BAHASA PEMROGAMAN KOMPUTER

Sejarah Bahasa Pemrograman Komputer Sejak pertama komputer difference engine diciptakan oleh Charles Babbage pada tahun 1822, komputer membutuhkan sejumlah instruksi untuk melakukan suatu tugas tertentu. Instruksi-instruksi ini dikenal sebagai bahasa pemrograman. Bahasa komputer mulanya terdiri dari sejumlah langkah pengkabelan untuk membuat suatu program; hal ini dapat dipahami sebagai suatu rangkaian pengetikan kedalam komputer dan kemudian dijalankan. Pada awalnya, difference engine-nya Charles Babbage hanya dibuat untuk menjalankan tugas dengan menggunakan perpindahan gigi roda untuk menjalankan fungsi kalkukasi. Jadi, bentuk awal dari bahasa komputer adalah berupa gerakan secara mekanik, selanjutnya gerakan mekanik tersebut digantikan dengan sinyal listrik ketika pemerintah AS mengembangkan ENIAC pada tahun 1942, tetapi masih banyak mengadopsi prinsip-prinsip dasar dari Babbage’s engine yang mana diprogram dengan mengeset switch dan perkabelan pada seluruh sistem pada setiap “program” maupun kalkulasi. Tentu saja ini merupakan pekerjaan yang membosankan. Pada 1945, John Von Neumann yang bekerja pada Institute for Advanced Study mengemukakan dua konsep yang secara langsung mempengaruhi masa depan dari bahasa pemrograman komputer. Yang pertama dikenal sebagai “shared-program technique” (www.softlord.com). Pada teknik ini dinyatakan bahwa hardware komputer haruslah sederhana dan tidak perlu dilakukan pengkabelan dengan menggunakan tangan untuk setiap program. Sebagai gantinya, instruksi-instruksi yang lebih kompleks harus digunakan untuk mengendalikan perangkat keras yang lebih sederhana, hal ini memungkinkan komputer diprogram ulang dengan cepat. Konsep yang kedua yang juga sangat penting untuk pengembangan bahasa pemrograman. Von Neumann menyebutnya sebagai “conditional control transfer” (www.softlord.com). Ide ini berkembang menjadi bentuk subrutin, atau blok kode yang kecil yang dapat panggil berdasarkan aturan tertentu, dari pada suatu himpunan tunggal urutan kronologis yang harus dijalankan oleh komputer. Bagian kedua dari ide tersebut menyatakan bahwa kode komputer harus dapat bercabang berdasarkan pernyataan logika seperti IF (ekspresi) THEN, dan perulangan seperti FOR statement. “Conditional control transfer” mengembangkan ide adanya “libraries,” yang mana merupakan blok kode yang dapat digunakan berulang kali. Pada 1949, setelah beberapa tahun Von Neumann bekerja, bahasa Short Code dilahirkan (www.byte.com), yang merupakan bahasa komputer yang pertama untuk peralatan elektronik yang membutuhkan programmer untuk mengubah perintah kedalam 0 dan 1 dengan tangan. Pada 1957, bahasa khusus yang pertama muncul dalam bentuk FORTRAN yang merupakan singkatan dari sistem FORmula TRANslating. Bahasa ini dirancang pada IBM untuk perhitungan scientific. Komponen-komponennya sangat sederhana, dan menyediakan bagi programmer akses tingkat rendah kedalam komputer. Sampai saat ini, bahasa ini terbatas pada hanya terdiri dari perintah IF, DO, dan GOTO, tetapi pada waktu itu, perintah-perintah ini merupakan lompatan besar kearah depan. Type data dasar yang digunakan sampai sekarang ini dimulai dari FORTRAN, hal ini meliputi variabel logika (TRUE atau FALSE), dan bilangan integer, real, serta double-precision. FORTRAN sangat baik dalam menangani angka-angka, tetapi tidak terlalu baik untuk menangani proses input dan output, yang mana merupakan hal yang penting pada komputasi bisnis. Komputasi bisnis mulai tinggal landas pada 1959, dengan dikembangkannya COBOL, yang dirancang dari awal sebagai bahasa untuk para pebisnis. Type data yang ada hanya berupa number dan text string. Hal tersebut juga memungkinkan pengelompokan menjadi array dan record, sehingga data di telusuri dan diorganisasikan dengan lebih baik. Sesuatu hal yang menarik untuk dicatat bahwa suatu program COBOL dibuat menyerupai suatu essay, dengan empat atau lima bagian utama yang membentuk keseluruhan yang tertata dengan baik. Perintah-perintah COBOL sangat menyerupai tata bahasa English, sehingga membuatnya agak mudah dipelajari. Semua ciri-ciri ini dikembangkan agar mudah dipelajari dan mudah diterapkan pada dunia bisnis. Pada 1958, John McCarthy di MIT membuat bahasa LISt Processing (atau LISP), yang dirancang untuk riset Artificial Intelligence (AI). Karena dirancang untuk fungsi spesialisasi yang tinggi, maka tata cara penulisannya jaring kelihatan sebelum ataupun sesudahnya. Sesuatu perbedaan yang paling nyata dari bahasa ini dengan bahasa lain adalah dasar dan type satu-satunya adalah list, yang ditandai dengan suatu urutan item yang dicakup dengan tanda kurung. Program LISP sendirinya dibuat sebagai suatu himpunan dari list, sehingga LISP memiliki kemampuan yang khusus untuk memodifikasi dirinya, dan juga dapat berkembang sendiri. Tata cara penulisan LISP dikenal sebagai “Cambridge Polish,” sebagaimana dia sangat berbeda dari logika Boolean (Wexelblat, 177) : x V y – Cambridge Polish, what was used to describe the LISP program OR(x,y) – parenthesized prefix notation, what was used in the LISP program x OR y – standard Boolean logic LISP masih digunakan sampai sekarang karena spesialiasi yang tinggi dari sifat abstraknya. Bahasa Algol dibuat oleh suatu komite untuk pemakaian scientific pada tahun 1958. Kontribusi utamanya adalah merupakan akar dari tiga bahasa selanjutnya yaitu Pascal, C, C++, dan Java. Dia juga merupakan bahasa pertama dengan suatu tata bahasa formal, yang dikenal sebagai Backus-Naar Form atau BNF (McGraw-Hill Encyclopedia of Science and Technology, 454). Pada Algol telah diterapkan konsep-konsep baru, seperti rekursif pada function, bahasa berikutnya Algol 68, menjadi bahasa yang membosankan dan sulit digunakan (www.byte.com). Hal ini mengarah kepada adopsi terhadap bahasa yang lebih kecil dan kompak seperti Pascal. Pascal dimulai pada tahun 1968 oleh Niklaus Wirth. Tujuan pengembangannya adalah untuk kebutuhan pengajaran. Pada awalnya bahasa ini dikembangkan bukan dengan harapan adopsi pemakaian secara luas. Prinsipnya mereka mengembangkannya untuk alat pengajaran pemrograman yang baik seperti kemampuan debug dan perbaikan sistem dan dukungan kepada mikroprosesor komputer yang digunakan pada institusi pendidikan. Pascal dirancang dengan pendekatan yang sangat teratur (terstruktur), dia mengkombinasikan kemampuan yang terbaik dari bahasa-bahasa saat itu, COBOL, FORTRAN, dan ALGOL. Dalam pengerjaannya banyak perintah-perintah yang tidak teratur dan aneh dihilangkan, sehingga sangat menarik bagi pemakai (Bergin, 100-101). Kombinasi dari kemampuan input/output dan kemampuan matematika yang solid, membuatnya menjadi bahasa yang sukses besar. Pascal juga mengembangkan tipe data “pointer”, suatu fasilitas yang sangat bermanfaat pada bahasa yang mengimplementasikannya. Dia juga menambahkan perintah CASE, yang mana memperbolehkan perintah bercabang seperti suatu pohon pada suatu aturan: CASE expression OF possible-expression-value-1: statements to execute… possible-expression-value-2: statements to execute… END Pascal juga mengembangkan variabel dinamis, dimana variabel dapat dibuat ketika suatu program sedang berjalan, melalui perintah NEW dan DISPOSE. Tetapi Pascal tidak mengimplementasikan suatu array dinamis, atau kelompok dari variabel-variabel, yang mana sangat dibutuhkan, dan merupakan salah satu penyebab kekalahannya (Bergin, 101-102). Wirth kemudian membuat lanjutan dari Pascal, Modula-2, tetapi pada saat itu muncul C yang dengan cepat menjadi mengeser posisi Pascal. C dikembangkan pada tahun 1972 oleh Dennis Richie ketika sedang bekerja pada Bell Labs di New Jersey. Transisi pemakaian dari bahasa umum yang pertama ke bahasa umum sampai hari ini yaitu transisi antara Pascal dan C, C merupakan perkembangan dari B dan BCPL, tetapi agak menyerupai Pascal. Semua fasilitas di Pascal, termasuk perintah CASE tersedia di C. C menggunakan pointer secara luas dan dibangun untuk kecepatan dengan kelemahannya yaitu menjadi sulit untuk dibaca. Tetapi karena dia menghilangkan semua kelemahan yang terdapat di Pascal, sehingga dengan cepat mengambil alih posisi Pascal. Ritchie mengembangan C untuk sistem Unix yang baru pada saat yang bersamaan. Oleh karena ini, C dan Unix saling berkaitan. Unix memberikan C beberapa fasilitas besar seperti variabel dinamis, multitasking, penanganan interrupt, forking, dan strong low-level,input-output. Oleh karena itu, C sangat sering digunakan untuk pemrograman sistem operasi seperti Unix, Windows, MacOS, dan Linux. Pada akhir tahun 1970 dan awal 1980, suatu metode pemrograman yang baru telah dikembangkan. Ha tersebut dikenal sebagai Object Oriented Programming, atau OOP. Object merupakan suatu potongan dari data yang dapat dipaket dan dimanipulasi oleh programmer. Bjarne Stroustroup menyukai metode ini dan mengembangkan lanjutan dari C yang dikenal sebagai “C With Classes.” Kemampuan lanjutan ini dikembangkan menjadi bahasa C++ yang diluncurkan pada tahun 1983. C++ dirancang untuk mengorganisasikan kemampuan dasar dari C dengan OOP, dengan tetap mempertahankan kecepatan dari C dan dapat dijalankan pada komputer yang tipe berlainan. C++ sering kali digunakan dalam simulasi, seperti game. C++ menyediakan cara yang baik untuk memanipulasi ratusan instance dari manusia didalan elevator, atau pasukan yang diisi dengan tipe prajurit yang berbeda. Bahasa ini menjadi pilihan pada mata kuliah AP Computer Science sampai hari ini. Pada awal 1990′s, interaktif TV adalah teknologi masa depan. Sun Microsystems memutuskan bahwa interaktif TV membutuhkan suatu hal yang khusus, yaitu bahasa portable (bahasa yang dapat berjalan pada banyak jenis mesin yang berbeda). Bahasa ini dikenal sebagai Java. Pada tahun 1994, team proyek Java mengubah fokus mereka ke web, yang mana berubah menjadi sesuatu yang menjanjikan setelah interactive TV gagal. Pada tahun berikutnya, Netscape menyetujui pemakaian Java pada internet browser mereka, Navigator. Sampai titik ini, Java menjadi bahasa masa depan dan beberapa perusahaan mengumumkan aplikasi harus ditulis dalam Java. Java mempunyai tujuan yang besar dan merupakan bahasa yang baik menurut buku text, pada kenyataanya “bahasa tersebut tidak”. Dia memiliki masalah yang serius dalam optimasi, dengan arti program yang ditulis dengannya berjalan dengan lambat. Dan Sun telah membuat cacat penerimaan terhadap Java dengan pertikaian politis dengan Microsoft. Tetapi Java telah dinyatakan sebagai bahasa untuk instruksi masa depan dan benar-benar menerapkan object-oriented dan teknik tingkat tinggi seperti kode yang portable dan garbage collection. Visual Basic sering diajari sebagai bahasa pemrograman dasar yang mengacu pada bahasa BASIC yang dikembangkan pada tahun 1964 oleh John Kemeny dan Thomas Kurtz. BASIC adalah bahasa yang sangat terbatas dan dirancang untuk orang yang bukan computer science. Perintah-perintah dijalankan secara berurutan, tetapi kendali program dapat berubah berdasarkan IF..THEN, dan GOSUB yang mana menjalankan suatu blok kode dan kembali ketitik semula didalam alur program. Microsoft telah mengembangkan BASIC ke dalam produk Visual Basic (VB). Jantung dari VB adalah form, atau suatu window kosos dimana anda dapat drag dan drop komponen seperti menu, gambarm dan slider bars. Item-item ini dikenal sebagai “widgets.” Widget memiliki properti (seperti warna) dan events (seperti klik dan double klik) dan menjadi pusat dari pengembangan antarmuka dengan pemakai diberbagai bahasa program dewasa ini. VB merupakan program yang banyak digunakan untuk membuat interface sederhana ke produk Microsoft lainnya seperti Excel dan Access tanpa membaca banyak kode, dengannya dapat dimungkinkan untuk dibuat aplikasi yang lengkap. Perl telah sering digambarkan sebagai “duct tape of the Internet,” karena sering digunakan sebagai engine untuk interface web atau pada script untuk memodifikasi file konfigurasi. Dia memiliki fungsi text matching yang sangat baik sehingga membuatnya menjadi hal yang ideal untuk pekerjaan tersebut. Perl dikembangkan oleh Larry Wall pada 1987 karena fasilitas pada sed dan awk pada Unix (digunakan untuk manipulasi text) tidak mencukupi kebutuhannya. Tergantung kepada siapa anda bertanya, Perl adalah singkatan dari Practical Extraction and Reporting Language atau Pathologically Eclectic Rubbish Lister. Bahasa pemrograman telah berkembangan dari masa kemasa dan tetap dikembangkan dimasa depan. Mereka dimulai dari suatu daftar langkap pengkabelan agar komputer menjalankan tugas tertentu. Langkah-langkah ini berkembang menjadi software dan memiliki kemampuan yang lebih baik. Bahasa umum yang pertama menekankan pada kesederhanaan dan untuk satu tujuan saja, sedangkan bahasa dewasa ini terbagi atas bagaimana mereka diprogram, sehingga mereka dapat digunakan untuk semua tujuan. Dan mungkin bahasa yang akan datang lebih natural dengan penemuan pada quantum dan komputer-komputer biologis. Sumber : Indoprog ‘Algoritma & Pemrograman’ oleh Hendra, S.T.

