BAHASA PEMROGAMAN KOMPUTER

Sejarah Bahasa Pemrograman Komputer Sejak pertama komputer difference engine diciptakan oleh Charles Babbage pada tahun 1822, komputer membutuhkan sejumlah instruksi untuk melakukan suatu tugas tertentu. Instruksi-instruksi ini dikenal sebagai bahasa pemrograman. Bahasa komputer mulanya terdiri dari sejumlah langkah pengkabelan untuk membuat suatu program; hal ini dapat dipahami sebagai suatu rangkaian pengetikan kedalam komputer dan kemudian dijalankan. Pada awalnya, difference engine-nya Charles Babbage hanya dibuat untuk menjalankan tugas dengan menggunakan perpindahan gigi roda untuk menjalankan fungsi kalkukasi. Jadi, bentuk awal dari bahasa komputer adalah berupa gerakan secara mekanik, selanjutnya gerakan mekanik tersebut digantikan dengan sinyal listrik ketika pemerintah AS mengembangkan ENIAC pada tahun 1942, tetapi masih banyak mengadopsi prinsip-prinsip dasar dari Babbage’s engine yang mana diprogram dengan mengeset switch dan perkabelan pada seluruh sistem pada setiap “program” maupun kalkulasi. Tentu saja ini merupakan pekerjaan yang membosankan. Pada 1945, John Von Neumann yang bekerja pada Institute for Advanced Study mengemukakan dua konsep yang secara langsung mempengaruhi masa depan dari bahasa pemrograman komputer. Yang pertama dikenal sebagai “shared-program technique” (www.softlord.com). Pada teknik ini dinyatakan bahwa hardware komputer haruslah sederhana dan tidak perlu dilakukan pengkabelan dengan menggunakan tangan untuk setiap program. Sebagai gantinya, instruksi-instruksi yang lebih kompleks harus digunakan untuk mengendalikan perangkat keras yang lebih sederhana, hal ini memungkinkan komputer diprogram ulang dengan cepat. Konsep yang kedua yang juga sangat penting untuk pengembangan bahasa pemrograman. Von Neumann menyebutnya sebagai “conditional control transfer” (www.softlord.com). Ide ini berkembang menjadi bentuk subrutin, atau blok kode yang kecil yang dapat panggil berdasarkan aturan tertentu, dari pada suatu himpunan tunggal urutan kronologis yang harus dijalankan oleh komputer. Bagian kedua dari ide tersebut menyatakan bahwa kode komputer harus dapat bercabang berdasarkan pernyataan logika seperti IF (ekspresi) THEN, dan perulangan seperti FOR statement. “Conditional control transfer” mengembangkan ide adanya “libraries,” yang mana merupakan blok kode yang dapat digunakan berulang kali. Pada 1949, setelah beberapa tahun Von Neumann bekerja, bahasa Short Code dilahirkan (www.byte.com), yang merupakan bahasa komputer yang pertama untuk peralatan elektronik yang membutuhkan programmer untuk mengubah perintah kedalam 0 dan 1 dengan tangan. Pada 1957, bahasa khusus yang pertama muncul dalam bentuk FORTRAN yang merupakan singkatan dari sistem FORmula TRANslating. Bahasa ini dirancang pada IBM untuk perhitungan scientific. Komponen-komponennya sangat sederhana, dan menyediakan bagi programmer akses tingkat rendah kedalam komputer. Sampai saat ini, bahasa ini terbatas pada hanya terdiri dari perintah IF, DO, dan GOTO, tetapi pada waktu itu, perintah-perintah ini merupakan lompatan besar kearah depan. Type data dasar yang digunakan sampai sekarang ini dimulai dari FORTRAN, hal ini meliputi variabel logika (TRUE atau FALSE), dan bilangan integer, real, serta double-precision. FORTRAN sangat baik dalam menangani angka-angka, tetapi tidak terlalu baik untuk menangani proses input dan output, yang mana merupakan hal yang penting pada komputasi bisnis. Komputasi bisnis mulai tinggal landas pada 1959, dengan dikembangkannya COBOL, yang dirancang dari awal sebagai bahasa untuk para pebisnis. Type data yang ada hanya berupa number dan text string. Hal tersebut juga memungkinkan pengelompokan menjadi array dan record, sehingga data di telusuri dan diorganisasikan dengan lebih baik. Sesuatu hal yang menarik untuk dicatat bahwa suatu program COBOL dibuat menyerupai suatu essay, dengan empat atau lima bagian utama yang membentuk keseluruhan yang tertata dengan baik. Perintah-perintah COBOL sangat menyerupai tata bahasa English, sehingga membuatnya agak mudah dipelajari. Semua ciri-ciri ini dikembangkan agar mudah dipelajari dan mudah diterapkan pada dunia bisnis. Pada 1958, John McCarthy di MIT membuat bahasa LISt Processing (atau LISP), yang dirancang untuk riset Artificial Intelligence (AI). Karena dirancang untuk fungsi spesialisasi yang tinggi, maka tata cara penulisannya jaring kelihatan sebelum ataupun sesudahnya. Sesuatu perbedaan yang paling nyata dari bahasa ini dengan bahasa lain adalah dasar dan type satu-satunya adalah list, yang ditandai dengan suatu urutan item yang dicakup dengan tanda kurung. Program LISP sendirinya dibuat sebagai suatu himpunan dari list, sehingga LISP memiliki kemampuan yang khusus untuk memodifikasi dirinya, dan juga dapat berkembang sendiri. Tata cara penulisan LISP dikenal sebagai “Cambridge Polish,” sebagaimana dia sangat berbeda dari logika Boolean (Wexelblat, 177) : x V y – Cambridge Polish, what was used to describe the LISP program OR(x,y) – parenthesized prefix notation, what was used in the LISP program x OR y – standard Boolean logic LISP masih digunakan sampai sekarang karena spesialiasi yang tinggi dari sifat abstraknya. Bahasa Algol dibuat oleh suatu komite untuk pemakaian scientific pada tahun 1958. Kontribusi utamanya adalah merupakan akar dari tiga bahasa selanjutnya yaitu Pascal, C, C++, dan Java. Dia juga merupakan bahasa pertama dengan suatu tata bahasa formal, yang dikenal sebagai Backus-Naar Form atau BNF (McGraw-Hill Encyclopedia of Science and Technology, 454). Pada Algol telah diterapkan konsep-konsep baru, seperti rekursif pada function, bahasa berikutnya Algol 68, menjadi bahasa yang membosankan dan sulit digunakan (www.byte.com). Hal ini mengarah kepada adopsi terhadap bahasa yang lebih kecil dan kompak seperti Pascal. Pascal dimulai pada tahun 1968 oleh Niklaus Wirth. Tujuan pengembangannya adalah untuk kebutuhan pengajaran. Pada awalnya bahasa ini dikembangkan bukan dengan harapan adopsi pemakaian secara luas. Prinsipnya mereka mengembangkannya untuk alat pengajaran pemrograman yang baik seperti kemampuan debug dan perbaikan sistem dan dukungan kepada mikroprosesor komputer yang digunakan pada institusi pendidikan. Pascal dirancang dengan pendekatan yang sangat teratur (terstruktur), dia mengkombinasikan kemampuan yang terbaik dari bahasa-bahasa saat itu, COBOL, FORTRAN, dan ALGOL. Dalam pengerjaannya banyak perintah-perintah yang tidak teratur dan aneh dihilangkan, sehingga sangat menarik bagi pemakai (Bergin, 100-101). Kombinasi dari kemampuan input/output dan kemampuan matematika yang solid, membuatnya menjadi bahasa yang sukses besar. Pascal juga mengembangkan tipe data “pointer”, suatu fasilitas yang sangat bermanfaat pada bahasa yang mengimplementasikannya. Dia juga menambahkan perintah CASE, yang mana memperbolehkan perintah bercabang seperti suatu pohon pada suatu aturan: CASE expression OF possible-expression-value-1: statements to execute… possible-expression-value-2: statements to execute… END Pascal juga mengembangkan variabel dinamis, dimana variabel dapat dibuat ketika suatu program sedang berjalan, melalui perintah NEW dan DISPOSE. Tetapi Pascal tidak mengimplementasikan suatu array dinamis, atau kelompok dari variabel-variabel, yang mana sangat dibutuhkan, dan merupakan salah satu penyebab kekalahannya (Bergin, 101-102). Wirth kemudian membuat lanjutan dari Pascal, Modula-2, tetapi pada saat itu muncul C yang dengan cepat menjadi mengeser posisi Pascal. C dikembangkan pada tahun 1972 oleh Dennis Richie ketika sedang bekerja pada Bell Labs di New Jersey. Transisi pemakaian dari bahasa umum yang pertama ke bahasa umum sampai hari ini yaitu transisi antara Pascal dan C, C merupakan perkembangan dari B dan BCPL, tetapi agak menyerupai Pascal. Semua fasilitas di Pascal, termasuk perintah CASE tersedia di C. C menggunakan pointer secara luas dan dibangun untuk kecepatan dengan kelemahannya yaitu menjadi sulit untuk dibaca. Tetapi karena dia menghilangkan semua kelemahan yang terdapat di Pascal, sehingga dengan cepat mengambil alih posisi Pascal. Ritchie mengembangan C untuk sistem Unix yang baru pada saat yang bersamaan. Oleh karena ini, C dan Unix saling berkaitan. Unix memberikan C beberapa fasilitas besar seperti variabel dinamis, multitasking, penanganan interrupt, forking, dan strong low-level,input-output. Oleh karena itu, C sangat sering digunakan untuk pemrograman sistem operasi seperti Unix, Windows, MacOS, dan Linux. Pada akhir tahun 1970 dan awal 1980, suatu metode pemrograman yang baru telah dikembangkan. Ha tersebut dikenal sebagai Object Oriented Programming, atau OOP. Object merupakan suatu potongan dari data yang dapat dipaket dan dimanipulasi oleh programmer. Bjarne Stroustroup menyukai metode ini dan mengembangkan lanjutan dari C yang dikenal sebagai “C With Classes.” Kemampuan lanjutan ini dikembangkan menjadi bahasa C++ yang diluncurkan pada tahun 1983. C++ dirancang untuk mengorganisasikan kemampuan dasar dari C dengan OOP, dengan tetap mempertahankan kecepatan dari C dan dapat dijalankan pada komputer yang tipe berlainan. C++ sering kali digunakan dalam simulasi, seperti game. C++ menyediakan cara yang baik untuk memanipulasi ratusan instance dari manusia didalan elevator, atau pasukan yang diisi dengan tipe prajurit yang berbeda. Bahasa ini menjadi pilihan pada mata kuliah AP Computer Science sampai hari ini. Pada awal 1990′s, interaktif TV adalah teknologi masa depan. Sun Microsystems memutuskan bahwa interaktif TV membutuhkan suatu hal yang khusus, yaitu bahasa portable (bahasa yang dapat berjalan pada banyak jenis mesin yang berbeda). Bahasa ini dikenal sebagai Java. Pada tahun 1994, team proyek Java mengubah fokus mereka ke web, yang mana berubah menjadi sesuatu yang menjanjikan setelah interactive TV gagal. Pada tahun berikutnya, Netscape menyetujui pemakaian Java pada internet browser mereka, Navigator. Sampai titik ini, Java menjadi bahasa masa depan dan beberapa perusahaan mengumumkan aplikasi harus ditulis dalam Java. Java mempunyai tujuan yang besar dan merupakan bahasa yang baik menurut buku text, pada kenyataanya “bahasa tersebut tidak”. Dia memiliki masalah yang serius dalam optimasi, dengan arti program yang ditulis dengannya berjalan dengan lambat. Dan Sun telah membuat cacat penerimaan terhadap Java dengan pertikaian politis dengan Microsoft. Tetapi Java telah dinyatakan sebagai bahasa untuk instruksi masa depan dan benar-benar menerapkan object-oriented dan teknik tingkat tinggi seperti kode yang portable dan garbage collection. Visual Basic sering diajari sebagai bahasa pemrograman dasar yang mengacu pada bahasa BASIC yang dikembangkan pada tahun 1964 oleh John Kemeny dan Thomas Kurtz. BASIC adalah bahasa yang sangat terbatas dan dirancang untuk orang yang bukan computer science. Perintah-perintah dijalankan secara berurutan, tetapi kendali program dapat berubah berdasarkan IF..THEN, dan GOSUB yang mana menjalankan suatu blok kode dan kembali ketitik semula didalam alur program. Microsoft telah mengembangkan BASIC ke dalam produk Visual Basic (VB). Jantung dari VB adalah form, atau suatu window kosos dimana anda dapat drag dan drop komponen seperti menu, gambarm dan slider bars. Item-item ini dikenal sebagai “widgets.” Widget memiliki properti (seperti warna) dan events (seperti klik dan double klik) dan menjadi pusat dari pengembangan antarmuka dengan pemakai diberbagai bahasa program dewasa ini. VB merupakan program yang banyak digunakan untuk membuat interface sederhana ke produk Microsoft lainnya seperti Excel dan Access tanpa membaca banyak kode, dengannya dapat dimungkinkan untuk dibuat aplikasi yang lengkap. Perl telah sering digambarkan sebagai “duct tape of the Internet,” karena sering digunakan sebagai engine untuk interface web atau pada script untuk memodifikasi file konfigurasi. Dia memiliki fungsi text matching yang sangat baik sehingga membuatnya menjadi hal yang ideal untuk pekerjaan tersebut. Perl dikembangkan oleh Larry Wall pada 1987 karena fasilitas pada sed dan awk pada Unix (digunakan untuk manipulasi text) tidak mencukupi kebutuhannya. Tergantung kepada siapa anda bertanya, Perl adalah singkatan dari Practical Extraction and Reporting Language atau Pathologically Eclectic Rubbish Lister. Bahasa pemrograman telah berkembangan dari masa kemasa dan tetap dikembangkan dimasa depan. Mereka dimulai dari suatu daftar langkap pengkabelan agar komputer menjalankan tugas tertentu. Langkah-langkah ini berkembang menjadi software dan memiliki kemampuan yang lebih baik. Bahasa umum yang pertama menekankan pada kesederhanaan dan untuk satu tujuan saja, sedangkan bahasa dewasa ini terbagi atas bagaimana mereka diprogram, sehingga mereka dapat digunakan untuk semua tujuan. Dan mungkin bahasa yang akan datang lebih natural dengan penemuan pada quantum dan komputer-komputer biologis. Sumber : Indoprog ‘Algoritma & Pemrograman’ oleh Hendra, S.T.

