bit
Panjang HostlD : 16 bit
Byte pertama : 128-191
Jumlah : 16.384 kelas B
Range IP : 128.xxx.xxx sampai dengan 191.155xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532. IP Address pada tiap kelas B
58
Subnet mask : 255.255.0.0
Karakteristik Kelas C:
3 Bit pertama : 110
Panjang NetlD : 24 bit
Panjang HostlD : 8 bit
Byte pertama : 192-223
Jumlah : 256 kelas B
Range IP : 192.0.0.xxx sampai dengan 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 IP Address pada tiap kelas C
Subnet mask : 255.255.255.0
C. KRITERIA KELULUSAN
Aspek
Skor
(1-10)
Bobot Nilai Keterangan
Kognitif (soal no 1 s/d 3) 6
Sikap 2
Ketepatan waktu 2
Nilai Akhir
Syarat lulus nilai
minimal 70 dan
skor setiap
aspek minimal 7
Kategori kelulusan:
70 – 79 : Memenuhi kriteria mininal. Dapat bekerja dengan bimbingan.
80 – 89 : Memenuhi kriteria minimal. Dapat bekerja tanpa bimbingan.
90 – 100 : Di atas kriteria minimal. Dapat bekerja tanpa bimbingan.
59
BAB IV
PENUTUP
Demikian modul pemelajaran Melakukan perbaikan dan atau setting
ulang konektifitas jaringan. Materi yang telah dibahas dalam modul ini
masih sangat sedikit. Hanya sebagai dasar saja bagi peserta diklat
diharapkan untuk belajar lebih lanjut. Diharapkan peserta didik
memanfaatkan modul ini sebagai motivasi untuk menguasai teknik
melakukan perbaikan dan atau setting ulang konektifitas jaringan lebih jauh
sehingga peserta diklat dapat melakukan pekerjaan yang berhubungan
dengan perbaikan, pengaturan ulang konektifitas jaringan yang ada sesuai
dengan kebutuhan.
Setelah menyelesaikan modul ini dan mengerjakan semua tugas serta
evaluasi maka berdasarkan kriteria penilaian, peserta diklat dapat dinyatakan
lulus/tidak lulus. Apabila dinyatakan lulus maka dapat melanjutkan ke modul
berikutnya sesuai dengan alur peta kedudukan modul, sedangkan apabila
dinyatakan tidak lulus maka peserta diklat harus mengulang modul ini dan
tidak diperkenankan mengambil modul selanjutnya.
60
DAFTAR PUSTAKA
Onno W. Purbo: TCP/IP Standar, Desain, dan Implementasi, Elek Media
Komputindo, Jakarta, 1998
Onno W. Purbo: Buku Pintar Internet Teknologi Warung Internet, Elek Media
Komputindo, Jakarta, 1999
Dede Sopandi, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Informatika,
Bandung, 2004
http://www.ilmukomputer.com diambil pada tanggal 26 Oktober 2004

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More