Bahasa Pemrogaman

Bahasa pemrograman, atau sering diistilahkan juga dengan bahasa komputer, adalah teknik komando/instruksi standar untuk memerintah komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi.

Menurut tingkat kedekatannya dengan mesin komputer, bahasa pemrograman terdiri dari:

  1. Bahasa Mesin, yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode bahasa biner, contohnya 01100101100110
  2. Bahasa Tingkat Rendah, atau dikenal dengan istilah bahasa rakitan (bah.Inggris Assembly), yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode-kode singkat (kode mnemonic), contohnya MOV, SUB, CMP, JMP, JGE, JL, LOOP, dsb.
  3. Bahasa Tingkat Menengah, yaitu bahasa komputer yang memakai campuran instruksi dalam kata-kata bahasa manusia (lihat contoh Bahasa Tingkat Tinggi di bawah) dan instruksi yang bersifat simbolik, contohnya {, }, ?, <<, >>, &&, ||, dsb.
  4. Bahasa Tingkat Tinggi, yaitu bahasa komputer yang memakai instruksi berasal dari unsur kata-kata bahasa manusia, contohnya begin, end, if, for, while, and, or, dsb.

Sebagian besar bahasa pemrograman digolongkan sebagai Bahasa Tingkat Tinggi, hanya bahasa C yang digolongkan sebagai Bahasa Tingkat Menengah dan Assembly yang merupakan Bahasa Tingkat Rendah.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Teman sejati adalah ia yang meraih tangan anda dan menyentuh hati anda.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Pengetahuan tidaklah cukup, maka kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup, maka kita harus melakukannya.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Ketika masalah datang, Anda akan menjadi lebih damai jika yang Anda pikirkan adalah jalan keluar dari masalah; bukan pembayangan dari penderitaan yang akan Anda alami.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Keramah-tamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan, keramahtamahan dalam pemikiran menciptakan kedamaian, keramahtamahan dalam memberi menciptakan kasih.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Orang yang paling beruntung di dunia adalah orang yang telah mengembangkan rasa syukur yang hampir konstan, dalam situasi apapun.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Jangan mencari kawan yang membuat Anda merasa nyaman, tetapi carilah kawan yang memaksa Anda terus berkembang.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Tak semua orang yg membencimu mengatakan hal yg salah tentangmu. Terkadang mereka mengatakan yg sebenarnya.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Mengevaluasi apa yang kita lakukan dan semua pencapaian kita. Apapun hasilnya akan menjadi fondasi kuat untuk kehidupan kita dimasa mendatang yang lebih baik.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Ketika kamu merasa pedulimu tak pernah dihargai, ketahuilah bahwa kamu tengah belajar tentang KETULUSAN HATI.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Jangan sesali apa yang sudah pergi. Jangan tangisi apa yang sudah tiada. Tetapi bangkitlah dan bina kembali apa yang telah hilang dan pergi.

Senin, 11 April 2011

Apa itu narkoba?

Apa itu narkoba?

Narkoba adalah semua zat yang dapat mempengaruhi cara bekerja, pikiran, perasaan dan kehendak manusia.

Bagaimana mengenali tanda-tanda penyalahgunaan narkoba

Pengguna narkoba akan menunjukkan beberapa gejala seperti berikut ini:

  • Mata memerah, hidung berlendir dan mata berair.
  • Perubahan suasana hati secara tiba-tiba.
  • Perilaku-perilaku yang tidak biasa dan suka menyendiri.
  • Berganti kelompok teman.
  • Pengurangan kegiatan di luar rumah.
  • Interaksi yang minimal dengan keluarga.
  • Tampak lesu.
  • Suka mencuri.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Mual-mual.
  • Gelisah.

Alkohol

Apa itu Alkohol?

Alkohol adalah zat pengalih suasana hati. Zat tersebut ,merupakan sebuah depresan yang mengurangi aktivitas otak dan sistem saraf. Minuman beralkohol mengandung zat etanol dan mempunyai warna dan rasa yang berbeda-beda, tergantung bahan-bahan yang dipakai dalam pembuatannya. Alkohol tersaji dalam banyak variasi termasuk bir, anggur, brandy, arak, whisky, dan lain-lain. Dampak dari alkohol pada penggunanya beragam pada setiap orang, dan tergantung pada:

  • Seberapa banyak dan seberapa cepat alkohol yang dikonsumsi.
  • Berat dan ukuran tubuh.
  • Kondisi kesehatan – khususnya seberapa baik kerja hati pada tubuh.
  • Ketika alkohol dikonsumsi – pada perut yang kenyang atau kosong.
  • Usia dan jenis kelamin – Anak muda dan wanita biasanya lebih banyak terpengaruh oleh alkohol.
  • Apakah alkohol dikonsumsi bersama dengan obat-obatan lain atau tidak.