Bahasa Pemrogaman

Bahasa pemrograman, atau sering diistilahkan juga dengan bahasa komputer, adalah teknik komando/instruksi standar untuk memerintah komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi.

Menurut tingkat kedekatannya dengan mesin komputer, bahasa pemrograman terdiri dari:

  1. Bahasa Mesin, yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode bahasa biner, contohnya 01100101100110
  2. Bahasa Tingkat Rendah, atau dikenal dengan istilah bahasa rakitan (bah.Inggris Assembly), yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode-kode singkat (kode mnemonic), contohnya MOV, SUB, CMP, JMP, JGE, JL, LOOP, dsb.
  3. Bahasa Tingkat Menengah, yaitu bahasa komputer yang memakai campuran instruksi dalam kata-kata bahasa manusia (lihat contoh Bahasa Tingkat Tinggi di bawah) dan instruksi yang bersifat simbolik, contohnya {, }, ?, <<, >>, &&, ||, dsb.
  4. Bahasa Tingkat Tinggi, yaitu bahasa komputer yang memakai instruksi berasal dari unsur kata-kata bahasa manusia, contohnya begin, end, if, for, while, and, or, dsb.

Sebagian besar bahasa pemrograman digolongkan sebagai Bahasa Tingkat Tinggi, hanya bahasa C yang digolongkan sebagai Bahasa Tingkat Menengah dan Assembly yang merupakan Bahasa Tingkat Rendah.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Teman sejati adalah ia yang meraih tangan anda dan menyentuh hati anda.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Pengetahuan tidaklah cukup, maka kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup, maka kita harus melakukannya.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Ketika masalah datang, Anda akan menjadi lebih damai jika yang Anda pikirkan adalah jalan keluar dari masalah; bukan pembayangan dari penderitaan yang akan Anda alami.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Keramah-tamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan, keramahtamahan dalam pemikiran menciptakan kedamaian, keramahtamahan dalam memberi menciptakan kasih.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Orang yang paling beruntung di dunia adalah orang yang telah mengembangkan rasa syukur yang hampir konstan, dalam situasi apapun.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Jangan mencari kawan yang membuat Anda merasa nyaman, tetapi carilah kawan yang memaksa Anda terus berkembang.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Tak semua orang yg membencimu mengatakan hal yg salah tentangmu. Terkadang mereka mengatakan yg sebenarnya.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Mengevaluasi apa yang kita lakukan dan semua pencapaian kita. Apapun hasilnya akan menjadi fondasi kuat untuk kehidupan kita dimasa mendatang yang lebih baik.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Ketika kamu merasa pedulimu tak pernah dihargai, ketahuilah bahwa kamu tengah belajar tentang KETULUSAN HATI.

Kata - kata bijak yang harus kita pikir

Jangan sesali apa yang sudah pergi. Jangan tangisi apa yang sudah tiada. Tetapi bangkitlah dan bina kembali apa yang telah hilang dan pergi.

Rabu, 26 Januari 2011

TENTANG NASKAH DRAMA

ENTANG NASKAH DRAMA

Persoalan dasar penyusunan naskah drama adalah bagaimana menyusun sebuah alur cerita yang menarik sekaligus bermakna. Pada dasarnya alur cerita dalam naskah drama mengikuti pola alur prosa cerita pada umumnya, yaitu terdiri dari paparan, rangsangan, gawatan, tikaian, rumitan, klimak, leraian, dan selesaian.

Yang dimaksud paparan adalah peristiwa di mana dalam peristiwa tersebut hanya disajikan adegan-adegan yang secara tidak langsung menjelaskan siapa tokoh-tokoh yang akan bermain dalam cerita itu. Belum disajikan konflik apa-apa. Contoh paparan adalah adegan dimulai dengan seorang pembantu rumah tangga yang sedang membersihkan ruang tamu.

Yang dimaksud rangsangan adalah peristiwa di mana dalam peristiwa tersebut mulai ditunjukkan adegan-adegan yang memungkinkan terjadinya konflik. Contoh rangsangan adalah adegan di mana muncul anak dari majikan pembantu rumah tangga tersebut yang langsung marah-marah tidak jelas alasannya.

Yang dimaksud gawatan adala peristiwa di mana dalam peristiwa tersebut mulai ditunjukkan bahwa masalah yang muncul dalam adegan sebelumnya potensial menimbulkan konflik terbuka. Contoh gawatan adalah adegan di mana anak dari majikan tersebut bercerita bahwa dia baru saja memukuli seseorang karena berbuat kurang ajar ketika pulang tadi.

Yang dimaksud tikaian adalah peristiwa di mana dalam peristiwa tersebut ditunjukkan bahwa telah terjadi konflik terbuka antartokoh. Contoh tikaian adalah adegan di mana orang yang dipukuli tadi datang (ke panggung) dan langsung memaki-maki anak majikan tersebut, dan anak majikan tersebut juga membalasnya.

Yang dimaksud rumitan adalah peristiwa di mana dalam peristiwa tersebut ditunjukkan bahwa masalah tersebut menjadi semakin rumit, agak sulit diselesaikan. Contoh rumitan adalah adegan di mana kedua belah pihak saling menuntut, kemudian muncul tokoh ketiga (orangtua misalnya).

Yang di maksud klimak adalah puncak konflik. Konflik semakin menjadi-jadi, mencapai puncaknya. Bagian ini merupakan puncak ketegangan dalam cerita. Contoh klimak adalah adegan di mana tokoh yang tadi mengejar-ngejar anak itu mengeluarkan belati dan mengancam akan membunuh anak itu jika tuntutan tidak dikabulkan.

Yang dimaksud leraian adalah peristiwa di mana dalam peristiwa tersebut ditunjukkan tanda-tanda penyelesaian atas konflik. Contoh leraian adalah adegan orangtua dari anak tersebut yang sanggup memenuhi tuntutan orang itu karena menyadari bahwa anaknya memang salah.

Yang dimaksud selesaian adalah akhir cerita. Selesaian belum tentu menyelesaikan konflik melainkan mengakhiri pertunjukan. Contohnya adalah tokoh itu menerima uang lalu pergi. Bisa juga dibuat lebih kreatif misalnya ketika mereka sudah bersalam-salaman tanda setuju tiba-tiba terdengar suara tembakan dan tokoh tersebut tewas. Layar ditutup!

Pementasan seni

Kebahagiaan tertinggi seorang guru bukan terletak pada besarnya gaji yang diperolehnya, bukan pula terletak pada banyaknya tropi yan dimilikinya, bukan pula keterkenalannya, melainkan pada BANYAKNYA PANENAN dan TUAIAN. Prestasi anak-anak ini merupakan persembahan tertinggi saya untuk ROH KEGURUAN yang tampaknya di masa-masa mendatang perlu kita perjuangkan.

PEMENANG KEDUA ESAI JEPANG

Pada tanggal 7 Juli 2000 Dewi Astuti Suryono menerima hadiah lomba penulisan esai tentang Jepang. Esai yang ditulisnye berjudul Upacara Minum Teh Sebagai Cerminan Persaudaraan Jepang. Dewi merupakan satu dari sepuluh pemenang.

FINALIS LOMBA KARYA ILMIAH UAJY

Ery Kurnia Putri berhasil menjadi salahsatu finalis lomba penulisan karya ilmiah siswa SMU se-DIY dan Jawa Tengah di Fakultas Biologi Universitas Atmajaya Yogyakarta. Judul karya tulisnya adalah Pemanfaatan Limbah Cair Budidaya Ikan Lele Dumbo untuk Peningkatan Produksi Padi. Daalam presentasi yang diselenggarakan pada tanggal 30 Agustus 2000 Ery harus mengakui keunggulan peserta lain dan menduduki peringkat delapan.

FINALIS LOMBA NASKAH PIDATO

Maria Vini Pertiwi dan Theresia Irma Kristiani berhasil menjadi finalis lomba penulisan naskah dan pidato yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional Provinsi DIY. Walaupun dari segi naskah dinilai baik, mereka berdua harus mengakui keunggulan peserta lain dalam praktek pidato. Maria Vini Pertiwi dengan judul naskah Menjadikan Perpustakaan Sebagai Guru Kedua menduduki peringkat 6 dan Theresia Irma peringkat 8.

MENANG LOMBA ESAI

Pada bulan Februari 2001, Natalia Dessy Wulaningrum, anak kelas I D memenangkan lomba menulis esai tingkat provinsi dengan judul essai Bagaimana Memformat Profesi PRT Agar Lebih Dihormati. Lomba tersebut diselenggarakan oleh SBPY dan GELAR dalam rangka sosialisasi masalah pembantu rumah tangga. Pesertanya cukup banyak, lebih dari 170 naskah. Pengumuman dan penyerahan tropi dilaksanakan di Gedung Widya Mandala, Kotabaru. Alhasil, trofi KETUA DPRD DIY berhasil kita koleksi.

JUARA FAVORIT BACA PUISI

Pada tanggal 26,27, dan 28 April 2001 di ASDRAFI diadakan lomba baca puisi dalam rangka peringatan hari Chairil Anwar. Pesertanya adalah siswa SMU se DIY dan JATENG. Salah satu wakil sekolah kita yaitu Natalia Dessy Wulaningrum berhasil Masuk final dan menjasi JUARA FAVORIT.

JUARA BACA PUISI TEATER “LOBBY DUA” APMD

Dalam lomba baca puisi yang diselenggarakan oleh Teater “Lobby Dua” APMD pada bulan Mei 2001 Monika Kartika berhasil menjadi juara kedua dan Stella Yudith sebagai juara harapan. Prestasi kedua teman kita tersebut cukup menggembirakan karena mereka berdua hanya berlatih di sela pelaksanaan pentas besar teater bersama kelompok teater De Britto.

JUARA II LOMBA ESAI

Pada bulan Agustus 2001 ini, Forum Jogja menyelenggarakan Lomba Essai yang bertema Melestarikan Budaya Jogja. Dalam lomba essai ini salah satu dari teman kita berhasil memperoleh juara II yaitu Angela Erliandari kelas III IPA. Tulisannya berjudul Pelestarian Dolanan Bocah Sebagai Upaya Pelestarian Budaya Bangsa dan Pembentukan Kepribadian Bocah.

MENANG ESAI

Pada bulan November 2001 dua teman kita berhasil menjadi pemenang lomba esai dalam satu event sekaligus. Maria Vini Pertiwi (III IPA) dengan judul tulisan Mengapa Satwa Langka Tidak Boleh Dipelihara di Rumah? Berhasil menjadi pemenang pertama. Sedangkan Theresia Irma Kristiani (2B) dengan judul tulisan Memelihara Satwa Langka di Rumah Adalah Wujud Kecintaan Semu keluar sebagai pemenang ketiga lomba esai tentang pelestarian satwa langka. Lomba ini diselenggarakan oleh LKHK, Fakultas Biologi Universitas Atmajaya Yogyakarta, dan WWF Indonesia.

MENANG LOMBA BACA PUISI STP AMPTA YOGYAKARTA

Beberapa siswi SMU Stella Duce 2 Yogyakarta mengikuti lomba baca puisi di STP AMPTA, Yogyakarta yang diselenggarakan pada tanggal 18 Mei 2002 (babak penyisihan) dan tanggal 20 Mei 2002 (babak final). Babak penyisihan diselenggarakan di kampus STP AMPTA sedangkan babak final diselenggarakan di Gedung Kesenian Societet, Yogyakarta. Siswi tersebut adalah Monika Kartika, Fransiska Romana Stella Yudith, keduanya dari kelas 3 IPA dan Natalia Dessy Wulaningrum (2D). Ketiga wakil kita ini secara tidak terduga berhasil menjadi finalis (panitia memilih 8 finalis putri dan 8 finalis putra). Akhirnya, dewan yuri mengumumkan bahwa Natalia Dessy Wulaningrum berhasil menjadi pemenang pertama untuk kategori putri sekaligus juara umum untuk kategori baca puisi. Di samping itu, Fransiska Romana Stella Yudith juga berhasil menjadi pemenang harapan II untuk kategori putri.

MENANG LOMBA BACA PUISI WANGSA MANGGALA

Lima orang teman kita yakni Rike (1E), Grace (1A), Ria (1D), Vestra (2E) dan Dessy (2D) mengikuti lomba baca puisi di Universitas Wangsa Manggala, Yogyakarta. Lomba ini diadakan dalam rangka Pekan Kesenian Fakultas Psikologi. Dan salah seorang dari teman kita berhasil menjadi juara kedua, yakni Natalia Dessy Wulaningrum. Lomba ini dilangsungkan pada tanggal 27 Mei 2002.

JUARA LOMBA ESAI di UPN

Pada tanggal 13 Oktober 2002, Amanda Marselin (2E) dengan esai berjudul Beberapa kunci Pengembangan Sektor Pertanian agar Siap bersaing Dalam Era Perdagangan Bebas berhasil menjadi pemenang pertama dan Margareth Listnawati (III IPA) dengan esai berjudul Perlunya Penanganan Serius DariBerbagai Pihak untuk Mamajukan Sektor Pertanian menjadi pemenang ketiga dalam lomba penulisan esai tentang pertanian. Lomba ini diselenggarakan dalam rangka “AKP (Ajang Kreativitas Pelajar) 2002″ oleh HIMAGRO UPN “Veteran” Yogyakarta.

PESERTA UNGGULAN PARADE ESAI

Pada tanggal 13 Oktober 2002 Natalia Dessy Wulaningrum (III Bahasa) dengan esai berjudul Menjadi Pembelajar Mandiri Sebagai Solusi Peningkatan Kualitas Pelajar Indonesia berhasil menjadi peserta unggulan ketiga untuk kategori SMU dalam parade menulis esai bertajuk “Menjadi Remaja Pembelajar Mandiri” . Kegiatan ini diselenggarakan oleh A3, Penerbit Kanisius dan BERNAS.

TEATER STERO JUARA II

Pada tanggal 29 Oktober 2002, teater stero di bawah asuhan Ibu Y. Rahayu R mengikuti lomba teater antar-SMU se-Kota Yogyakarta. Lakon yang mereka angkat adalah “Ketika Mulut Menganga” Lomba ini bertempat di Museum Benteng, Yogyakarta. Hasilnya, teater stero membawa pulang trophy juara II.

JUARA PENULISAN CERPEN

Pada tanggal 30 November 2002 di Seminari Menengah Mertoyudan, Nungki Perdanani (IPS-2) dengan judul cerpen Demi Membalas Budi dan Natalia Dessy Wulaningrum (III Bahasa) dengan judul cerpen Di Balik Kewibawaan menerima piagam penghargaan karena keluar sebagai pemenang pertama dan ketiga dalam lomba penulisan cerita pendek (cerpen) tingkat SMU yang diselenggarakan oleh Seminar Menengah Mertoyudan dalam rangka malam kreativitas.

JUARA III LOMBA MADING

Pada bulan Januari, Majalah Aneka Yess! mengadakan Lomba Mading di SMU Stece 1. Dari Stero kita mengirim 5 orang wakil, yaitu Rike (2A), Tika (2B), Riri (2B), Tintun (1C) dan Yayu (1A). Stero mendapat juara 3 sedangkan juara 1 diraih oleh SMU 8 dan juara 2 diraih SMU Stece 1.

JUARA II BACA PUISI SMUN 1

Pada bulan ini sejumlah siswi stero mengikuti lomba baca puisi di SMU Negeri 1 Yogyakarta. Siswi tersebut antara lain Bernadetta Esti, Natalia dessy Wulaningrum, Debbra Natasha, dan Rike Alfiyanti. Secara keseluruhan jumlah pesertanya mencapai 150 orang. Salahsatu siswi dari stero yaitu Esti berhasil membawa pulang trophi juara II .

KELAS BAHASA PANEN TROPHY

Pada tanggal 26 Februari 2003, Kelas 3 Bahasa mengikuti beberapa lomba di UNY antara lain Lomba Cerdas Cermat Bhs. Jerman yang berhasil merebut juara II, Lomba baca puisi yang berhasil meraih juara I dan Lomba Pop Singer meraih juara II.

LOMBA TULIS DAN BACA PUISI PESTA EMAS YAYASAN TARAKANITA

Untuk memperingati usia Emas Tarakanita Yogyakarta menggelar Lomba Tulis dan Baca Puisi siswa SMU se-DIY pada tanggal 8-9 Maret 2003. Lomba yang diikuti 138 siswa kategori tulis puisi dan 86 siswa untuk kategori baca puisi dari berbagai SMU. Monica Astri Harini kelas 2A memperoleh tropi juara Harapan I untuk menulis puisi sedangkan Maria Tintun memperoleh juara X untuk penulisan puisi. Sedangkan untuk baca puisi Maria Tintun dan Esti masuk 10 besar.

JUARA II LOMBA ESAI DI SMU NEGERI 8

Untuk memperingati ulang tahunnya, pada bulan Maret 2003 SMU 8 mengadakan lomba esai tingkat SMU se-DIY. Beberapa orang temen kita yaitu : Rike (2 A), Tika (2 B), Amanda (2 E) dan Natalia Desy ( 3 Bahasa) mengikuti lomba ini. Natalia Desy dengan esai berjudul Pembentukan Tim Pengawas Kualitas Bidang Pendidikan, Budaya, dan Pariwisata Sebagai Upaya Optimalisasi Pemberdayaan Yogyakarta meraih trophi juara 2.

JUARA II LOMBA DEBAT

Pada akhir bulan Maret 2003 Tim SMU Stella Duce 2 Yogyakarta yang terdiri dari Bernadetta Esti, Natalia Dessy Wulaningrum dan Theresia Meidina berhasil memperoleh trophy juara II Lomba Debat yang diselenggarakan oleh SBI (Sekolah Bisnis Indonesia) Yogyakarta.

JUARA I LOMBA BACA DEKLAMASI

Pada awal bulan April 2003, di sela-sela TPHBS, sekolah mengirimkan Esti (3 Bahasa) dan Rike (2A) mengikuti lomba Baca Puisi di Universitas Negeri Yogyakarta. Esti berhasil merebut juara 1 dengan membawa pulang trophy tetap dan trophy bergilir..

JUARA HARAPAN II LOMBA BACA PUISI

Pada tanggal 6 April 2003 sejumlah siswi SMU Stella Duce 2 Yogyakarta mengikuti lomba baca puisi di MAN III. Mereka adalah Anis Vestradani, Bernadetta Esti, dan Natalia Dessy Wulaningrum. Salahsatu siswi stero yaitu Natalia Dessy Wulaningrum berhasil memperoleh trophy juara harapan II.

JUARA II LOMBA BACA PUISI DI AMPTA

Pada bulan Mei 2003 SMU Stella Duce 2 Yogyakarta kembali berhasil menempatkan dua finalis dalam lomba baca puisi di AMPTA. Keduanya adalah Anis Vestradani dan Natalia Dessy Wulaningrum. Salahsatu finalisnya, yaitu Natalia Dessy Wulaningrum berhasil memperoleh trophi juara II.

JUARA II LOMBA BACA PUISI DI UAD

Pada bulan Mei 2003 ada dua siswi SMU Stella Duce 2 Yogyakarta yang secara diam-diam mengikuti lomba baca puisi islami di Universitas Ahmad Dahlan. Mereka adalah Bernadetta Esti dan Natalia Dessy Wulaningrum. Puisi yang mereka baca adalah puisi-puisi bernafaskan islam di mana di dalamnya ada kata-kata dari bahasa Arab. Salahsatu peserta dari stero yaitu Natalia Dessy Wulaningrum berhasil memperoleh trophy juara II.

JUARA II BACA PUISI FKY

Pada bulan Juni 2003 salahsatu siswi SMU Stella Duce 2 Yogyakarta, yaitu Natalia Dessy Wulaningrum berhasil memperoleh trophy juara II Lomba Baca Puisi tingkat SMU dalam rangka Festival Kesenian Yogyakarta. Pemenang lomba ini kebanyakan adalah siswi yang baru saja lulus SMU. Mereka masih dianggap siswa SMU karena mendaftarkan diri ikut lomba ini ketika belum dinyatakan lulus.

JUARA BACA PUISI SSRY

Pada bulan September 2003 Rike Alfiyanti Icoekyarti berhasil menjadi juara IV lomba baca puisi remaja di bawah usia 19 tahun yang diselenggarakan oleh Sanggar Sastra Remaja Yogyakarta

JUARA I TEATER & PEMERAN WANITA TERBAIK

Pada bulan Oktober 2003 kelompok Teater Stero di bawah asuhan Bu Yayuk berhasil keluar sebagai pemenang pertama festival teater se-DIY. Di samping itu Grace berhasil keluar sebagai pemeran terbaik wanita.

SARASEHAN CERPEN DAN FESTIVAL SASTRA

Pada tanggal 18 Januari 2004 Stero kedatangan tamu istimewa yaitu Ibu Naning Pranoto. Sarasehan cerpen diberikan Ibu Naning untuk siswi Stero maupun siswa sekolah lain dan diharapkan dapat menambah maupun memperkaya pengetahuan mengenai penulisan cerpen. Selain diadakan sarasehan cerpen adapula festival sastra yang diadakan oleh kelas-kelas bahasa SMU yang ada di Yogyakarta. Festival sastra ini baru pertama kali diadakan tahun ini dalam rangka menunjukkan potensi dari kelas-kelas bahasa tersebut.

KULIAH UMUM DAN TEMU PENGARANG NOVELIS FIRA BASUKI

Pada tanggal 12 Februari 2004 diadakan kuliah umum dan temu pengarang novel Fira Basuki di SMU Stero. Acara dilaksanakan di aula sekolah dengan dibagi menjadi 2 bagian yakni bagian 1 diikuti oleh kelas 3 Bahasa, tim jurnalistik, teater dan kelas 1. Sedangkan bagian kedua diikuti oleh kelas 3 IPS, Kelas 3 IPA dan kelas 2. Dalam session kuliah umum diadakan pula kuis dan tanya jawabyang membuat siswi bersemangat karena mendapatkan hadiah berupa novel gratis dari Fira Basuki dan buku sastra dari Grasindo. Tidak hanya dari siswi Stero saja yang mengikutinya tapi juga dari sekolah lain seperti SMU BOSA, SMU BODA, SMU STECE 1, SMU PL dan SMU MALU.

JUARA II LOMBA BACA PUISI EKSPO STERO

Tanggal 28 Februari 2004 dalam rangka expo stero diadakan juga lomba puisi yang diikuti oleh beberapa SMU di Yogya. Stero mendapatkan juara II yang dimenangkan oleh Rike Alfianty (3IPA).

JUARA III ESAI TENTANG UGM

Pada bulan November 2003 Stevana Venti Asriuni Minarpradita dengan esai berjudul Turunnya Kredibilitas dan Mutu Pendidikan Universitas Gajah Mada berhasil menjadi juara III lomba penulisan esai UGM di Mataku yang diselenggarakan oleh Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

JUARA BACA PUISI TEATER KEBOEN TEBU STIE YKPN

Pada bulan Januari 2004 Maria Tintun, Rike Alfiyanti Icoekyarti, dan Stevana Venti berhasil memboyong kemenangan dalam lomba baca puisi Teater Kebon Tebu STIE YKPN. Maria Tintun keluar sebagai juara II, Rike Alfiyanti sebagai juara III, dan Achi sebagai juara IV.

BACA PUISI UGM

Pada tanggal 22 April 2004 Stevana Venti Asriuni Minarpradita dan Rike Alfiyanti Icokekyarti berhasil masuk final dan akhirnya Rike menjadi pemenang pertama lomba baca puisi tingkat SMU/SMK se-DIY yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia FIB Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

BACA CERPEN UGM

Pada tanggal 22 April 2004 Rike Alfiyanti Icokekyarti berhasil menjadi pemenang pertama lomba baca cerita pendek (cerpen) tingkat SMU/SMK se-DIY yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia FIB Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Sedangkan Stevana Venti Asriuni Minarpradita berhasil menjadi pemenang kedua lomba baca cerpen tersebut.

JUARA SATU ESAI PERTANIAN UGM

Pada bulan Februari 2004 Rike Alfiyanti Icoekyarti dengan esai berjudul Berbagai Alternatif untuk Mengkonsep Masa Depan Indonesia Berbasis Pertanian berhasil menjadi juara pertama lomba penulisan esai yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

JUARA DUA ESAI SINOLOGI UMY

Pada bulan April 2004 Rike Alfiyanti Icoekyarti dengan esai berjudul Mengenal Budaya Cinta Sebagai Sarana Penumbuhan Kerja Sama yang Baik Antara Cina dan Pribumi dalam rangka Membangun Indonesia Menuju Era Globalisasi berhasil menjadi juara kedua lomba penulisan esai yang diselenggarakan oleh Sinologi Center Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

JUARA HARAPAN SATU ESAI INDELINE

Pada bulan April 2004 Amanda Marselin dengan esai berjudul Guru Ideal Adalah Guru yang Mampu Mendidik dan Mengajar Secara Seimbang berhasil menjadi pemenang harapan I lomba penulisan esai pendidikan yang diselenggarakan oleh INDELINE bekerja sama dengan Dinas P dan P Kabupaten Bantul.

FINALIS DAN JUARA HARAPAN I ESAI MAN I YOGYAKARTA

Pada bulan Mei 2004 Elisabeth Selda dan Rike Alfiyanti Icoektarti berhasil menjadi finalis lomba karya tulis yang diselenggarakan oleh MAN I Yogyakarta. Setelah melakukan presentasi di hadapan dewan juri, Rike dengan karya tulis berjudul Keberpihakan Sistem Demokrasi Indonesia Pasca Pemilu 2004 Terhadap Upaya Penyejahteraan Masyarakat berhasil menjadi pemenang harapan I.

DEKLAMASI PUISI UNY

Pada bulan Mei 2004 Stevana Vanti Asriuni Minarpradita berhasil menjadi juara ketiga lomba deklamasi yang diselenggarakan oleh PBSID Universitas Negeri Yogyakarta.