Apa saja dampak langsungnya?

  • Badan terasa santai.
  • Kehilangan pengendalian diri.
  • Pergerakan badan yang tidak terkendali.
  • Pandangan kabur.
  • Bicara tidak jelas.
  • Mual dan muntah-muntah.
  • Kehilangan kesadaran.

Apa saja dampak jangka panjangnya?

  • Perut terasa terbakar.
  • Kerusakan hati.
  • Kerusakan otak.
  • Kehilangan daya ingat.
  • Kebingungan.
  • Ketidakstabilan jantung dan darah.
  • Depresi.
  • Masalah sosial (kecanduan alkohol, kriminalitas, masalah keluarga, dsb).

Siapapun yang meminum alkohol dengan jumlah banyak secara rutin, dalam jangka waktu tertentu, akan mengalami masalah fisik, emosional atau sosial.

Efek berbahaya lainnya

Ketergantungan
Alkohol dapat menjadi segala-galanya bagi kegiatan, emosi, dan pemikiran seseorang. Ketika pecandu alkohol ingin berhenti minum, ia akan sulit sekali berhenti dan merasa sangat membutuhkan alkohol secara psikologis maupun secara fisik. Hal ini tidak hanya mempengaruhi orang yang ketergantungan tersebut tapi juga semua orang di sekitarnya; khususnya keluarga dekatnya.

Mengemudi dan Kecelakaan
Karena pengaruh alkohol terhadap pengambilan keputusan, konsentrasi, pengelihatan dan koordinasi, maka tak heran jika mabuk menjadi penyebab umum terjadinya kecelakaan, khususnya kecelakaan mobil, dan kecelakaan karena tenggelam. Orang-orang yang telah mengkonsumsi alkohol walaupun hanya sedikit, tidak seharusnya diperkenankan mengemudi, mengoperasikan mesin atau berpartisipasi dalam kegiatan yang secara potensial berbahaya.

Kehamilan
Minum alkohol secara rutin dalam berbagai kuantitas selama kehamilan, dapat merusak kesehatan ibu maupun anaknya selama dalam kandungan. Kecanduan berat dapat memicu keguguran atau sindrom alkohol janin, yang akan berakibat pada pertumbuhan janin yang lambat sebelum atau sesudah kelahiran, sekaligus kecacatan mental.

Mencampur obat-obatan
Sangatlah berbahaya mencampur minuman alkohol dengan obat-obatan lainnya karena ini meningkatkan efek dan mengembangkan kemungkinan akan hal-hal yang tidak diinginkan dan efek yang negatif termasuk kerusakan serius secara permanen. Kebanyakan kematian yang disebabkan oleh alkohol, selain kecelakaan, disebabkan karena mengkonsumsi minuman beralkohol berserta obat-obatan lainnya.

Apa yang harus kita lakukan jika seseorang mabuk

  • Jangan biarkan orang itu mengemudikan kendaraan.
  • Beri dia air sebanyak-banyaknya.
  • Ajak dia makan.
  • Jangan tinggalkan dia sendirian.
  • Hindarkan dia dari tempat yang berbahaya, contohnya jalan, jembatan, tempat yang banyak airnya, balkon-balkon, dan lain-lain..

Jika seseorang pingsan karena mabuk:

  • Periksa sistem pernafasannya.
  • Bersihkan saluran pernafasan.
  • Baringkan orang itu dengan posisi miring, jika mereka telentang mereka akan tersedak ketika mereka merasa mual.

Dampak-dampak yang lebih serius yang mungkin membutuhkan penanganan medis:

  • Tidak sadar atau setengah sadar.
  • Pernafasan yang lambat.
  • Demam, pucat atau kulit memerah.

Amfetamin (ATS)

Apa itu amfetamin?

Amfetamin adalah satu jenis narkoba yang dibuat secara sintetis dan kini terkenal di wilayah Asia Tenggara. Amfetamin dapat berupa bubuk putih, kuning, maupun coklat, atau bubuk putih kristal kecil. Cara yang paling umum dalam menggunakan amfetamin adalah dihirup melalui tabung. Zat tersebut mempunyai mempunyai beberapa nama lain: shabu, SS, ubas, ice, dan lain-lain.

Stimulan seperti amfetamin memengaruhi sistem saraf pusat dengan mempercepat kinerja beberapa zat yang ada di otak. Beberapa stimulan lain termasuk kafein dan kokain.

Apa saja dampak langsung dari amfetamin?

  • Pengurangan nafsu makan.
  • Peningkatan ritme pernafasan.
  • Pembesaran pupil mata.
  • Perasaan nyaman; meningkatnya kepercayaan diri dan tenaga.
  • Insomnia.
  • Hiperaktivitas dan banyak berbicara.
  • Mudah panik.
  • Lekas marah dan agresif.


Apa saja dampak jangka panjang dari amfetamin?

  • Pengurangan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan penyakit.
  • Pecandu berat, cenderung menderita kekurangan gizi.
  • Gila amfetamin. Hal ini termasuk berkhayal, halusinasi dan perilaku ganjil.
  • Harus menggunakan zat lain untuk menghadapai efek-efek yang ditimbulkan.
  • Ketergantungan, tubuh pengguna beradaptasi dengan zat tersebut.


Bahaya dan efek lainnya


Toleransi dan ketergantungan
AToleransi amfetamin berarti pengguna harus mengkonsumsi dosis yang lebih besar dan lebih banyak dari dosis yang sebenarnya, untuk mendapatkan efek-efek asli dari zat tersebut. Zat itu menjadi segala-galanya bagi si pengguna dalam kegiatan, emosi serta pemikirannya, yang membuat mereka sulit untuk berhenti atau mengurangi pemakaian. Hal ini disebut ketergantungan.

Overdosis
Amfetamin sering dicampur dengan berbagai zat berbahaya lainnya, jadi kita tidak mungkin dapat mengetahui bagaimana reaksi tubuh. Kita juga sulit mengetahui seberapa banyak dosis yang dipakai. Hal ini dapat memicu seseorang mengalami overdosis.

Overdosis amfetamin dapat menyebabkan:

  • Detak jantung yang tidak beraturan.
  • Serangan jantung.
  • Berselera makan tinggi.
  • Pecah pembuluh darah di otak.
  • Kematian.


Tindakan kriminal
Para pengguna sering memutuskan untuk melakukan tindakan kejahatan untuk mempertahankan kecanduan amfetamin mereka. Mereka bisa mencuri dari orang tua dan kerabat, baik uang maupun barang-barang lain yang bisa mereka jual. Mereka mungkin akan terlibat dalam tindak kejahatan yang lebih serius yang akan membawa mereka ke penjara atau ke dalam situasi yang sangat berbahaya.

Narkoba dan Hukum
Memiliki, menggunakan atau menjual amfetamin di Indonesia adalah melanggar hukum dan akan terkena denda yang besar dan atau hukuman penjara. Siapa saja yang dituduh dengan tuduhan narkoba akan mendapatkan catatan kriminal. Hal ini dapat membawa masalah lain dalam kehidupan: dari mencari pekerjaan atau membuat visa untuk perjalanan, sampai pada hilangnya kesempatan mengenyam pendidikan, baik di dalam negeri maupun luar negeri.


Tanda-tanda overdosis


Jika salah satu dari gejala di bawah ini timbul, segera cari pertolongan. Membiarkan seseorang dalam kondisi ini akan berakibat fatal.

  • Muka pucat.
  • Ketidaksadaran.
  • Denyut nadi lemah.
  • Ling-lung.
  • Nafas pendek atau sulit bernafas.


Langkah-langkah yang harus diambil ketika bantuan datang:

Ketika bantuan datang, beritahu paramedis jenis narkoba apa yang menyebabkan korban mengalami overdosis. Informasi ini yang dapat menyelamatkan hidup mereka.

  • Bersihkan saluran pernafasan (hidung dan mulut).
  • Baringkan korban di sisi paramedis (untuk mencegah tersedak).
  • Periksa pernafasan.
  • Periksa denyut jantung.


Tips untuk Tetap Bebas Dari Narkoba

  • Buatlah komitmen untuk bebas dari narkoba.
  • Sering ingatkan diri Anda pada komitmen bebas narkoba Anda.
  • Pilihlah kawan Anda dengan hati-hati.
  • Waspadalah terhadap bahaya-bahaya.


Bagaimana mengatakan TIDAK pada narkoba

  • Saya tidak terlibat di dalamnya.
  • Tidak, terima kasih.
  • Orang tua saya tidak akan setuju.
  • Saya tidak punya waktu untuk hal itu.

YCAB © 2010 - Site Map | Term of Use | Privacy Statement | Contact Us

Ekstasi

Apakah ekstasi itu?

MDMA atau ekstasi, begitu orang mengenalnya, struktur kimia dan efeknya sejenis dengan amfetamin dan bersifat halusinogen. Ekstasi biasanya hadir dalam dalam bentuk tablet berbagai warna dengan desain yang berbeda. Ekstasi juga dapat berupa bubuk atau kapsul. Seperti narkoba lainnya, tidak ada pengawasan terhadap kekuatan dan kebersihan dari zat tersebut. Tidak ada jaminan bahwa sebuah pil ekstasi mengandung MDMA secara keseluruhan, karena zat-zat tersebut sering dicampur dengan zat-zat berbahaya lainnya.