JUARA SATU ESAI FAKULTAS HUKUM UAJY

Pada bulan Juni 2004 Rike Alfiyanti Icokekyarti dengan esai berjudul Menakar Komitmen Seorang Presiden Terhadap Upaya Menyejahterakan Rakyat Indonesia berhasil menjadi pemenang pertama lomba penulisan esai yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Atmajaya Yogyakarta.

JUARA DUA ESAI PSIKOLOGI SANATA DHARMA

Pada bulan Juni 2004 Elisabeth Selda Patriajati yang mengupas masalah pengaruh tayangan televisi terhadap perkembangan psikologis remaja berhasil menjadi pemenang kedua lomba penulisan esai yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

JUARA I BACA PUISI STIE “AAN” YOGYAKARTA

Pada bulan Agustus 2004 Stevana Vanti Asriuni Minarpradita berhasil menjadi juara pertama lomba baca puisi yang diselenggarakan oleh STIE “AAN” Yogyakarta. JUARA PERTAMA MONOLOG SMA NEGERI 3 YOGYAKARTAPada tahun 2004 Stevanafenti Asriuni Minarpradita berhasil menjadi pemenang pertama Lomba Monolog yang diselenggarakan oleh SMA Negeri 3 Yogyakarta.

JUARA PERTAMA MONOLOG SMA NEGERI 3 YOGYAKARTA

Pada tahun 2005 Florentina Dicha berhasil menjadi pemenang pertama Lomba Monolog yang diselenggarakan oleh SMA Negeri 3 Yogyakarta

JUARA PERTAMA LOMBA PENULISAN NASKAH DRAMA BALAI BAHASA

Pada tahun 2005 Ajenk Budi Astuti berhasil menjadi pemenang pertama Lomba Penulisan Naskah Drama yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Yogyakarta

JUARA HARAPAN II LOMBA PENULISAN NASKAH DRAMA BALAI BAHASA

Pada tahun 2005 Florentina Dicha juga berhasil menjadi pemenang harapan I Lomba Penulisan Naskah Drama yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Yogyakarta.

JUARA II MUSIKALISASI PUISI BALAI BAHASA YOGYAKARTA

Tim Musikalisasi Puisi Stero yang terdiri dari Ajenk Budi Astuti dkk berhasil menjadi Juara pertama Lomba Musikalisasi Puisi yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Yogyakarta.

JUARA I LOMBA BACA PUISI

Sendi, siswi kelas XI diputuskan sebagai pemenang pertama lomba Baca Puisi tingkat SMA se-DIY. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada bulan Februari 2007 dalam rangka Pekan Bahasa se- DIY, proyek kerja sama Garda Budaya Indonesia dan Komunitas Sekolah-sekolah yang memiliki program Bahasa di Yogyakarta.
JUARA VIII LOMBA BACA PUISI

Cyntia, siswi kelas X dalam kegiatan yang sama juga berhasil menjadi pemenang ke VIII lomba Baca Puisi tingkat SMA se-DIY. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada bulan Februari 2007 dalam rangka Pekan Bahasa se- DIY, proyek kerja sama Garda Budaya Indonesia dan Komunitas Sekolah-sekolah yang memiliki program Bahasa di Yogyakarta.

JUARA I LOMBA PENULISAN REPORTASE LPBJ BERNAS

Grahita Emma, siswi kelas XII Bahasa mengawali tahun pelajaran 2007-2008 dengan membawa pulang tropi Juara Pertama lomba penulisan reportase yang diselenggarakan oleh Lembaga Pelatihan Bernas Jogja (LPBJ) dan Harian Umum BERNAS. Kegiatan tersebut berlangsung pada bulan Agustus 2007. Karya reportase milik Emma beserta wawancara khususnya dimuat di Harian BERNAS beberapa hari kemudian.

JUARA I LOMBA POSTER DAN KARIKATUR UAJY

Detta, siswi kelas XII Bahasa berhasil keluar sebagai Juara Pertama lomba Poster dan Karikatur yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Universitas Atmajaya Yogyakarta. Lomba tersebut berlangsung pada bulan Agustus 2007.

JUARA III LOMBA TEATER UNY

Teater Stero di bawah bimbingan Florentina Dica membawa pulang tropi Juara III Lomba Teater tingkat SMA/SMK yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Lomba tersebut berlangsung pada bulan Agustus 2007.

JUARA II LOMBA PENULISAN ESAI PP MUHAMMADIYAH

Ruth Lana Monica, siswi kelas XI IPA membawa pulang tropi Juara II lomba Penulisan Esai tingkat SMA/SMK se-DIY. Lomba tersebut diselenggarakan oleh PP Muhammadiyah bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada bulan September 2007.
JUARA II LOMBA MENULIS RESENSI KATEGORI SISWA KANISIUS

Ruth Lana Monica, siswi kelas XI IPA memperoleh tropi juara II lomba menulis resensi kategori siswa SMA yang diselenggarakan oleh Penerbit Kanisius dalam rangka Bulan Kitab Suci 2007. Presentasi para finalis di hadapan Dewan Juri dilaksanakan pada tanggal 23 September 2007

JUARA III LOMBA ESAI SUMPAH PEMUDA UKDW

Erni Setianingrum, siswi kelas XII IPS keluar sebagai pemenang III lomba penulisan Esai Sumpah Pemuda 2007 tingkat SMA se- DIY dan Jawa Tengah. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Universitas Kristen Duta Wacana pada tanggal 31 Oktober 2007.

JUARA I SEKOLAH FAVORIT LOMBA ESAI SUMPAH PEMUDA UKDW

Karena mengirimkan naskah terbanyak, SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ditetapkan sebagai Juara Favorit I lomba penulisan esai sumpah pemuda 2007 tingkat SMA se-DIY dan Jawa Tengah.

JUARA III LOMBA PENULISAN ESAI UAJY

Ruth Lana Monica, siswi kelas XI IPA membawa pulang tropi juara III lomba penulisan esai yang diselenggarakan oleh Universitas Atmajaya Yogyakarta. Lomba tingkat Jogjakarta dan Jawa Tengah tersebut dilaksanakan pada 10 November 2007

JUARA II OLIMPIADE MEMBACA APBN SPS, UPN, DAN DEPKEU

Judika Putri Sinaga, siswi kelas X membawa pulang tropi juara II wilayah Jogja- Jawa Tengah olimpiade membaca APBN kategori penulisan artikel. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh SPS Pusat, UPN, dan Depkeu. Final dilaksanakan di UPN pada tanggal 30 November 2007.

JUARA II LOMBA MUSIKALISASI PUISI SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA

Tim Musikalisasi Puisi XII IPA berhasil membawa pulang tropi juara II Lomba Musikalisasi Puisi tingkat SMA/SMK se-DIY yang diselenggarakan oleh SMA Negeri 1 Yogyakarta. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada bulan Desember 2007.

Puisi Kebahagiaan

Puisi Kebahagiaan

Aku bahagia engkau ada dihatiku
Aku bahagia engkau tak terlupa
Aku bahagia engkau tak terluka
Aku bahagia bisa mendengarmu
Aku bahagia bisa melihatmu
Aku bahagia karena aku bangga padamu
Aku bahagia karena kau tak tahu
Aku bahagia dengan perasaanku padamu
Aku bahagia hingga kini semua itu masih ada padaku

PRAKTIK BERMAIN DRAMA

PRAKTIK BERMAIN DRAMA

Setelah kita mempelajari tentang teknik penulisan naskah drama satu babak, tiba saatnya kita mempelajari teknik bermain drama. Target pembelajarannya adalah siswa secara berkelompok (9 orang per kelompok) mampu mementaskan naskah drama satu babak untuk durasi pementasan 15-25 menit.

Sebelum sampai pada penggarapan naskah untuk pementasan, terlebih dahulu perlu kita kenal beberapa fungsi atau peran dalam pementasan. Pada dasarnya kerja pementasan adalah kerja kelompok atau tim. Tim terbagi menjadi dua, yaitu tim penyelenggara dan tim pementasan. Yang dimaksud tim penyelenggara pementasan adalah orang-orang yang bekerja untuk melaksanakaan “acara” pementasan. Tim penyelenggara meliputi ketua panitia (pimpinan produksi), sekretasis, bendahara, sie dana, sie publikasi, sie perlengkapan, sie dokumentasi, si konsumsi, dam masih banyak lagi. Tim ini berperan dalam “menjual” karya seni (drama). Sukses tidaknya acara pementasan (dengan indikasi jumlah penonton yang banyak, keuntungan finansial minimal balik modal, apresiasi penonton, soundsistem, lighting yang bagus) bergantung pada tim ini.

Tim kedua adalah tim pementasan. Yang dimaksud tim pementasan adalah sekelompok orang yang bertugas menyajikan karya seni (drama) untuk ditonton. Tim pementasan terdiri dari sutradara, penulis naskah, tim artistik, tim tata rias, tim kostum, tim lighting, dan aktor. Sebenarnya tim pementasan ini terbagi menjadi dua kelompok yaitu tim on stage (di atas panggung) atau aktor, dan tim behind stage (belakang panggung). Kedua tim ini memiliki peran yang sama dalam mensukseskan pertunjukan/pementasan.

Pertama-tama kita bahas dulu tim pementasan beserta tugas dan kewenangannya.

Sutradara. Seperti kita ketahui bersama, sutradara adalah pimpinan pementasan. Ia bertugas melakukan casting (memilih pemain sesuai peran dalam naskah), mengatur akting para aktor, dan mengatur kru lain dalam mendukung pementasan. Pada dasarnya seorang sutradara berkuasa mutlak sekaligus bertanggung jawab mutlak atas pementasan.

Penulis Naskah. Sebenarnya ketika sebuah naskah dipilih untuk dipentaskan, penulis naskah sudah “mati”. Artinya, ia tidak memiliki hak lagi untuk mengatur visualisasi atas naskahnya. Tanggung jawab visualisasi ada pada sutradara. Biasanya, dalam perencanaan akting, seorang penulis naskah hanya diminta sebagai komentator.

Penata Panggung. Tugas utama penata panggung adalah mewujudkan latar (setting panggung) seperti yang diinginkan oleh sutradara. Biasanya sutradara akan berdiskusi dengan penata panggung untuk mewujudkan setting panggung yang mendukung cerita.

Penata Cahaya. Tugas utama penata cahaya adalah merencanakan sekaligus memainkan pencahayaan pada saat pementasan sehingga pencahayaan mendukung penciptaan latar suasana panggung. Jelas bahwa penata caha perlu berkoordinasi dengan penata panggung. Seorang penata cahaya harus memiliki pengetahuan memadai dalam hal mixer cahaya.

Penata Rias dan Busana. Tugas utama penata rias dan busana adalah mewujudkan rias dan kostum para aktor sesuai dengan karakter tokoh yang dituntut oleh sutradara. Biasanya, penata rias dan busana berkoordinasi erat dengan sutradara.

Penata Suara. Tugas utama penata suara adalah mewujudkan sound effect yang mendukung pementasan. Bersama dengan penata busana, penata panggung, dan penata cahaya, penata suara menciptakan latar yang mendukung pementasan. Jelas bahwa prasyarat untuk menjadi penata suara adalah memiliki kemampuan mengelola soundsistem dan soundeffect.

Aktor. Tugas utama aktor adalah memerankan tokoh yang ditugaskan kepadanya oleh sutradara.

Dongeng Indonesia Pendek

Dongeng Indonesia Pendek – Di sebuah hutan belantara yang lebat, tinggalah sekumpulan burung parkit yang hidup damai dan tentram, yang dipimpin oleh seekor raja burung bernama Raja Parakeet. Setiap hari mereka ramai bernyanyi saling bersahutan sambil berpindah-pindah dari satu ranting ke ranting yang lain. Satu sama lain saling menyayangi dan tidak pernah berebutan dalam mencari makan. Itu berkat kemampuan raja Parakeet dalam memimpin rakyatnya untuk senantiasa saling bekerja sama.

Suatu hari ketentraman mereka terusik karena mereka mendengar kabar bahwa hutan mereka kedatangan seorang pemburu burung. Sudah banyak burung yang ditangkap olehnya. Meskipun tempat tinggal mereka jauh di dalam hutan, namun tidak menutup kemungkinan pemburu itu akan segera mengetahui keberadaan mereka.
“Aduh bagaimana ini? Kita tidak bisa leluasa mencari makan. Salah-salah nanti kita menginjak perekat yang dipasang si pemburu. Kalau kita tertangkap, bagaimana nasib anak-anak kita yang masih kecil?” keluh seekor ibu burung kepada suaminya.
“Aku juga bingung bu! Tapi bagaimana lagi, kita harus tetap keluar mencari makan kalau tidak ingin anak kita mati kelaparan. Tapi kita harus ekstra hati-hati agar tidak terjebak oleh perangkap pemburu,” jawab suaminya.
“Aku dengar pemburu itu sudah semakin dekat dengan rumah kita! Beberapa burung nuri memberitahuku. Sudah banyak yang tertangkap!” kata burung lainnya.

Rakyat burung parkit semakin resah. Apalagi beberapa hari kemudian mereka melihat pemburu itu datang di sekitar rumah mereka dan mulai memasang perekat di ranting-ranting pohon untuk menangkap mereka. Alhasil banyak burung parkit yang terjebak dan menempel pada perekat si pemburu. Mereka menangis menyadari hidup mereka terancam. Tidak terkecuali raja Parakeet, ia pun terjebak. Namun ia berusaha menenangkan rakyatnya.
“Jangan panik rakyatku! Pemburu itu tidak akan membunuh kita. Buktinya ia hanya memasang perekat untuk menjebak kita. Berarti ia hanya ingin menangkap kita hidup-hidup!” seru raja Parakeet.
“Tapi apa gunanya hidup! Anakku baru menetas dan sekarang mereka pasti sedang menangis kelaparan menungguku!” tangis seekor ibu burung.
“Dengarkan aku wahai rakyatku!” seru raja Parakeet. “Kita harus bersabar sebentar. Esok, si pemburu pasti akan kembali untuk mengambil kita…”
Serentak semua burung menjerit dan menangis.
“Tenanglah dulu!” teriak raja Parakeet. “Kita akan mengatur strategi.”
“Maksud Tuan?” tanya rakyatnya.
“Kita akan berpura-pura mati!” kata raja Parakeet.
“Berpura-pura mati? Untuk apa Tuan. Toh aku akan mati kalau terpisah dengan anakku,” kata seekor ibu burung.
“Tentu saja untuk mengelabui si pemburu. Pemburu itu ingin menangkap kita hidup-hidup, jadi kita tidak berguna buatnya kalau kita semua mati. Besok ia pasti datang dan melepaskan kita satu persatu dari perangkap ini. Tunggulah aba-abaku! Dalam hitungan yang keseratus, lalu kita semua terbang bersama-sama,” kata raja Parakeet.
“Oooohhh…ya ya ya kami mengerti!” jawab semua rakyatnya.

Esoknya si pemburu datang. Ia memeriksa tangkapannya satu persatu sambil melepaskannya dari perangkapnya. Ia kecewa karena semua burung tangkapannya tidak bergerak.
“Apa mereka mati ya?” tanya si pemburu dalam hati.
Sementara itu rakyat Parkit menunggu aba-aba rajanya dengan cemas dan tak sbar. Malang ketika pemburu hendak melepaskan burung terakhir yang tak lain adalah raja Parakeet, ia terpeleset. Rakyat parkit terkejut dan serentak terbang tanpa menunggu aba-aba. Pemburu juga terkejut melihat buruannya yang disangkanya mati ternyata kabur. Tinggal raja Parakeet yang masih menempel di perangkapnya. Pemburu memegangnya dengan marah.
“Hah! Ternyata kalian menipuku. Rasakan! Kau akan mati di tanganku!” seru Pemburu.
“Jangan! Jangan bunuh aku Tuan! Aku berjanji kalau kau melepaskanku, aku akan menghiburmu. Aku akan menyanyi untukmu setiap hari,” janji raja Parakeet.
Pemburu berpikir sejenak.
“Baiklah! Kita lihat, apakah kau mampu menghiburku. Awas kalau suaramu jelek, aku tidak segan-segan menghukummu,” ancam pemburu.

Raja Parakeet dibawa ke rumah pemburu. Di sana ia dibuatkan tempat untuk bertengger. Setiap hari ia bernyanyi untuk menghibur Pemburu. Karena suara raja Parakeet amat merdu, lama-kelamaan Pemburu menyayanginya. Ia selalu membanggakannya dan memamerkannya ke teman-temannya. Banyak yang ingin membelinya tapi Pemburu selalu menolaknya meskipun ditawar dengan harga yang sangat tinggi.

Lama-kelamaan berita burung bersuara merdu itu sampai di telinga raja Aceh. Sebagai raja, ia ingin sekali memilikinya. Maka diutuslah seorang wakilnya untuk membeli burung tersebut. Wakilnya segera pergi ke rumah Pemburu.
“Raja mengutusku untuk memberikan penawaran buat burungmu. Raja akan membelinya dengan harga tinggi,” kata Wakil raja.
“Tapi tuan, aku sama sekali tidak ingin menjualnya,” jawab pemburu.
“Raja pasti sangat kecewa,” ujar Wakil raja membuat Pemburu merasa tidak enak.
“Baiklah!” kata pemburu dengan berat hati. “Raja boleh membelinya.”
Lalu kepada raja Parakeet, Pemburu berkata, “Sobat, aku terpaksa melepasmu. Baik-baiklah kau di istana. Aku pasti merindukanmu.”

Singkat cerita kini raja Parakeet tinggal di istana. Raja secara khusus membuatkan sebuah sangkar yang terbuat dari emas. Seorang perawat yang sangat ahli dalam merawat burung ditugaskan untuk merawatnya. Pendek kata hidup raja Parakeet sangat menyenangkan. Benarkah? Ternyata tidak. Karena raja Parakeet selalu ingat tempat tinggalnya sendiri di hutan sana. Teringat akan rakyatnya yang menunggunya. Hal itu membuat raja Parakeet menjadi murung. Makanan yang disediakan untuknya, sedikit pun tidak disentuhnya. Kini ia tidak mau lagi membuka mulutnya, apalagi bernyanyi untuk menghibur raja Aceh. Raja heran melihat perubahan tersebut. Ia memanggil perawatnya.
“Kenapa burung kesayanganku jadi pendiam begitu? Apakah ia sakit?” tanya raja Aceh.
“Ampun Tuan, hamba pun tidak mengerti. Semua kebutuhan dan kesehatannya selalu saya cek dengan seksama. Tidak ada yang salah dengan tubuhnya. Tapi sepertinya ia banyak pikiran,” jawab Perawat.
Raja tidak mengerti bagaimana seekor burung bisa punya banyak pikiran.
“Ternyata hewan pun punya masalah juga?” pikir Raja sambil geleng-geleng kepala.

Beberapa hari kembudian raja Parakeet mendapat ide.
“Ah, kenapa aku tidak pura-pura mati lagi,” pikirnya. “Raja akan melepaskanku kalau aku mati.”

Maka tanpa membuang waktu raja Parakeet segera berpura-pura mati. Perawatnya bergegas melaporkan berita itu kepada raja Aceh. Raja Aceh sangat sedih mendengarnya. Ia sebenarnya sangat menyayanginya.
“Siapkan acara penguburan untuknya! Ia harus dikuburkan seperti layaknya keluarga raja,” perintah raja Aceh.

Raja Aceh sendiri yang memimpin upacara penguburan tersebut. Setelah kuburan disiapkan, seorang prajurit yang membawa tubuh raja Parakeet meletakannya di tanah. Raja Parakeet tanpa membuang waktu segera mengepakkan sayapnya dan terbang tinggi secepat kilat.
“Horeeeee aku bebaaaassss…!” teriaknya.
Sementara raja Aceh dan para pengawalnya terkesima menyaksikan peristiwa itu, namun akhirnya mereka tertawa begitu menyadari mereka telah tertipu oleh seekor burung.
Raja Parakeet terbang dengan gembira menuju hutan tempat tinggalnya. Rakyatnya menyambut raja mereka dengan penuh suka cita. Demikianlah akhirnya raja Parakeet kembali berkumpul dengan rakyatnya dan hidup bahagia

TEKNIK SEDERHANA MENCIPTAKAN NASKAH DRAMA

TEKNIK SEDERHANA MENCIPTAKAN NASKAH DRAMA

Permintaan naskah drama lewat halaman ini sungguh sangat banyak. Hal ini sungguh menggembirakan karena hal itu menegindikasihaan bahwa perhatian guru Bahasa Indonesia (Sastra Indonesia) terhadap pokok bahasan drama sungguh sangat besar. Sebuah indikator terjadinya perubahan paradigma pembelajaran sastra dari model pembelajaran membaca (cerpen dan novel) ke arah pembelajaran produktif (menulis dan akting).

Berhubung sangat terbatasnya kemampuan dan waktu yang saya miliki, pada akhirnya saya berinisiatif untuk menerbitkan (contoh) naskah drama dengan variasi tema dan jumlah pemain. Dalam kumpulana naskah drama tersebut juga saya sertakan berbagai teknik persiapan pentas, penyelenggaraan pentas, dan latihan dasar. Kalau dimungkinkan saya juga menyiapkan visualisasi (dalam bentuk VCD) untuk latihan dasar keaktoran tingkat SMA). Semoga dalam tiga bulan ke depan semuanya telah siap edar.

Untuk sementara, saya menyajikan tips sederhana untuk menciptakan tokoh-tokoh dalam naskah drama. Hal ini berkaitan dengan masalah umum pengunjung halaman ini di mana mereka mengalami kesulitan dalam menciptakan naskah drama dengan jumlah pemain/tokoh tertentu.

Model penciptaan tokoh (berapapun jumlahnya) dapat dilakukan dengan KARTU KARAKTER. Permainan kartu sudah biasa dilakukan oleh para siswa entah permainan poker, remi, empat satu, dan masih banyak lagi. Sebagian besar siswi menyukai permainan kartu baik untuk meramal maupun permainan lain. Kartu remi akan dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menjadi kartu karakter. Gambarannya sebagai berikut

A. Deskripsi Fisik Kartu Karakter

Kartu karakter terdiri dari 52 kartu yang terbagi menjadi empat bagian pokok, yaitu

1. Kartu tokoh, terdiri dari tiga belas (13) kartu yang berisi profesi tokoh. Gambar tokoh tersebut bisa dibuat sesuai dengan keinginan guru, bisa orang di sekitarnya berdasarkan profesi atau peran dalam masyarakat (suster, tokoh pahlawan, guru, dsb). Dari tiga belas (13) kartu terdapat satu kartu yang tidak memuat tokoh, berfungsi sebagai kartu bebas. Contoh profesi tokoh antara lain petani, pedagang, satpam, tukang parkir, dan guru.

2. Kartu watak, terdiri dari tiga belas (13) kartu yang berisi informasi sifat tokoh. Masing-masing kartu berisi sifat yang berbeda (pemarah, kejam, penyayang, sedih, dsb). Dari tiga belas (13) kartu terdapat satu kartu kosong, berfungsi sebagai kartu bebas. Contoh sifat antara lain pengasih (memperhatikan orang lain secara berlebihan), pemarah (sering marah-marah tanpa alasan), rendah hati (tidak sombong, tidak banyak bicara, dan suka pamer (memamerkan apa saja yang dimilikinya, tak mau kalah)

3. Kartu latar, terdiri dari tiga belas (13) kartu yang berisi informasi latar tempat. Masing-masing kartu berisi informasi latar yang berbeda (sekolah, rumah, asrama, pasar, dsb). Dari tiga belas (13) kartu terdapat satu kartu kosong, berfungsi sebagai kartu bebas. Contoh latar adalah ruang UKS, kantin, ruang kelas, dan kantor polisi.

4. Kartu tema, terdiri dari tiga belas (13) kartu ang berisi informasi tema atau pokok persoalan. Masing-masing kartu berisi tema yang berbeda (pendidikan, ekonomi, sosial, pornografi, dsb). Dari tiga belas (13) kartu terdapai satu kartu kosong, berfungsi sebagai kartu bebas. Contoh tema adalah terorisme, pendidikan, pencurian helm, dan harga gabah.



B. Teknik Permainan

Secara umum permainan kartu karakter hampir sama dengan permainan kartu remi pada umumnya. Kartu ini bisa dimainkan oleh empat atau lima orang. Teknik permainanya adalah sebagai berikut

Pertama, moderator mengacak seluruh kartu. Setelah dirasa cukup, moderator memberikan pada peserta masing-masing empat kartu. Kartu dibagi dengan posisi tertutup. Pembagian dilakukan secara bergiliran dan berurutan. Setelah dilakukan pembagian, sisa kartu diletakkan di atas meja dalam posisi tertutup.

Kedua, masing-masing peserta membuka kartunya dan melihat kartu perolehannya. Jika peserta mendapat kartu kosong di antara kartu yang dimilikinya, ia dinyatakan bebas atau menang dan tidak perlu melanjutkan permainan. Yang melanjutkan permainan adalah peserta yang tidak memperoleh kartu kosong.

Ketiga, peserta harus menyusun keempat kartu yang dimilikinya sehingga tidak ada yang sama. Keempat kartu harus terdiri dari satu kartu tokoh, satu kartu watak, satu kartu latar, dan satu kartu tema. Secara bergiliran peserta mengambil kartu sisa yang ada di tumpukan sampai memperoleh kartu kosong sebagai kartu kemenangan atau kebebasan. Selama belum memperoleh kartu kosong, peserta boleh menggganti kartu sesuka hatinya sesuai dengan kartu baru yang diperolehnya.

Keempat, permainan tersebut berlangsung terus sampai tersisa satu peserta yang tidak memiliki kartu kosong. Peserta yang tidak memiliki kartu kosong dinyatakan kalah dan wajib mementaskan atau memeragakan tokoh seperti yang digambarkan dalam keempat kartu karakter yang terakhir dipegangnya.



C. Peluang Kombinasi Kartu Karakter

Berdasarkan perhitungan matematis, terdapat lebih dari 300 karakter tokoh yang dapat dihasilkan dari gabungan empat kartu karakter. Beberapa gabungan informasi akting adalah sebagai berikut

1. Seorang guru yang memiliki watak suka pamer (memamerkan apa saja yang dimilikinya) sedang berada di puncak gunung. Dia bebicara tentang masalah pendidikan.
2. Seorang tukang parkir yang memiliki watak pemarah (sering marah-marah) sedang berada di ruang kelas. Dia berbicara tentang pemilihan presiden.
3. Seorang pencopet yang memiliki watak rendah hati (tidak sombong, tidak banyak berbicara, merendah) sedang berada di gedung DPRD. Dia berbicara tentang pencurian helm.
4. Seorang petani yang memiliki watak pengasih (memperhatikan orang lain secara berlebihan) sedang berada di ruang UKS. Dia sedang berbicara masalah terorisme.