Nama lain: Inex, XTC, Dolphin, Black Heart, Gober, Circle K, dan lain-lain.

Apa saja dampak langsung dari ekstasi?

  • Perasaan senang berlebihan.
  • Perasaan nyaman.
  • Mual-mual.
  • Berkeringat dan dehidrasi.
  • Meningkatkan kedekatan dengan orang lain.
  • Percaya diri dan kurang mampu mengendalikan diri.
  • Suka menggertakkan dan menggesek gigi.
  • Paranoia, kebingungan.
  • Meningkatnya denyut jantung, suhu tubuh dan tekanan darah.
  • Pusing, pingsan atau suka bercanda yang tidak lucu.


Apa saja dampak jangka panjang dari ekstasi?


Hanya sedikit yang mengetahui tentang dampak jangka panjang dari ekstasi, tetapi resiko kerusakan psikologi dan mental sangat tinggi.
Hal-hal di bawah ini adalah hal yang kami ketahui:

  • Ekstasi merusak otak dan mengganggu daya ingat.
  • Ektasi membahayakan otak yang berfungsi untuk pembelajaran dan berpikir cepat.
  • Ada bukti-bukti bahwa ekstasi dapat menyebabkan kerusakan jantung dan hati.
  • Pengguna rutin telah melaporkan bahwa diri mereka mengalami depresi ekstrim dan beberapa kasus gangguan mental.


Bahaya dan Pengaruh lainnya


Ketergantungan
Ada bukti-bukti yang mengatakan bahwa orang-orang dapat mengalami ketergantungan secara psikologis pada ekstasi, dilaporkan juga bahwa mereka sulit untuk berhenti atau mengurangi pemakaian ekstasi.

Hubungan Kelamin dan Penyakit Kelamin Menular (PKM)/Sexually Transmitted Diseases (STS):
Efek dari ekstasi dapat menjerat seseorang dalam perilaku beresiko, atau membawa mereka dalam kondisi tidak kebal terhadap penyakit. Hal ini dapat membawa pada pemerkosaan, hubungan kelamin yang tidak diinginkan, kehamilan dan berbagai penyakit seperti AIDS dan Hepatitis C.

Daya Ingat dan Pembelajaran
Sebuah penelitian telah memberikan bukti langsung bahwa ekstasi menyebabkan kerusakan otak. Ekstasi membahayakan sistem saraf yang menghancurkan serotonin, sebuah zat kimia yang mengatur daya ingat dan fungsi lainnya. Penelitian yang lain menunjukkan bahwa mantan pemakai yang tidak lagi menggunakan ekstasi selama 6 bulan masih terpengaruh, ekstasi menjalankan dampak jangka panjangnya dan kemungkinan tidak dapat diubah.

Kematian
Sudah menjadi rahasia umum bahwa kematian dapat terjadi sebagai akibat dari 3 situasi yang berbeda:

  1. Efek perangsang mengakibatkan serangan jantung dan pendarahan otak.
  2. Kombinasi dari ekstasi yang dilanjutkan dengan pesta dansa menaikkan suhu tubuh dengan cepat sampai ke tahap berbahaya. Karena ekstasi sering diminum di klub malam dan disko yang panas dan lembab, resiko kematian yang disebabkan oleh demam tinggi dan hipotermia meningkat.
  3. Walaupun tidak langsung disebabkan oleh ekstasi, kematian terjadi ketika seseorang terlalu bersemangat berdansa, terlalu banyak minum air dalam waktu yang terlalu singkat menyebabkan hiponatremia khayalan – sebuah kondisi dimana otak kelebihan cairan.


Mencampur Narkoba
Seperti halnya kebanyakan narkoba, mencampur ekstasi dengan narkoba lain termasuk alkohol, adalah hal yang berbahaya. Telah diketahui bahwa mencampurkan ekstasi dengan amfetamin akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah; mengkonsumsi ekstasi dengan zat halusinogen lain akan menyebabkan gangguan mental yang hebat, dan para pengguna obat-obatan antidepresan yang mengkonsumsi ekstasi akan mengalami reaksi penolakan tubuh.

Hukum dan Narkoba

Memiliki, menggunakan atau menjual amfetamin di Indonesia adalah melanggar hukum dan akan terkena denda yang besar dan atau hukuman berat. Siapa saja yang dituduh dengan tuduhan narkoba akan mendapatkan catatan kriminal. Hal ini dapat membawa masalah lain dalam kehidupan: dari mencari pekerjaan atau membuat visa untuk perjalanan, sampai kesempatan pendidikan baik dalam negeri maupun luar negeri.

Klub Narkoba

Klub narkoba adalah sekumpulan zat, yang bahan paling populernya adalah ekstasi, yang menjadi populer dalam tahun-tahun belakangan ini, khususnya di kalangan anak muda di klub-klub dan diskotek. Obat-obatan ini berbahaya karena hanya sedikit orang yang mengetahui dampak jangka panjangnya. Mereka juga dipromosikan secara agresif oleh para pengedar sebagai obat yang ‘aman dan tidak berbahaya’, dan kesalahpahaman ini telah menjadi hal yang umum bagi kelompok-kelompok pengguna.
Hal buruk yang lain dalam suasana klub narkoba ini adalah penggunaan narkoba selain minuman yang diberikan oleh orang-orang tidak dikenal. Ada beberapa kasus di Indonesia dimana mereka kehilangan kesadaran diri mereka dan bangun beberapa jam kemudian dalam keadaan ling-lung ketika mereka dalam keadaan mabuk.


Tips untuk Bersenang-senang dengan Aman

  1. Selalu minta ditemani oleh teman yang Anda ketahui dan dapat dipercaya ketika sedang bepergian.
  2. Beritahu orang tua Anda atau kerabat lainnya ke mana Anda akan pergi.
  3. Jika Anda harus meninggalkan makanan dan minuman Anda, walaupun hanya sebentar, pastikan teman Anda mengawasi makanan dan minuman tersebut.
  4. Jangan menerima makanan atau minuman dari orang asing. Jika Anda mulai merasa tidak enak badan, carilah pertolongan. Seseorang pasti telah mencampurkan sesuatu dalam minuman Anda.
  5. Suruhlah seorang dalam kelompok Anda untuk mengawasi gerak-gerik setiap orang.
  6. Carilah tempat-tempat yang bebas narkoba.
  7. Jangan pernah menerima tawaran tumpangan dari seseorang yang kelihatan mencurigakan atau yang terlihat sedang mabuk alkohol atau narkoba.


Ganja

Apa itu Ganja?

Ganja (cannabis) adalah obat depresan terbuat dari daun tanaman cannabis. THC (Delta 9 tetrahidrokanibinol) adalah salah satu dari 400 zat kimia yang ditemukan di dalam ganja dan yang menyebabkan efek perubahan suasana hati. Sebagai obat depresan, ganja memengaruhi sistem saraf dengan memperlambat aktivitas otak.

Ganja hadir dalam berbagai bentuk. Ganja adalah tembakau hijau-seperti campuran daun. Hasis dan minyak hasis adalah bentuk yang lebih kuat dampaknya dari ganja. Hasis adalah hasil lelehan dari tanaman yang dijual dalam bentuk minyak atau blok kecil hasil pemadatan. Ganja mempunyai beberapa nama populer seperti dele, daun, cimeng, Pot, Weed, dan lain-lain.

Apa saja dampak langsung dari ganja?

Ganja memengaruhi penggunanya dengan cara yang berbeda. Beberapa orang mengalami reaksi lebih kuat dari yang lain. Reaksi paling umum yang ditimbulkan oleh ganja adalah kejang-kejang dan mabuk. Ada beberapa efek lain seperti:

  • Paranoia.
  • Muntah-muntah.
  • Kehilangan koordinasi.
  • Kebingungan.
  • Meningkatkan nafsu makan.
  • Mata merah.
  • Halusinasi.


Apa saja dampak jangka panjang dari ganja?


Penelitian telah menunjukkan bahwa ada beberapa dampak yang lebih serius jika ganja dikonsumsi secara rutin. Beberapa efek diantaranya adalah:

  • Beresiko tinggi terhadap bronkitis, kanker paru-paru dan gangguan pernafasan (ganja berdampak dua kali lebih berat daripada tar dari rokok).
  • Kehilangan minat untuk melakukan aktivitas, kehilangan tenaga, kebosanan.
  • Mengganggu daya ingat jangka pendek, pemikiran logis dan koordinasi.
  • Mengganggu gairah seksual.
  • Mengurangi jumlah sperma/periode menstruasi yang tidak teratur.
  • Perilaku gangguan mental hebat.
  • Merusak sistem kekebalan tubuh.


Ketagihan


Ganja dapat membuat Anda mengalami ketergantungan secara psikologis dan dapat menyebabkan ketagihan, dan membuat para penggunanya membutuhkan dosis yang lebih kuat daripada biasanya.


Mengemudi


Ganja mempengaruhi keterampilan motorik dan koordinasi tubuh, penglihatan dan kemampuan untuk mengambil keputusan tentang jarak dan kecepatan. Hal ini yang menyebabkan mengemudi atau menumpang bersama seseorang yang dimabuk ganja sangat berbahaya.