Menciptakan naskah drama dengan jumlah pemain tertentu sebenarnya banyak ditentukan oleh kemampuan kita menciptakan tokoh-tokoh secara bervariasi. Tokoh-tokoh tersebut kita atur porsi mainnya sehingga ada tokoh yang dominan (sebagai tokoh utama) dan kurang dominan (sebagai tokoh bawahan). Tokoh yang dominan kita bagi menjadi dua kelompok berseberangan (protagonis dan antagonis). Kemudian tokoh yang kurang dominan juga kita masukkan sebagai anggota dua kelompok tersebut. Maka jadilah dua kubu pemain, yaitu kubu yang baik (protagonis) dan kubu yang jahat (antagonis). Kalau mau menambah pemain lagi, tinggal kita ciptakan tokoh “abu-abu” yang tidak jelas berpihak ke mana (ini biasa disebut tokoh tritagonis). Jadi…. mudah khan menciptakan tokoh berapapun yang kita mau asal kita sudah membuat kelompok-kelompok tadi.

Salam,

Agustinus Suyoto, S.Pd (guru yang baru saja memperoleh penghargaan sebagai PEMENANG KEDUA TINGKAT SMA/SMK GURU KREATIF SE-JAWA yang diselenggarakan oleh MARIMAS-UNIKA SOEGIOPRANOTO SEMARANG pada 27 November 2008)–maaf, numpang publikasi kalau-kalau ada sekolah yang mau ngundang saya sebagai pembicara, ha..ha…ha…–

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN ILMIAH

 
CONTOH PROPOSAL PENELITIAN ILMIAH
A. JUDUL PENELITIAN
Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Dan Suku Bunga Riil Terhadap Cadangan Primer
Dan Kredit Untuk Nasabah Bank Mandiri.

B. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Permasalahaan yang dihadapi ekonomi dunia dewasa ini semakin pelik.
Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga
komonitas dunia terutama harga minyak dan pangan, diperparah lagi dengan krisis
keuangan hebat yang melanda Amerika Serikat yang mengakibatkan luluhnya industri
keuangan global. Krisis ini akan menyebabkan terjadinya peningkatan inflasi
dibeberapa negara, yang akan diikuti oleh kenaikan suku bunga, dan gejolak nilai tukar.
Mengingat sistem keuangan suatu negara tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling
terkait dan terintegrasi dengan sistem keuangan dinegara lain secara global, maka
guncangan dunia keuangan global ini akan menjadi batu ujian pada kekuatan
perekonomian nasional kedepan. Hal ini mendorong penulis untuk meneliti fenomena
tersebut melalui tesis yang bertitel: “Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Dan Suku Bunga
Riil Terhadap Cadangan Primer Dan Kredit Untuk Nasabah Bank Mandiri”.










Gambar 1.1
Latar Belakang Penelitian
Krisis Minyak Krisis Pangan Krisis Keuangan Global
1. Peningkatan Inflasi
2. Gejolak Nilai Tukar
3. Pergerakan Suku Bunga
Perekonomian Nasional
Kedepan, Khususnya
Sistem Keuangan
Sektor Perbankan, Khususnya
Bank MandiriJHON HENDRI – RISET PEMASARAN – UNIVERSITAS GUNADARMA ‐ 2009  Page 2 
 
Literatur empiris yang menguji dampak inflasi terhadap pertumbuhan dan
kualitas kredit perbankan domestik pernah dilakukan oleh Bank Indonesia (2008). Hasil
pengujian menunjukan bahwa inflasi secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan dan
kualitas kredit (NPL). Namun, pengaruh inflasi tersebut bersifat tidak langsung karena
ditansmisikan melalui pertumbuhan ekonomi dengan proxy Industrial Production Index
(IPI). Selanjutnya dengan memasukkan perkiraan angka IPI, BI rate, nilai tukar dan oil
price ke depan, hasil simulasi memperlihatkan bahwa setiap kenaikan inflasi sebesar 1%
akan menurunkan pertumbuhan kredit sekitar 0,12% dan meningkatkan NPL sekitar
0,02%. Sementara itu, Perry Warjiyo (2006) dalam papernya Stabilitas Sistem
Perbankan Dan Kebijakan Moneter: Keterkaitan Dan Perkembangannya Di Indonesia,
menyatakan bahwa eratnya keterkaitan antara kondisi kesehatan dan stabilitas
perbankan dengan kebijakan moneter melalui kebijakan suku bunga, perubahan inflasi
dan kurs rupiah.
Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini penulis mencoba merumuskan persoalan dalam bentuk
pertanyaan:
1. Bagaimanakah pengaruh nilai tukar rupiah terhadap USD, GBP, dan JPY
terhadap cadangan primer Bank Mandiri ?
2. Bagaimanakah pengaruh suku bunga riil Indonesia, Amerika Serikat, Inggris,
dan Jepang terhadap cadangan primer Bank Mandiri ?
3. Bagaimanakah pengaruh nilai tukar rupiah terhadap USD, GBP, dan JPY
terhadap kredit untuk nasabah Bank Mandiri ?
4. Bagaimanakah pengaruh suku bunga riil Indonesia, Amerika Serikat, Inggris,
dan Jepang terhadap kredit untuk nasabah Bank Mandiri ?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh nilai tukar rupiah terhadap USD,
GBP, dan JPY terhadap cadangan primer Bank Mandiri.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh suku bunga riil Indonesia,
Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang terhadap cadangan primer Bank Mandiri.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh nilai tukar rupiah terhadap USD,
GBP, dan JPY terhadap kredit untuk nasabah Bank Mandiri. JHON HENDRI – RISET PEMASARAN – UNIVERSITAS GUNADARMA ‐ 2009  Page 3 
 
4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh suku bunga riil Indonesia,
Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang terhadap kredit untuk nasabah Bank
Mandiri.
Kegunaan Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi
penulis sendiri, maupun bagi para pembaca atau pihak-pihak lain yang berkepentingan.
1. Manfaat akademis
Penelitian ini erat hubungannya dengan mata kuliah Manajemen Dana Bank,
Manajemen Perkreditan, Keuangan Internasional, Institusi Depositori dan Pasar
Modal, sehingga dengan melakukan penelitian ini diharapkan penulis dan semua
pihak yang berkepentingan dapat lebih memahaminya.
2. Manfaat dalam implementasi atau praktik.
Penelitian ini memfokuskan kepada Bank Mandiri sebagai objek penelitian,
sehingga diharapkan para pengambil kebijakan dalam Bank Mandiri maupun pihak-
pihak lain yang berkepentingan dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Batasan Masalah
Mengingat begitu luasnya ruang lingkup pada penelitian ini, maka penulis
membatasi permasalahan tersebut pada:
1. Mengingat banyaknya jumlah bank di Indonesia, maka penulis dalam penelitiaan
ini hanya menggunakan aktiva pada Bank Mandiri sebagai bahan penelitian.
2. Aktiva suatu bank terdiri dari beberapa pos, sehingga penulis akan
mengelompokan pos-pos pada aktiva tersebut berdasarkan skala prioritas
penggunaan dana, yaitu:
a. Cadangan primer; terdiri dari kas, penempatan pada Bank Indonesia, giro
pada bank lain, dan penempatan pada lain.
b. Cadangan sekunder; terdiri dari surat berharga yang dimiliki, dan obligasi
pemerintah.
c. Kredit untuk nasabah; terdiri dari kredit yang diberikan.
d. Investasi untuk pendapatan; terdiri dari penyertaan.
Dalam penelitian ini penulis hanya memfokuskan pembahasan pada cadangan
primer dan kredit untuk nasabah. JHON HENDRI – RISET PEMASARAN – UNIVERSITAS GUNADARMA ‐ 2009  Page 4 
 
3. Sesuatu hal yang tidak mungkin penulis lakukan untuk memasukan semua data
suku bunga, inflasi, dan kurs rupiah terhadap semua negara, maka dalam
penelitiaan ini penulis membatasinya dengan menggunakan data suku bunga,
inflasi, dan kurs rupiah terhadap negara Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang.
4. Data penelitiaan yang digunakan adalah data per-triwulan dari tahun 2000
sampai dengan tahun 2008, diawali dari triwulan IV tahun 2000 sampai dengan
triwulan II tahun 2008.
5. Data yang diteliti seluruhnya merupakan data sekunder yang diperoleh dari
laporan bulanan, triwulan, dan tahunan Bank Indonesia. Data yang dikumpulkan
berupa data runtun waktu (time series).
6. Alat bantu yang digunakan untuk menganalisa data statistik agar dapat diolah,
ditampilkan, dan dimanipulasi sehingga dapat menyajikan suatu informasi dalam
penelitian ini menggunakan peranti lunak atau software SPSS dan EView

C. TINJAUAN PUSTAKA
Neraca Bank
Penulis mengutip dari suplemen kuliah Institusi Depositori dan Pasar Modal
oleh Soedijono yang menguraikan bahwa untuk memenuhi ketentuan hukum, sarana
pengambilan keputusan manajerial, dan sarana kegiatan perencanaan dan pengawasan,
semua badan usaha menyelenggarakan sistem akuntansi yang menghasilkan laporan
keuangan, minimal terdiri dari neraca dan laporan rugi laba. Neraca sebuah bank dapat
dibagi menjadi dua bagian, yaitu aktiva dan pasiva. Selanjutnya pasiva sebuah bank
terdiri dari utang dan modal.
Inflasi dan Kurs
Beberapa pengertian inflasi yang penulis kutip dari berbagai sumber,
diantaranya adalah:
1. Menurut artikel Pengertian Inflasi, Stagnasi & Stagflasi Serta Dampak Sosial
Inflasi dari Organisasi.Org, Inflasi adalah suatu keadaan di mana harga barang-
barang secara umum mengalami kenaikan dan berlangsung dalam waktu yang lama
dan terus-menerus.
2. Menurut Wikipedia, inflation is a rise in the general level of prices of goods and
services in an economy over a period of time. JHON HENDRI – RISET PEMASARAN – UNIVERSITAS GUNADARMA ‐ 2009  Page 5 
 
3. Menurut Investopedia, the rate at which the general level of prices for goods and
services is rising, and, subsequently, purchasing power is falling.
Bank Indonesia dan Inflasi serta Kurs Rupiah
Sesuai dengan UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana
telah diubah dengan UU No. 3 Tahun 2004 tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah (Pasal 7). Amanat ini memberikan kejelasan peran
bank sentral dalam perekonomian, sehingga dalam pelaksanaan tugasnya Bank
Indonesia dapat lebih fokus dalam pencapaian "single objective"-nya.
Kestabilan nilai rupiah tercermin dari tingkat inflasi dan nilai tukar yang terjadi.
Tingkat inflasi tercermin dari naiknya harga barang-barang secara umum. Faktor-faktor
yang mempengaruhi inflasi dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu tekanan inflasi yang
berasal dari sisi permintaan dan dari sisi penawaran. Dalam hal ini, BI hanya memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi tekanan inflasi yang berasal dari sisi permintaan.
Karena itu, untuk dapat mencapai dan menjaga tingkat inflasi yang rendah dan stabil,
diperlukan adanya kerjasama dan komitmen dari seluruh pelaku ekonomi, baik
pemerintah maupun swasta.
Suku Bunga
Beberapa pengertian tentang suku bunga, diantaranya adalah:
1. Menurut Djaslim Saladin, Konsep Dasar Ekonomi Dan Lembaga, menguraikan
pendapat David Ricardo yang berpendapat bunga adalah jika memang banyak yang
dapat dilakukan dengan mengunakannya, banyak pula yang diberikan dengan
mengunakannya. Sedangkan Bohm Bawaer mengangap bahwa bunga itu timbul
karena orang lebih menyukai barang di masa datang, dan menganggap bunga
adalah diskonto yang harus dibayarkan. Bunga ditentukan oleh penyediaan dan
permintaan akan dana yang dipinjam.
2. Menurut Manuharawati dan Rudianto Artiono dalam Matematika Keuangan, bunga
adalah suatu jasa yang berbentuk uang yang diberikan oleh seorang peminjam atau
pembeli terhadap orang yang meminjamkan modal atau penjual atas persetujuan
bersama.
3. Menurut M. Farid M dalam tesisnya menguraikan bahwa dalam literatur ekonomi,
yang dimaksud dengan suku bunga adalah ‘harga’ yang terjadi dipasar uang dan JHON HENDRI – RISET PEMASARAN – UNIVERSITAS GUNADARMA ‐ 2009  Page 6 
 
modal. Harga disini adalah harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu yang
ditentukan bersama.
4. Menurut Nopirin dalam bukunya pengantar ilmu ekonomi makro-mikro
menguraikan bahwa dalam pengertian sempit, kaum klasik berpendapat bahwa suku
bunga merupakan hasil interaksi antara tabungan dan investasi. Definisi kaum
klasik tersebut hanya mencakup aktivitas fiskal. Berbeda dengan pengertian suku
bunga yang dikemukakan oleh John Maynard Keynes, bahwa suku bunga
ditentukan oleh penawaran dan permintaan terhadap uang.