Daya Ingat dan Pembelajaran


Ganja mempengaruhi daya ingat. Ketika THC masuk ke dalam tubuh, seseorang akan sulit berpikir logis. Ganja akan membuat kesulitan belajar walaupun hanya tugas yang sederhana, jadi seseorang akan bekerja dan belajar dengan buruk.


Obat-obatan lainnya


Ganja dikategorikan sebagai ‘jalan masuk’ narkoba, karena seseorang yang mengkonsumsi ganja akan cenderung untuk ‘naik tingkat’ ke narkoba yang mempunyai efek lebih kuat.


Hukum dan Narkoba


Memiliki, menggunakan atau menjual amfetamin di Indonesia adalah melanggar hukum dan akan terkena denda yang besar dan atau hukuman berat. Siapa saja yang dituduh dengan tuduhan narkoba akan mendapatkan catatan kriminal. Hal ini dapat membawa masalah lain dalam kehidupan: dari mencari pekerjaan atau membuat visa untuk perjalanan, sampai kesempatan pendidikan baik dalam negeri maupun luar negeri.

GHB

Apa itu GHB?

Pada dasarnya GHB dikembangkan sebagai obat anestetik. Secara alami, GHB mengandung empat molekul karbon yang dijual dalam bentuk bubuk, cairan atau kapsul. Nama kimianya adalah gamma-hidroksiutierat.

Di masyarakat, GHB dikenal dengan berbagai nama seperti G, Liquid X, Liquid E, Scoop, Soap, Gook, Grievous Bodily Harm, Georgia Home Boy, Natural Sleep-500, Easy Lay or Gamma 10. Pada umumnya zat itu tidak berasa, tapi mungkin kadang-kadang terasa asin. GHB sebenarnya dijual di toko-toko makanan sehat dan gimnasium sebagai obat tidur, stimulan otot, penghancur lemak, pengembang otot dan obat penenang.

Dalam beberapa tahun terakhir zat tersebut menjadi populer sebagai obat sampingan yang ditawarkan kepada pecandu alkohol, dengan iming-iming dapat membantu mempertahankan daya khayal yang tinggi dengan kemungkinan efek pro-seksual, karena pengendalian diri seseorang ditekan oleh zat tersebut. Sejak tahun 1990, GHB telah disalahgunakan di Amerika untuk bersenang-senang, obat penenang, dan efek pembentukan badan.

Sama dengan Rohypnol dan Clonazepam, GHB telah diasosiasikan sebagai pemicu pemerkosaan seksual di kota-kota besar di seluruh negara tersebut. Laporan dari Amerika Serikat mengindikasikan cairan GHB digunakan di klub malam karena efek-efeknya hampir sama dengan Rohypnol. Koma dan serangan jantung dapat terjadi pada penyalahgunaan GHB dan, ketika zat tersebut dikombinasikan dengan metamfetamin ada peningkatan resiko serangan jantung. Penggunaan yang dikombinasikan dengan zat-zat seperti alkohol dapat menyebabkan mual-mual dan kesulitan bernafas. GHB dapat menyebabkan efek penarikan diri dari masyarakat, termasuk insomnia, kecemasan, kejang-kejang, dan berkeringat.

Hukum dan Narkoba: Memiliki, menggunakan atau menjual amfetamin di Indonesia adalah melanggar hukum dan akan terkena denda yang besar dan atau hukuman berat. Siapa saja yang dituduh dengan tuduhan narkoba akan mendapatkan catatan kriminal. Hal ini dapat membawa masalah lain dalam kehidupan: dari mencari pekerjaan atau membuat visa untuk perjalanan, sampai kesempatan pendidikan baik dalam negeri maupun luar negeri.

Heroin (Putau)

Apa itu Putau?

Putau adalah bentuk tingkat rendah dari heroin. Heroin berasal dari bunga opium, sejenis bunga di iklim panas dan kering. Bunga tersebut menghasilkan zat lengket yang menjadi cikal bakal dari heroin, opium, morfin dan kodein. Heroin adalah zat depresan. Obat-obatan depresan tidak langsung membuat Anda merasa tertekan. Zat-zat tersebut memperlambat pesan dari otak ke tubuh dan sebaliknya. Beberapa nama lain dari zat tersebut adalah bedak, putih.


Apa saja dampak langsung dari heroin?

  • Menghilangkan rasa sakit (analgesik)
  • Kesulitan bernafas.
  • Sembelit.
  • Merasa nyaman (euforia).
  • Mual dan muntah-muntah.
  • Dalam dosis yang tinggi, akan memperlambat sistem saraf pusat hingga menyebabkan koma dan kematian.


Apa saja dampak jangka panjang dari heroin?

  • Pembuluh darah pecah.
  • Tetanus.
  • Masalah jantung, dada dan cabang tenggorokan.
  • Menstruasi yang tidak teratur dan ketidaksuburan (pada wanita).
  • Impotensi (pada pria).
  • Sembelit kronis.
  • Tindak kekerasan dan kriminal.


Bahaya dan Pengaruh Lainnya


Ketergantungan
Heroin adalah zat yang mempunyai daya ketergantungan tinggi dan pemakai biasa hampir dipastikan menjadi ketergantungan. Toleransi pada heroin berarti seseorang perlu dosis narkoba yang lebih tinggi untuk mencapai efek yang sama ketika mereka menggunakan zat tersebut dalam skala kecil.

Heroin Tidak Murni
Seperti pembuatan obat-obatan terlarang lainnya, putau yang dijual di masyarakat sering dicampur dengan bahan berbahaya seperti bedak talek dan deterjen. Kadang-kadang beberapa obat-obatan seperti amfetamin dan obat tidur dicampurkan juga. Zat-zat aditif ini dapat mematikan, dan karena pengguna tidak berhati-hati apakah ia menggunakan heroin murni dengan kadar 5% atau 50% akan mudah bagi orang itu untuk mengalami overdosis dadakan dan bahkan mati.

Heroin dan Obat-obatan Lain
Heroin dapat menjadi berbahaya ketika dikombinasikan dengan berbagai obat-obatan lainnya, khususnya obat-obatan depresan seperti alkohol atau obat-obat penenang lainnya. Depresan memperlambat sirkulasi tubuh dan kombinasi obat-obatan tersebut dapat meningkatkan efeknya. Jika sirkulasi tubuh terlalu banyak yang melambat, resikonya bisa berupa keadaan koma atau bahkan kematian.

Mengemudi
Heroin memengaruhi keterampilan motorik dan koordinasi tubuh, penglihatan dan kemampuan untuk mengambil keputusan tentang jarak dan kecepatan. Hal ini yang menyebabkan mengemudi atau menumpang bersama seseorang yang dimabuk heroin sangat berbahaya.

AIDS dan Hepatitis
Heroin biasanya disuntikkan, dan berbagi peralatan suntik – alat hisap, sendok, kain katun penyeka, turniket – sangat meningkatkan peluang komplikasi infeksi seperti keracunan darah, Hepatitis B dan C sekaligus HIV/AIDS. Baik Hepatitis C dan AIDS tidak dapat disembuhkan dan akhirnya menyebabkan kematian.

Hukum dan Narkoba
Memiliki, menggunakan atau menjual amfetamin di Indonesia adalah melanggar hukum dan akan terkena denda yang besar dan atau hukuman berat. Siapa saja yang dituduh dengan tuduhan narkoba akan mendapatkan catatan kriminal. Hal ini dapat membawa masalah lain dalam kehidupan: dari mencari pekerjaan atau membuat visa untuk perjalanan, sampai kesempatan pendidikan baik dalam negeri maupun luar negeri.

Inhalan

Apa itu Inhalan?

Inhalan dapat ditemukan sebagai produk yang legal dan dipakai sehari-hari. Ketika barang tersebut digunakan secara benar, barang ini mempunyai manfaat yang berguna bagi kehidupan kita. Tetapi ketika barang tersebut disalahgunakan dengan tujuan tertentu, dengan cara menghirup aroma dan gasnya, inhalan dapat mengakibatkan kerugian yang serius dan bahkan kematian.

Inhalan mengandung zat kimia yang berfungsi sebagai depresan. Depresan memperlambat sistem saraf pusat, memengaruhi sistem koordinasi dan konsentrasi.

Inhalan pada umumnya termasuk lem, bensin, bahan pelarut, tinner cat, kertas cair dan obat semprot. Inhalan mempengaruhi otak dengan kecepatan yang jauh lebih besar dan bersifat memaksa dibandingkan zat-zat yang lain; hal ini dapat menyebabkan kerusakan fisik dan mental permanen. Mati lemas dan mati mendadak dapat terjadi bahkan saat pemakaian pertama.

Apa saja dampak langsung dari inhalan?

  • Serangan sakit kepala yang tak tertahankan.
  • Rangsangan tiba-tiba.
  • Pernafasan yang buruk.
  • Sakit kepala.
  • Kekurangan koordinasi.
  • Tangan dan kaki menjadi kaku.
  • Mual dan muntah-muntah.


Apa saja dampak jangka panjang dari inhalan?

  • Kehilangan kemampuan pendengaran.
  • Tungkai kaku.
  • Kerusakan tulang rawan.
  • Kerusakan hati dan ginjal.
  • Kehabisan oksigen dalam darah.
  • Halusinasi.
  • Kekurangan massa dan kekuatan otot.
  • Pemakaian yang diperpanjang dapat menyebabkan leukemia.
  • Kecanduan fisik dan psikologis.
  • Pecandu inhalan kronis akan kehilangan fungsi anggota tubuh secara permanen seperti berjalan, berbicara, dan berpikir.


Bahaya dan Pengaruh Lainnya


Toleransi
Ketika penggunaan inhalan melebihi suatu jangka waktu, seorang pengguna akan mengembangkan toleransi pada inhalan. Ini berarti bahwa pengguna tersebut akan membutuhkan penggunaan secara rutin dan membutuhkan lebih banyak dosis untuk mencapai efek yang diinginkan.

Kematian
Menurut para ahli medis, kematian dapat terjadi sedikitnya dalam 5 kasus:

  1. Sesak dada – gas dapat secara khusus membatasi oksigen yang tersedia di udara dan menyebabkan pernafasan berhenti.
  2. Mati lemas – biasanya terlihat pada pengguna inhalan yang menggunakan tas.
  3. Tercekik ketika muntah.
  4. Perilaku sembrono dan berbahaya dalam situasi yang beresiko.
  5. SDS – Sudden Death Syndrome (Sindrom Mati Mendadak) terjadi karena penghentian jantung.


Kerusakan Otak

Pemakaian jangka panjang dari inhalan dapat memperlambat atau menghentikan aktivitas sel saraf di beberapa bagian otak yang menyebabkan kekakuan, kehilangan daya ingat dan belajar dengan cepat dan menyelesaikan masalah. Inhalan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak.

Kekerasan
Baik pengguna pertama kali maupun pengguna jangka panjang dari inhalan dapat menjadi kejam dan agresif. Kemabukan ekstrim yang seringkali berlangsung cepat yang disebabkan oleh inhalan dapat menyebabkan pengguna berperilaku membahayakan dirinya dan orang lain secara fisik.


Apa saja tanda-tanda dari penyalahgunaan inhalan?

  • Mata merah, berkaca-kaca atau berair.
  • Bicara lambat dan tidak jelas.
  • Nyeri di tangan dan di sekitar mulut.
  • Penampilan orang mabuk.
  • Pencium bahan kimia dalam ruangan.
  • Aroma nafas yang tidak biasa.


Jika seseorang menawarkan inhalan pada Anda, Anda dapat mengatakan:

  • Barang itu berbahaya.
  • Saya tidak terlibat dengan hal itu.
  • Orang tua saya tidak akan menyetujuinya.
  • Tidak, terima kasih.

YCAB © 2010 - Site Map | Term of Use | Privacy Statement | Contact Us

Obat-obat Penenang Minor

Apa itu Obat penenang minor?

Obat-obat penenang minor adalah zat-zat depresan dan mereka termasuk kelompok obat-obatan yang disebut dengan benzodiazepin. Obat-obatan itu harus dengan resep dokter untuk menghilangkan stress dan kecemasan, untuk membantu orang tidur dan berbagai kebutuhan medis lainnya. Obat-obat itu biasanya berupa kapsul atau tablet. Beberapa orang menyalahgunakan obat-obat penenang untuk efek-efeknya yang memabukkan. Berbagai jenis dari obat-obat penenang itu termasuk Valium, Rohypnol, Mogadon, Librium, BK, Lexotan, Ativan dan lain-lain.

Di Indonesia beberapa obat penenang minor, khususnya yang dijual di jalanan dibuat secara ilegal. Hal ini berarti tidak ada pengendalian terhadap bahan-bahan atau kemurnian pil tersebut. Hal ini berbahaya karena zat tersebut meningkatkan kesempatan pengambilan keputusan untuk berbuat hal negatif. Efek dari obat-obat penenang minor bervariasi antar orang yang satu dengan lainnya tergantung ukuran dosisnya, berat badan dan usia seseorang, bagaimana obat itu dikonsumsi dan suasana hati si pengguna.

Apa saja dampak langsungnya?

  • Perasaan santai.
  • Kesibukan berlebihan dan kebingungan.
  • Bicara tidak jelas/terbata-bata.
  • Pandangan kabur dan berbayang.
  • Kehilangan daya ingat jangka pendek.
  • Kemabukan seperti karena alkohol.
  • Pemakaian dosis tinggi dapat menyebabkan kehilangan kesadaran atau koma.

Apa saja dampak jangka panjangnya?

  • Peningkatan berat badan.
  • Kesulitan tidur.
  • Nafsu makan yang meningkat.
  • Kehilangan daya ingat.
  • Kesulitan berpikir.
  • Perubahan perilaku.
  • Masalah seksual.
  • Masalah menstruasi.
  • Pemakaian dosis tinggi dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan kebingungan, berkurangnya koordinasi, depresi dan bicara tidak jelas.


High doses over a period of time may cause confusion, lack of coordination, depression and slurred speech.


Bahaya dan Pengaruh Lainnya


Ketergantungan
Ketergantungan secara fisik maupun psikologis dapat terjadi setelah beberapa bulan menggunakan obat-obatan penenang minor. Pengguna yang mengalami ketergantungan secara psikologis merasa bahwa mereka tidak dapat bertahan hidup tanpa obat-obat penenang. Ketergantungan secara fisik terjadi ketika tubuh si pengguna beradaptasi dengan obat tersebut.

Mengemudi
Sangat berbahaya setelah menggunakan obat penenang. Zat-zat tersebut merusak pengambilan keputusan dan mengurangi konsentrasi dan koordinasi. Akan lebih membahayakan lagi jika seseorang yang menggunakan kombinasi obat penenang dan alkohol atau obat-obat lainnya ketika mengmudi di jalan.

Kehamilan

Jika obat-obat penenang minor dikonsumsi selama kehamilan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Obat penenang minor dapat menyebabkan gangguan pembelajaran pada anak. Obat penenang dapat berpindah dari ibu kepada bayinya melalui ASI. Mencampur obat-obatan
Mengkonsumsi obat penenang minor yang dikombinasikan dengan obat-obatan lain, termasuk alkohol akan sangat berbahaya. Mixing drugs: It is very dangerous to take minor tranquillizers together with other drugs, including alcohol. Efek dari obat-obatan tersebut akan semakin tinggi dan akan memperbesar pengaruh-pengaruh negatif tak terduga termasuk kematian.


Mengatasi masalah


Obat penenang minor dapat membuat seolah-olah masalah sudah berlalu. Tetapi ketika si pengguna berhenti menggunakan obat-obatan tersebut, masalah itu tetap ada dan malah semakin buruk karena si pengguna sudah menjadi kecanduan.

Ada berbagai cara untuk menghadapi stres dan kecemasan tanpa menggunakan obat-obatan penenang.

  • Pola makan yang sehat.
  • Olahraga dan latihan.
  • Membicarakan masalah kepada orang yang Anda percayai.
  • Salurkan hobi.

YCAB © 2010 - Site Map | Term of Use | Privacy Statement | Contact Us

ROHYPNOL

Apa itu Rohypnol?

Rohypnol, nama pasaran dari flunitrazepam, adalah pil tidur yang dipasarkan oleh Roche Pharmaceuticals. Di masyarakat obat itu sering disebut dengan Roofies, Roche, R-2, Rib dan Rope. Obat ini semacam obat penenang yang sangat pontensial seperti Valium, tapi jauh lebih kuat. Rohypnol menghasilkan efek pereda nyeri, amnesia, peregangan otot dan perlambatan tanggapan psikomotorik. Obat tersebut sering didistribusikan dengan kemasan gelembungnya, yang membuat obat itu terlihat sah dan legal.

Penggunaan terselubung Rohypnol pertama kali dilaporkan di Eropa di akhir tahun tahun 1970an. Obat tersebut juga dapat menghasilkan ketergantungan fisik dan psikologis. Di Miami, salah satu tempat penyalahgunaan Rohypnol, laporan dari pusat pengendali zat berbahaya menyatakan bahwa adanya peningkatan serangan jantung pada pengguna Rohypnol.

Tips untuk Tetap Bebas Dari Narkoba

  • Buatlah komitmen untuk bebas dari narkoba.
  • Sering ingatkan diri Anda pada komitmen bebas narkoba Anda.
  • Pilihlah kawan Anda dengan hati-hati.
  • Waspadalah terhadap bahaya-bahaya.

Tembakau

Tembakau berasal dari tumbuhan yang bernama nicotiana tabacum. Walaupun orang-orang percaya bahwa rokok meregangkan saraf-saraf, namun secara ilmiah terbukti bahwa merokok melepaskan zat epinefrin, yaitu hormon yang menghasilkan stres psikis pada perokok, daripada peregangan. Ketika rokok dihisap, nikotin diserap oleh paru-paru dan secara cepat berpindah ke aliran darah, di mana zat tersebut disirkulasikan ke otak.

Nikotin bekerja secara langsung pada jantung untuk mengubah denyut jantung dan tekanan darah, sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi, serangan jantung, penyakit pembuluh darah lainnya, dan pembengkakan pembuluh darah. Zat tersebut juga bekerja pada saraf yang mengendalikan pernafasan untuk mengubah pola pernafasan. Dalam konsentrasi tinggi, nikotin sangat mematikan; kenyataannya setetes pemurnian nikotin di lidah akan membunuh orang tersebut. Zat itu begitu mematikan sehingga zat tersebut telah digunakan sebagai pestisida selama berabad-abad.

Kecanduan rokok adalah sepertiga penyebab dari semua penyakit kanker, dan kanker yang paling banyak disebabkan oleh rokok adalah kanker paru-paru. Tingkat keseluruhan kematian yang disebabkan oleh kanker diderita oleh perokok, dua kali lebih banyak daripada non-perokok. Seperlima dari kematian yang disebabkan oleh serangan jantung, diakibatkan karena merokok. Perokok pasif atau perokok sekunder juga meningkatkan resiko banyak penyakit sejenis.