D. PERUMUSAN HIPOTESA
Berdasakan tinjauan pustaka atau kerangka pemikiran diatas, maka penulis
mencoba untuk merumuskan hipotesis yang akan diuji kebenarannya, apakah hasil
penelitian akan menerima atau menolak hipotesis tersebut, sebagai berikut:
H01: Tidak ada pengaruh nilai tukar rupiah terhadap USD, GBP, dan JPY terhadap
cadangan primer Bank Mandiri.
H02: Tidak ada pengaruh suku bunga riil Indonesia, Amerika Serikat, Inggris, dan
Jepang terhadap cadangan primer Bank Mandiri.
H03: Tidak ada pengaruh nilai tukar rupiah terhadap USD, GBP, dan JPY terhadap
kredit untuk nasabah Bank Mandiri.
H04: Tidak ada pengaruh suku bunga riil Indonesia, Amerika Serikat, Inggris, dan
Jepang terhadap kredit untuk nasabah Bank Mandiri.

E. METODOLOGI PENELITIAN
Data Penelitian
1. Sumber Data
Data yang diteliti diperoleh dari Laporan Tahunan Bank Indonesia (LTBI),
laporan triwulanan Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerjasama Internasional
(PEKKI) Bank Indonesia, dan Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan Neraca PT.
BANK MANDIRI (PERSERO), TBK.
2. Jenis Data
a. Aktiva Bank Mandiri JHON HENDRI – RISET PEMASARAN – UNIVERSITAS GUNADARMA ‐ 2009  Page 7 
 
Pos-pos pada aktiva Bank Mandiri merupakan variabel terikat dan dikelompokan
berdasarkan skala prioritas penggunaan dana, yaitu:
1. Cadangan primer, terdiri dari kas, penempatan pada Bank Indonesia, giro pada
bank lain, dan penempatan pada bank lain.
2. Cadangan sekunder, terdiri dari surat berharga yang dimiliki, dan obligasi
pemerintah.
3. Kredit untuk nasabah, terdiri dari kredit yang diberikan,
4. Investasi untuk pendapatan, terdiri dari penyertaan.
Dalam hal penelitian ini, penulis hanya fokus kepada cadangan primer dan kredit
untuk nasabah.
b. Kurs rupiah terhadap USD, GBP, dan JPY
Kurs rupiah terhadap USD, GBP, dan JPY merupakan variabel bebas. USD dan
GDP merupakan nilai tukar 1 mata uang Amerika Serikat dan Inggris terhadap
rupiah, sedangkan JPY merupakan nilai tukar 100 mata uang Jepang terhadap
rupiah.
c. Suku bunga dan inflasi di Indonesia, Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang.
Suku bunga yang dikeluarkan oleh bank sentral masing-masing negara akan
dikurangi dengan inflasi pada masing-masing negara sehingga diperoleh suku bunga
riil. Suku bunga riil di Indonesia, Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang merupakan
variabel bebas.
3. Tipe Data
Data yang diteliti merupakan data sekunder yang dikumpulkan berupa data
runtun waktu (time series). Data-data tersebut diterbitkan secara berkala oleh Bank
Indonesia dalam bentuk buletin dan laporan triwulan atau tahunan, dengan demikian
keabsahan data tersebut merupakan tanggung jawab lembaga tersebut.
Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penulisan ini adalah Bank Mandiri.
Periode Penelitian
Data yang digunakan merupakan data triwulanan dari triwulan IV 2000 sampai
dengan triwulan II 2008.

JHON HENDRI – RISET PEMASARAN – UNIVERSITAS GUNADARMA ‐ 2009  Page 8 
 
Variabel Penelitian dan Model Penelitian
Tabel 3.1
Variabel Penelitian
Variabel Keterangan Jenis Notasi
Y1 Cadangan primer Variabel terikat I YCP
Y2 Kredit untuk nasabah Variabel terikat II YKUN
X1 Nilai tukar rupiah terhadap USD Variabel bebas I XUSD
X2 Nilai tukar rupiah terhadap GBP Variabel bebas II XGBP
X3 Nilai tukar rupiah terhadap JPY Variabel bebas III XJPY
X4 Suku bunga riil Indonesia Variabel bebas IV XSBIN
X5 Suku bunga riil Amerika Serikat Variabel bebas V XSBAS
X6 Suku bunga riil Inggris Variabel Bebas VI XSBIG
X7 Suku bunga riil Jepang Variabel bebas VII XBSJP

Dari tabel diatas maka akan didapat model penelitian sebagai berikut:
a. YCP = a + bXUSD + bXGBP + bXJPY + bXSBIN + bXSBAS + bXSBIG + bXSBJP + ε
b. YKUN = a + bXUSD + bXGBP + bXJPY + bXSBIN + bXSBAS + bXSBIG + bXSBJP + ε
Alat Yang Digunakan
Alat bantu yang digunakan untuk mencari keterkaitan diantara variabel-variabel
tersebut diatas adalah peranti lunak atau software EViews 5.0 dan SPSS 13.0 for
windows. EViews dan SPSS merupakan peranti lunak atau software yang berbasis
windows yang digunakan untuk menganalisa data statistik agar dapat diolah,
ditampilkan, dan dimanipulasi sehingga dapat menyajikan suatu informasi sesuai
kehendak pengguna. Angka 5.0 dan 13.0 merupakan nomor versi dari EViews dan
SPSS.
Model Analisis
Untuk mencari keterkaitan antara variabel yang tercakup dalam penelitian ini,
penulis menggunakan analisis regresi linier dengan metode kuadrat terkecil. Analisis
regresi bertujuan untuk mengetahui koefisien korelasi, koefisien determinasi, dan
koefisien regresi. Selanjutnya penulis melakukan pengujian hipotesi yaitu pengujian
hipotesis secara parsial menggunakan t test dan pengujian hipotesis secara simultan
menggunakan F test. JHON HENDRI – RISET PEMASARAN – UNIVERSITAS GUNADARMA ‐ 2009  Page 9 
 
Didalam persamaan regresi linier terdapat perbedaan antara Y hasil observasi
yang diperoleh dari data sampel dengan nilai Y sebenarnya, perbedaan inilah yang
disebut dengan kesalahan pengganggu atau error atau residual. Semakin kecil nilai
kesalahn pengganggu semakin valid nilai Y hasil observasi untuk meramalkan nilai Y
populasi. Beberapa buku melambangkan kesalahan penggangu dengan U dan ada juga
dengan ε. Dengan adanya kesalahan pengganggu tersebut, maka terdapat beberapa
asumsi dalam analisis regresi dengan metode kuadrat terkecil, sehingga estimasi yang
dihasilkan bersifat BLUE. Asumsi-asumsi tersebut diantaranya adalah asumsi
normalitas, asumsi autokorelasi, asumsi homokedastiditas, dan asumsi multikolinieritas.

F. RENCANA BIAYA PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian karya ilmiah untuk memenuhi salah satu
syarat guna memperoleh gelar sarjana pada universitas gunadarma, maka semua biaya
penelitian ditanggung oleh penulis.

G. JADWAL WAKTU PENELITIAN
1. Minggu I: Persiapan.
2. Minggu II – IV: Pengumpulan data, pengolahan dan analisis data secara garis besar.
3.Minggu V – IX: Penyusunan laporan draf, mulai dari BAB I sampai dengan BAB V
4. Minggu X - XII: Laporan akhir

H. DAFTAR PUSTAKA
1. Jhon Hendri. 2009. “Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Dan Suku Bunga Riil Terhadap
Cadangan Primer Dan Kredit Untuk Nasabah Bank Mandiri”. Tesis Universitas
Gunadarma. Jakarta.

CATATAN:
Proposal penelitian ini hanyalah suatu contoh, kepada mahasiswa diharapkan untuk
membuat proposal penelitian yang relevan dengan mata kuliah Riset Pemasaran.

Contoh proposal 1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan secara maksimal maka diperlukan proses pemelajaran yang kondusif dengan melibatkan semua komponen pemelajaran secara optimal. Salah satu komponen penting yang menjadikan proses pemelajaran menjadi lancar dan kondusif adalah ruang kelas.
2. Ruang kelas sebagai tempat rombongan belajar melakukan aktivitas pemelajaran memiliki peranan yang strategis dalam rangka menciptakan suasana dan rasa belajar bagi para siswa. Keberadaannya membawa dampak yang lebih luas seperti, rasa aman, rasa memiliki, ketenangan dan hal-hal positif lainnya.
3. SMA PANCA MARGA 1 LAMONGAN sebagai salah satu sekolah menengah atas di kota lamongan juga merasakan betapa pentingnya keberadaan ruang kelas sebagai salah satu unsur penentu keberhasilan proses pemelajaran. Sekolah yang memiliki siswa sekitar 900 siswa yang terbagi dalam 21 kelas .
4. Dari 21 ruang kelas yang ada 2 kelas dan 1 ruang praktik diantaranya
tidak layak pakai karena kondisi bangunan yang rusak.
5. Bertolak dari pemikiran di atas maka SMA PANCA MARGA 1 LAMONGAN menganggap bahwa pembangunan ruang kelas baru di SMA PANCA MARGA 1 LAMONGAN adalah hal yang sangat penting dan mendesak untuk diwujudkan.
Untuk itulah kami mengajukanPROPOSAL
IMBAL SWADAYA REHABILITASI PENINGKATAN AKSES SMA PANCA MARGA 1 LAMONGAN


B. Tujuan dan Sasaran

Pembangunan ruang kelas baru di SMK Prajnaparamita Malang bertujuan:

a. Memberikan tempat belajar siswa dengan segala perlengkapannya.

b. Menghindari mobilitas siswa pada saat jam efektif sehingga waktu yang
tersedia dapat digunakan untuk belajar secara optimal.

c. Agar pelaksanaan praktik sesuai dengan tingkat kemampuan siswa tanpa
adanya alasan keterbatasan tempat di sekolah.

Adapun sasaran kegiatan ini adalah :

a. Rehabilitasi 2 ruang kelas.

b. Membenahi penampilan ruang kelas yang direha

BAB II
PROGRAM REHABILITASI PRASARANA
A. Tahap perencanaan

a. Melakukan pendataan kondisi bangunan
b. Membuat gambar sesuai kebutuhan rencana rehabilitasi terdiri dari:
• Tata letak bangunan
• Denah, tampak, potongan
• Instalasi listrik penerangan
• Instalasi air bersih dan air kotor
• Gambar detail meliputi antara lain : kolom, atap, kosen, dan
kuda-kuda dll.
c. Menyusun analisis kebutuhan bahan dengan jenis dan kwalitas sesuai dengan kondisi setempat, analisa harga satuan dan tenaga kerja;
d. Membuat RAB pekerjaan rehabilitasi sekolah;
e. Membuat rencana waktu pelaksanaan pekerjaan;
f. Menyusun rencana kebutuhan tenaga kerja.
B. Tahap pelaksanaan

a.Mengarahkan dan membimbing secara periodik kepada pelaksana selama
pekerjaan berlangsung.
b.Memeriksa dan membuat laporan kemajuan pekerjaan terhadap hasil
pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi yang dilakukan oleh pelaksana.
c.Memantau dan membuat laporan harian, mingguan dan bulanan pelaksnaan
pekerjaan kepada tim rehabilitasi.
d.Membuat foto perkembangan fisik pekerjaan rehabilitasi yang menunjukan
kondisi awal (0%), menengah (50%) dan akhir (100%)

C. Objek Rehabilitasi

Objek rehabilitasi adalah dua buah ruang kelas sesuai
dengan analisis tingkat kerusakan bangunan terlampir
















BAB III
PE N DANAAN

A. Rencana Pembiayaan Ruang Kelas Baru secara Keseluruhan
Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan ruang kelas baru secara keseluruhan adalah sebesar Rp 350.000.000,00 (Tiga ratus juta ribu rupiah) dengan rincian anggaran biaya terlampir.

B. Pembiayaan yang Dibebankan kepada Pemerintah Tahun 2007

Pada tahun 2007 pembiayaan yang dibebankan kepada pemerintah sebesar
Rp 280.000.000,00 (Dua ratus delapan puluh juta rupiah).






































BAB V
PE N UTU P
Akhirnya kami berharap bahwa proposal ini mendapat persetujuan sehingga Pembangunan Ruang Kelas Baru di SMA PANCA MARGA 1 LAMONGAN segera dapat direalisasikan guna menciptakan suasana proses pemelajaran yang kondusif dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan secara maksimal, Amien.