Rokok juga dapat berperan sebagai pintu masuk utama dari bentuk lain kecanduan narkoba. Sepertiga dari populasi kaum muda yang “bereksperimen”, akhirnya menjadi kecanduan rokok ketika mereka berusia 20 tahun. Perokok remaja memiliki kecenderungan 100 kali untuk menghisap ganja dan menggunakan obat-obatan terlarang lainnya, seperti kokain dan heroin di masa depan.

Merokok sangat berbahaya terutama bagi para remaja karena tubuh mereka masih dalam tahap perkembangan dan perubahan, serta zat tersebut dapat berpengaruh negatif pada proses ini.

YCAB © 2010 - Site Map | Term of Use | Privacy Statement | Contact Us

Merokok


Apakah tembakau merupakan zat berbahaya

Ya, tembakau adalah zat berbahaya. Zat ini membuat kecanduan, merusak kesehatan dan menyebabkan pengurangan tenaga dan penyakit yang mengubah kehidupan yang mematikan. Tembakau dikemas dan dijual seperti rokok.

Apa saja yang terkandung dalam sebatang rokok?

Sebatang rokok mengandung:

Nikotin
Nikotin adalah zat racun. Menelan dua dari tiga tetes nikotin murni dapat membunuh seseorang. Zat tersebut bekerja sebagai stimulan peningkat kecepatan aktivitas otak. Nikotin dikategorikan mempunyai efek ketergantungan yang lebih tinggi dari heroin, dan semakin muda seseorang mulai merokok, semakin sulit bagi mereka untuk berhenti.

Tar
Tar adalah zat penyebab utama yang menyebabkan kanker pada perokok. Zat tersebut juga memperburuk penyakit batang tenggorok dan sistem pernafasan.

Karbon monoksida
Karbon monoksida adalah gas yang sangat beracun. Gas ini ditemukan pada asap pembuangan mobil dan asap dari api. Merokok dapat membuat konsentrasi yang lebih besar dari gas karbon monoksida di paru-paru daripada menghirup udara berpolusi.

Zat kimia lainnya
Dengan jumlah lebih dari 4000 zat lainnya dapat ditemukan pada asap rokok. Beberapa zat tersebut beracun dan 43 diantaranya dikenal sebagai penyebab kanker. Beberapa dari zat-zat tersebut adalah aceton, amonia dan hidrogen sianida.

Apa saja dampak langsung dari merokok?

  • Meningkatkan denyut jantung.
  • Pernafasan yang buruk.
  • Pakaian berbau.
  • Mengurangi daya tahan kebugaran dan olah raga.
  • Memperlemah indera pengecap dan penciuman.


Apa saja dampak jangka panjang dari merokok?

  • Gigi menjadi kuning.
  • Beresiko tinggi mengidap penyakit bronkitis dan pernafasan.
  • Beresiko tinggi mengidap kanker paru-paru.
  • Jerawat dan masalah kulit, kulit berkerut dan kering.
  • Kecanduan nikotin.
  • Mempengaruhi kesuburan wanita.
  • Impotensi.


Bahaya dan Pengaruh Lainnya


Toleransi dan Kecanduan Seumur Hidup
Toleransi pada nikotin berarti bahwa seseorang membutuhkan kuantitas yang lebih besar untuk mendapatkan efek yang sama. Kecanduan pada rokok sangat sulit untuk dikalahkan dan semakin banyak seseorang merokok, maka dia akan semakin menderita juga. Semakin muda seseorang mulai merokok, juga membuatnya semakin sulit menghentikan.

Obat-obatan Yang Lain
Tembakau, seperti halnya ganja dikategorikan sebagai ‘pintu masuk’ narkoba, karena orang-orang yang merokok mempunyai kecenderungan yang tinggi untuk mencoba zat-zat terlarang.

Merokok Pasif
PMerokok pasif adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan efek-efek asap rokok pada orang yang tidak merokok tapi menghabiskan waktu mereka bersama perokok. Perokok pasif terbuka untuk menghirup jumlah zat beracun lebih banyak dibanding perokok itu sendiri. Merokok pasif adalah penyebab signifikan dari kanker paru-paru, serangan asma dan penyakit-penyakit pernafasan. Orang yang tidak merokok yang tinggal bersama seorang perokok mempunyai peluang yang lebih besar mengembangkan penyakit pernafasan daripada orang-orang yang tinggal di daerah bebas rokok.

Bayi tak terlahirkan
Fase pembukaan pada tahap pra kelahiran pada seoarang pecandu rokok akan mengurangi fungsi pernafasan pada saat kelahiran dan ukuran saluran pernafasan.

Anak-anak
Bronchitis, pneumonia and other respiratory diseases occur twice as often in children of parents who smoke than in Children of non-smokers.


FIRST LANGUAGE ACQUISITION

FIRST LANGUAGE ACQUISITION

A. Introduction

This paper will discuss why behavioral theories can account sufficiently well for the earliest utterances of the child, not for utterances at the sentence and discourse level. The writer uses a comparation between behavioral and nativist approaches as the tools for accounting it. This paper will dicuss outline issues in first language learning as a foundation to build an understanding of principles of second language learning. An understanding of the first language acquisition and a discussion of some of its key issues are particularly significant for an understanding of second language acquisition.

B. Dicussion

Almost every child succeeds in learning language. As a result, people often tend to take the process of language learning for granted. Language seems like a basic instinct, as simple as breathing. The fact language is not that simple. It is the most complex skill that a human being will ever master. As Brown (2007:26) stated:

“An extrem behaviorist position would claim that children come into the world with a tabula rasa, a clean slate bearing no preconceived nations about the world or abou language, and what these children are then shaped by their environment and slowly conditioned trough various schedules through various schedules of reinforcement. At the other constructivist extreme is the position that makes not only the cognitivist claim that children come into this world with very specific innate knowledge, predispositions, and biological timetables, but that children learn to function in a language chiefly through interaction and discourse.”

Nearly all people succeed in learning this complex skill demonstrates how well language has adapted to human nature. In a very real sense, language is the complete expression of what it means to be human.

1. Behavioral Approaches

Brown (2007:26) explain that Language is a important part of total human behavior, and behavioral psychologists analyzed it as such and sought to formulate consistent theories of first language acquisition. The behavioral approach focused on the immediately perceptible aspects of linguistic behavior-the publicly observable responses-and the relationships or associations between those responses and events in the world surrounding them.

Brown (2007) elaborate language as behavior adapted from B. F. Skinner'S classic, Verbal Behavior (1957). Skinner was commonly known for his experiments with animal behavior, but he also gained recognition for his contributions to education through teaching machines and programmed learning (Skinner, 1968). Skinner's theory of verbal behavior was an extension of his general theory of learning by operant conditioning. Operant conditioning refers to conditioning in which the an individu emits a response,or operant (a sentence or utterance), without necessarily observable stimuli; that operant is maintained by reinforcement in its practice (for example, a positive verbal or nonverbal response from another person).

Brown (2007) also explain that Skinner's theories above gain some critics, not the least among them Noam Chomsky (1959), who penned a highly critical review of Verbal Behavior. Some years later, a reply to Chomsky's review in which he eloquently defended Skinner's points of view. And so the controversy raged on. Today virtually no one would agree that Skinner'S model of verbal behavior adequately accounts for the capacity to acquire language, for language development itself, for the abstract nature of language, or for a theory of meaning.

Linguists in the tradition of Noam Chomsky tend to think of language as having a universal core from which individual languages select out a particular configuration of features, parameters, and settings. As a result, they see language as an instinct that is driven by specifically human evolutionary adaptations. In their view, language resides in a unique mental organ that has been given as a "special gift" to the human species. This mental organ contains rules, constraints, and other structures that can be specified by linguistic analysis.

Psychologists and those linguists who reject the Chomskyan approach often view language learning from a very different perspective. To the psychologist, language acquisition is a window on the operation of the human mind. The patterns of language emerge not from a unique instinct but from the operation of general processes of evolution and cognition. For researchers who accept this emergentist approach, the goal of language acquisition studies is to understand how regularities in linguistic form emerge from the operation of low-level physical, neural, and social processes. Before considering the current state of the dialog between the view of language as a hard-wired instinct and the view of language as an emergent process, it will be useful to review a few basic facts about the shape of language acquisition and some of the methods that are used to study it.

Brown (2007: 27) conclude that A theory based on conditioning and reinforcement is hard-pressed to explain the fact that every sentence you speak or write-with a few trivial exceptions-is novel , never before uttered either by you or by anyone else! These novel utterances are nevertheless created by very young children as they literally "play" with language, and that same creativity continues on into adulthood and throughout one's life.

Human language involves both receptive and productive use. Receptive language use occurs during the comprehension or understanding of words and sentences. Productive language use involves idea generation and the articulation of words in speech. Receptive is synonims of Competence. The writer’s statement is straightened with this Brown’s argument (2007:35):

“Competence refers to one’s underlying knowledge system, event, or fact. It is the nonobservable ability to do something, to perform something. Performance is the overtly observable and concreate manifestation or realization of competance”

The methods used to study language development are mostly quite straightforward. The primary method involves simply recording and transcribing what children say. This method can be applied even from birth. Tape recordings become particularly interesting, however, when the child begins systematic babbling and the first productions of words. Using videotape, researchers can link up the child's use of verbal means with their use of gesture and nonlinguistic cries to draw attention to their desires and interests.

Methods for studying comprehension are a bit more complicated. During the first year, researchers can habituate the infant to some pattern of sounds and then suddenly change that pattern to see if the infant notices the difference. From about nine months onward, children can be shown pictures of toys along with their names, and then researchers can measure whether the children prefer these pictures to some unnamed distracter pictures. Later on, children can be asked to answer questions, repeat sentences, or make judgments about grammar.

Children language is can be observed by asking their parents to report about them. Parents can record the times when their children first use a given sound or word or first make some basic types of child errors. Each of these methods has different goals, and each also has unique possibilities and pitfalls associated with it. Having obtained a set of data from children or their parents, researchers next need to group these data into measures of particular types of language skills, such as vocabulary, sentences, concepts, or conversational abilities.

Having briefly covered the methods used to study language acquisition and the basic phases in development, it is now possible to return to this question: Is language development best characterized as the use of a "special gift" or as an emergent result of various cognitive, neural, physiological, and social pressures? There are good arguments in favor of each position.

The special gift position views language as an instinct. People are often overpowered by the "urge to speak." Young children must feel this urge when they interact with others and have not yet learned how to use words correctly. It is important to recognize, however, that crickets, birds, snakes, and many other species can be possessed by a similar urge to produce audible chirps, songs, and rattling. In themselves, these urges do not amount to a special gift for language learning. Better evidence for the special gift comes from the study of children who have been cut off from communication by cruel parents, ancient Pharaohs, or accidents of nature.

The special gift position holds that, if the special gift for language is not exercised by some early age, perhaps six or seven, it will be lost forever. None of the isolation experiments that have been conducted, however, can be viewed as providing good evidence for this claim. In many cases, the children are isolated because they are brain-injured. In other cases, the isolation itself produces brain injury. In a few cases, children as old as six to eight years of age have successfully acquired language even after isolation. Thus, the most that can be concluded from these experiments is that it is unlikely that the special gift expires before age eight.

The second form of evidence in favor of the notion of a special gift comes from the observation that children are able to learn some grammatical structures without apparent guidance from the input. The argumentation involved here is sometimes rather subtle. For example, Chomsky noted that children would never produce "Is the boy who next in line is tall?" as a question deriving from the sentence "The boy who is next in line is tall." Instead, they will inevitably produce the question as, "Is the boy who is next in line tall?" That children always know which of the forms of the verb is to move to the front of the sentence, even without ever having heard such a sentence from their parents, indicates to Chomsky that language must be a special gift.

Although the details of Chomsky's argument are controversial, his basic insight here seems solid. There are some aspects of language that seem so fundamental that humans hardly need to learn them. Nevertheless, the specific structures examined by linguistic theory involve only a small set of core grammatical features. When looking more generally at the full shape of the systems of lexicon, phonology, pragmatics, and discourse, much greater individual variation in terms of overall language proficiency appears.

To explain these differences, it is necessary to view language learning as emerging from multiple sources of support. One source of support is the universal concept all humans have about what language can be. A second source of support is input from parents and peers. This input is most effective when it directly elaborates or expands on things the child has already said. For example, if the child says "Mommy go store," the parent can expand the child's production by saying "Yes, Mommy is going to the store." From expansions of this type, children can learn a wide variety of grammatical and lexical patterns. A third source of support is the brain itself.

Through elaborate connections among auditory, vocal, relational, and memory areas, humans are able to store linguistic patterns and experiences for later processing. A fourth source of support are the generalizations that people produce when they systematize and extend language patterns. Recognizing that English verbs tend to produce their past tense by adding the suffix -ed, children can produce over-generalizations such as "goed" or "runned." Although these overgeneralizations are errors, they represent the productive use of linguistic creativity.

Individual children will vary markedly in the extent to which they can rely on these additional sources of support. Children of immigrant families will be forced to acquire the language of the new country not from their parents, but from others. Children with hearing impairments or the temporary impairments brought on by otitis media (ear infections) will have relatively less support for language learning from clear auditory input.

Because language is based on such a wide variety of alternative cognitive skills, children can often compensate for deficits in one area by emphasing their skills in another area. In this way, even when some of the normal supports are removed, children can still learn language. The basic uses of language are heavily over detrmined by this rich system of multiple supports. As a child moves away from the basic uses of languager into the more refined areas of literacy and specific genres, progress can slow. In these later periods, language is still supported by multiple sources, but each of the supports grows weaker, and progress toward the full competency required in the modern workplace is less inevitable.

2. Nativist Approach

The term nativist is derived from the fundamental assertion that language acquisition is innately determined, that we are born with a genetic capacity that predisposes us to a systematic perception of language around us, resulting in the construction of an internalized system of language.

Brown (2007:28) takes Chomsky’s statement (1965) as similarly claimed the existence of innate properties of language to explain the child's mastery of a native language in such a short time despite the highly abstract nature of the rules of language. This innate knowledge was embodied in a metaphorical "little black box" in the brain, a language acquisition device (LAD). Brown (2007:28) also quotes McNeill (1966) described the LAD as consisting of four innate linguistic properties:

1. The ability to distinguish speech sounds from other sounds in the

environment

2. The ability to organize linguistic data into various classes that can later be

refined

3. Knowledge that only a certain kind of linguistic system is possible and that

other kinds are not

4. The ability to engage in constant evaluation of the developing linguistic

system so as to construct the simplest possible system out of the available

linguistic input

Furthermore, Brown (2007:31-32) explains: McNeill and other researchers in the Chomskyan tradition composed eloquent arguments for the appropriateness of the LAD proposition, especially in contrast to behavioral which was so limited in accounting for the creativity present in child language. The linguistical orientation innate predispositions fits pertectly with generative theories of language: children were presumed to use innate abilities to generate a potentially infinite number of utterances. Aspects of meaning, abstractness, and creativity were accounted for more adequately. Even though LAD was considered as not literally a cluster of brain cells which would be isolated and neurologically located, such inquiry on the cognitive side of the linguistic-psychological continuum stimulated a great deal of fruitful research.

One of the more practical contributions of nativist theories is evident if you look at the kinds of discoveries that have been made about how the system of child language works. Research has shown that the child's language, at any given point, is a legitimate system in its own right. The child's linguistic development is not a process of developing fewer and fewer "incorrect" structures-not a language in which earlier stages have more "mistakes" than later stages.

Nativist studies of child language acquisition were free to construct hypothetical grammars (that is, descriptions of linguistic systems) of child language, although such grammars were still solidly based on empirical data. These grammars were largely formal representations of the deep strucmre-the abstract rules underlying surlace output, the stmcture not overtly manifest in speech. Linguists began to examine child language from early one-, two-, and three,word forms of "telegraphese" (like "allgone milk " and "baby go boom" mentioned earlier) to the complex language of five- to ten-year-olds. Based on behavioral paradigms, they approached the data with few preconceived notions about what the child's language ought to be, and probed the data for internally consistent systems, in much the same way that a linguist describes a language in the "field."

Brown (2007) quotes that closely related to the PDP concept is a branch of psycholinguistic inquiry called connectionism (Rumelhart & McClelland, 1986), in which neurons in the brain are said to form multiple connections: each of the 100 billion nerve cells in the brain may be linked to as many as 10,000 of its counterparts. In this approach, experience leads to learning by strengthening particular connections-sometimes at the expense of weakening others. For example, the first language acquisition of English regular past tense forms by children may proceed as a series of connections.

First, a child may confidently connect the form went with the verb go. Then, children will often perceive another connection, the regular oed suffix attached to a verb, and start using the word goed. Finally, with more complex connections, children will perceive goed as incorrect, and maintain both connections, the oed form connected to most verbs, and the went form as a special connection. "According to such accounts, there are no 'niles' of grammar. Instead, the systematicities of syntax emerge from the set of learned associations between language functions and base and past tense forms , with novel responses generated by 'online' generalizations from stored examples" (N. Ellis, 2003, p. 88).

Approaches from within the nativist framework-as well as the challenges just outlined above-have made several important contributions to our understanding of the first language acquisition process:

1. Freedom from the restrictions of the so-called "SCientific method" to explore the unseen, unobservable, underlying, abstract linguistic structures being developed in the child

2. The constnlction of a number of potential properties of Universal Grammar, through which we can better understand not just language acquisition but the nature of human languages in general

3. Systematic description of the child's linguistic repertoire as either nllegoverned, or operating out of parallel distributed processing capacities, or the result of experiential establishment of connections

3. First Language Acquisition Contribution Gain Second Language Acquisition

The previous way of learning second language is consentrate on reading comprehension so the writer experience practicing language trough translatiing. Based on Behavioral and Nativist approach, teacher can adopt the theory how children gain his first language acquisition on teaching the second language. Although there are still a gap between how the first and second language aquicitate e.g. the diffrence on grammar, culture, etc.

C. Conclusion

Much of Second Language Learning centers around issues of the nature of learnability. Whereas it is understood that first language acquisition is somewhat a mystery and relies mostly on innate universal principles of constraints and assumptions, second language learning seems to rely more on cognitive mechanism in order to fashion general problem solving learning strategies to cope with the material. This difference between First Language ‘Acquisition’ vs. Second Language ‘Learning’ has been recently articulated as a Fundamental Difference Hypothesis. It goes without saying that children naturally acquire their first language. Adults (post-critical period) do not naturally acquire their second language, as a number of fundamental differences appear in their rationale towards learning. Attempts to juxtapose what we do know about first language development, parameter settings, syntactic-categorical developmen, etc. and comparing and contrasting these

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More