Malang, 30 Maret 2007

Menyetujui,

Kepala SMA PANCA MARGA

Ketua OSIS




A. Tanjung S,pd
M. Fiddin Rosyadi

DILEMATIKA PERIJINAN POLIGAMI

DILEMATIKA PERIJINAN POLIGAMI
Oleh: Khoirul anam
Diskursus tentang poligami selalu menjadi kajian aktual.
Terlepas dari kontroversi mengenai setuju atau tidak setuju,
masalah poligami merupakan realitas yang ada di sekitar kita.
Bahasan mengenai poligami berpangkal pada Qs. an-Nisa’ (4):
3. Kandungan ayat tersebut berkaitan erat dengan ayat-ayat
sebelumnya, hal inilah yang kadang diabaikan dalam
pembahasan poligami. Ayat tersebut turun berkaitan erat
dengan peristiwa perang uhud yang menewaskan 70 tentara dari
700 tentara laki-laki muslim.
Ayat pertama dari surat an-Nisa’ menjelaskan tentang
seruan bertaqwa kepada Allah dan menyambung persaudaraan
universal, karena manusia berasal dari diri yang satu (nafs
wahidah). Pada ayat kedua, Allah memerintahkan untuk
memberikan harta kepada anak yatim kepada mereka dan
larangan memakannya. Pada ayat ketiga, apabila manusia dalam
kondisi takut tidak dapat berbuat adil terhadap anak yatim, Allah
memerintahkan manusia untuk menikah dengan perempuan-
perempuan yang disenangi: dua, tiga, atau empat. Jumlah ini
dibatasi pada kondisi takut tidak dapat berbuat adil terhadap anak yatim. Pada ayat keempat dibahas mengenai mahar
(maskawin) bagi perempuan. Ayat kelima membahas perintah
menyerahkan harta anak yatim kepada mereka ketika sudah
mampu mengelola hartanya. Elan vital dari ayat-ayat tentang
poligami adalah keadilan dan perlindungan terhadap anak yatim
dan janda
Muhammad Shahrur dalam bukunya Nahw Usul Jadidah Li
al-Fiqh al-Islamy menyebutkan Allah tidak hanya sekedar
memperbolehkan poligami, akan tetapi Allah sangat
menganjurkannya dengan dua syarat: Pertama, perempuan
yang menjadi isteri kedua, ketiga, atau keempat berstatus janda
dan mempunyai anak yatim. Kedua, harus terdapat rasa
khawatir tidak dapat berbuat adil kepada anak-anak yatim.
Di negara-negara Muslim seperti Tunisia yang merupakan
wilayah paling barat dari dunia Arab, poligami adalah praktek
terlarang. Larangan poligami diikuti dengan sanksi. Turki juga
melarang praktek poligami. Penerapan larangan poligami
bermuara pada penafsiran Qs. An-Nisa’ (4): 3 bahwa poligami
harus didasari atas perlakuan adil, sementara dalam Qs. An-
Nisa’ (4): 129 dinyatakan bahwa manusia sekali-kali tidak akan
mampu berlaku adil di antara istri-istrinya meskipun telah
berupaya. Di negara-negara seperti Maroko, Malaysia dan Indonesia merupakan sebagian negara yang mengijinkan
poligami dengan syarat-syarat tertentu.
Menurut ketentuan Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan Jo.
Kompilasi Hukum Islam (KHI) Pasal 57, Pengadilan dapat
memberikan ijin kepada suami untuk menikah lagi dengan
syarat: Pertama, istri tidak dapat menjalankan kewajibannya
sebagai istri. Kedua, istri mendapat cacat badan atau penyakit
yang tidak dapat disembuhkan. Ketiga, istri tidak dapat
melahirkan keturunan.
Pada Pasal 5 UU Perkawinan mengatur syarat-syarat yang
harus dipenuhi para suami yang akan beristri lebih dari seorang,
yaitu: Pertama, ada persetujuan dari istri atau istri-istrinya.
Kedua, adanya kepastian suami untuk menjamin keperluan
hidup istri-istri dan anak mereka. Ketiga, adanya jaminan suami
akan berlaku adil terhadap istri-istri dan anak-anak mereka.
Berdasarkan ketentuan perundang-undangan. Pengadilan Agama
merupakan lembaga yang berkompeten memberikan ijin
poligami.
Keinginan para suami untuk berpoligami mengalami pasang
surut dari tahun ke tahun. Sebagai deskripsi tentang
kecenderungan suami untuk berpoligami dapat dikemukakan data mengenai perijinan poligami di Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY). Selama kurun waktu lima tahun terakhir kecenderungan
para suami di wilayah Sleman dan Bantul untuk berpoligami
lebih tinggi dibanding daerah-daerah lain di DIY, yaitu masing-
masing ada 98 perkara atau dengan rata-rata dalam setiap
tahun terdapat 19,6 orang di wilayah Sleman dan Bantul yang
mengajukan perijinan poligami. Sementara kecenderungan
terendah untuk berpoligami terjadi di Guungkidul, yaitu 35
perkara atau dengan rata-rata dalam setiap tahun hanya ada 7
warga di wilayah Gunungkidul yang mengajukan perijinan
poligami.
Pengajuan perijinan poligami mayoritas didasarkan pada
Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 1974 tentang perkawinan Jo. Kompilasi Hukum Islam
(KHI) Pasal 57, terutama point pertama yaitu istri tidak dapat
menjalankan kewajibannya sebagai istri. Ketentuan pada point
ini termasuk multitafsir, karena menurut UU perkawinan
kewajiban istri lebih difokuskan pada urusan domestik. Kalau si
istri bekerja untuk membantu atau bahkan menopang kehidupan
ekonomi keluarga dan tidak mampu mengurusi urusan domestik
dapat dikategorikan tidak menjalankan kewajiban? Dalam hal ini
diperlukan sensitivitas jender dalam mensikapinya.Selain alasan tidak dapat menjalankan kewajibannya
sebagai istri, pengajuan poligami juga didasarkan pada kondisi
istri yang mengalami cacat badan atau penyakit yang tidak
dapat disembuhkan, serta alasan istri tidak dapat melahirkan
keturunan (mandul).
Dalam realitas masyarakat, tidak semua poligami
didasarkan pada pertimbangan yang matang tetapi karena faktor
lain. Faktor tersebut antara lain sebagai upaya meredam amarah
massa yang mengancam keselamatan jiwa si suami yang akan
berpoligami sebagai akibat perempuan yang akan dipoligami
telah hamil, sehingga tidak ada jalan lain kecuali mengurus
poligami sebagai bentuk tanggungjawabnya.
Proses perijinan poligami oleh pengadilan merupakan
dilema. Jika ijin diberikan tetap tidak ada jaminan keadilan yang
pasti bagi istri-istri dan anak-anak mereka (terutama istri tua
beserta anak-anaknya). Namun jika tidak diijinkan akan
mendorong praktek poligami liar yang justru akan merugikan
istri-istri dan anak-anak mereka (baik istri tua maupun muda).
Dalam konteks ini perempuan yang selalu menjadi korban.
Mensikapi kondisi tersebut diperlukan adalah kehatian-
hatian dalam pemberian ijin poligami untuk menghindari
ketidakadilan bagi istri-istri dan anak-anak di kemudian hari. Di samping itu perlu diadakan pengawasan terhadap pelaku
poligami untuk meminimalisir penyimpangan-penyimpangan.
Bahkan perlu dikaji lahirnya perundangan-undangan yang
memuat sanksi pidana atau perdata bagi pelaku poligami yang
menalantarkan istri-istri dan anak-anak mereka.
Praktek poligami sekarang diatur dengan perundang-
undangan yang juga merupakan produk ijtihad para ahli
dibidang hukum dalam memahami ayat-ayat tentang poligami.
Sebagai sebuah produk ijtihad tentu masih terbuka ijtihad-ijtihad
baru dalam rangka mewujudkan nilai-nilai asasi seperti keadilan,
persamaan, kebebasan dan kemaslahatan. Wallahu A’lam.
Sumber : Koran Merapi, 24 November 2005

METODE PERAMALAN PERMINTAAN

METODE PERAMALAN PERMINTAAN

Memforecasting permintaan dari pasar yang dimasuki oleh perusahaan adalah suatu pekerjaan yang perlu dilakukan oleh setiap manajer perusahaan dalam rangka memprediksi berapa besar peluang pasar yang tersedia di masa mendatang. Sehingga potensi pasar yang hendak dan sudah dimasuki itu tergambar secara proyektif ke depan.
Dengan melakukan forecasting permintaan pasar dengan cara yang tepat, akan dapat membantu manajer perusahaan dalam menggambarkan tersedianya potensi pasar. Jika hasil forecasting itu dapat meyakinkan para manajer perusdahaan maka akan dapat membantu menyiapkan perencanaan di bidang produksi, keuangan dan menyiapkan sarana dan prasarana pemasaran yang diperlukan dalam rangka memanfaatkan potensi pasar yang tersedia itu. Namun yang menjadi pertanyaan disini adalah bagaimana para manajer perusahaan melakukan forecasting terhadap permintaan pasar ini.
Secara garis besar terdapat dua macam metode forecasting yang biasa dilakukan, yaitu metode kualitatif yang terdiri atas teknik survey dan teknik pengumpulan opini. Sedangkan metode berikutnya adalah metode prakiraan kuantitatif, yang terdiri atas Analisis Runtut Waktu, Trend Seluler, Siklus Fluktuasi, Analisis Musiman dan Model Ekonometri.

A.FORECASTING KUALITATIF
Forecasting dengan metode ini jika data kuantitatif yang berkaitan dengan faktor-faktor yang langsung mempengaruhi permintaan tidak cukup memadai. Apabila dari data yang tidak cukup memadai ini dipaksakan untuk dasar forecasting maka hasilnya diperkirakan atau dikhawatirkan terjadi bias, tidak proporsional, dan tidak memiliki relevansi yang cukup kuat. Oleh karena itu dipergunakan metode forecasting kualitatif.
Tetapi dengan metode ini dapat dipergunakan untuk mendukung metode forecasting kuantitatif. Hal ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi jika metode kuantitatif yang biasa dilakukan berdasar data histories yang mungkin telah dilakukan itu perlu ada koreksi dari hasil metode kualitatif ini. Jadi dengan demikian metode kualitatif ini masih diperlukan dalam usaha mengoreksi hasil forecasting berdasar data historis. Karena metode kualitatif ini meliputu aspek-aspek tertentu yang paling terkini yang menyangkut perilaku permintaan dan konsumen. Justru di dalam metode kualitatif akan digali dan diselidiki fenomena terakhir yang menyangkut keinginan dan kebutuhan konsumen. Sehingga metode kualitatif merupakan kelengkapan dan penyempurnaan dari metode kuantitatif.

1.Teknik Survey
Teknik survey ini merupakan suatu alat memforecasting yang cukup penting khusunya untuk memprediksi kejadian-kejadian atau kecenderungzn-kecenderungan dalam jangka pendek mendatang ini.
Survey biasanya menggunakan alat interview atau daftar pertanyaan yang akan ditujuakan para responden yang terpilih dan yang dituju. Sesuai kelompok yang memang diperkirakan akan menjadi sasaran pasar yang dituju oleh perusahaan.
Sasaran dan klasifikasi sasaran dan jenis kebutuhan dan keperluan dari kelompok responden ini dapat dikategorikan sebagai berikut:
a.Survey tentang budget keperluan rumah tangga masyarakat eksekutif bisnis dan pemerintahan yang sekiranya berkait dengan rencana perusahaan. Survey ini diharapkan dapat merekam keseluruhan anggaran setiap rumah tangga yang disurvey.
b.Survey mengenai barang atau jasa yang diperlukan bagi para pelaku bisnis yang akan memperdagangkan barang atau jasanya. Mereka ini mungkin pelaku bisnis yang bergerak pada bisnis distributor, pengecer atau pedagang besar.
c.Survey ini dilakukan bagi para rumah tangga umum mengenai keperluan rumah tangga, produk atau barang apa secara periodik diperlukan dan frekuensi pemenuhan yang dilakukan untuk masa-masa yang akan datang.
Dari metode survey berdasar kelompok sasaran ini sebenarnya terkandung maksud dari surveyor bahwa barang dan jasa apa saja yang dibutuhkan, berapa frekuensi pemenuhan kebutuhan dan faktor-faktor apa saja yang pada umumnya yang mempengaruhi perilaku beli mereka ini. Sehingga secara tidak langsung perusahaan melihat peluang dan kendala apa saja yang bisa ditarik sebagai kepentingan bagi perusahaan atas hasil-hasil survey ini untuk memprediksi dan memperkirakan perilaku pasar dan konsumen perusahaan.

2.Sasaran Pengumpulan Data Kualitatif
Sasaran yang dituju dari pengumpulan data kualitatif ini kurang lebih sama dengan metode survey. Mereka antara lain para eksekutif, agen dan distributor, serta konsumen pada umumnya. Bahkan disini adalah sejumlah pihak yang dimintakan opini mereka, yakni para expert dibidangnya masing-masing, para konsultan manajemen dan bisnis yang relevan dengan maksud pengumpulan data dan opini ini.
Para konsultan dan expert ini dimintai opini mereka tentang persepsi mereka tentang beberapa aspek, tentang perilaku konsumen, selera dan keinginan konsumen, barang atau jasa apa saja yang akan menjadi trend di masa dating, sumber-sumber potensi apa dan di mana, serta bagaimana sikap dan respon yang harus dikembangkan oleh perusahaan terhadap kecenderungan yang terjadi di pasar.

B.METODE PERKIRAAN KUANTITATIF
1.Teknik dan Analisis Runtut Waktu
Pengertian runtut waktu sering dikonotasikan sebagai serangkaian waktu yang berurutan periodesasinya sepanjang periode di mana prakiraan permintaan diproyeksikan. Misalnya mingguan, bulanan, kuartalan dan tahunan, tergantung keinginan dari pihak-pihak yang melakukan prakiraan permintaan ini. Kalau diinginkan mingguan atau bulanan atau kuartalan dan tahunan maka periode prakiraan yang diinginkan adalah periode mingguan, biulanan, kuartalan, dan tahunan. Ini sesuai dengan kebutuhan periodik yang akan diharapokan hasilnya sebagai prediksi volume atau jumlah permintaan atau potensi pertumbuhan permintaan.
Perlu diperhatikan disini, bahwa klasifikasi waktu menurut sifat keruntutannya dapat dikelompokkan dalam empat kategori:
1.Trend Sekuler
2.Siklus Fluktuasi
3.Variasi Musim
4.Pengaruh Tak Teratur

2.Trend Sekuler
Forecasting model trend sekuler dilakukan dengan menarik garis secara kasar atau serampang mengikuti kecenderungan permintaan yang terjadi secara siklus dari tahun ke tahun.
Kalau kecenderungan permintaan di tahun-tahun yang akan datang naik maka garis trend yang kita tarik cenderung menaik untuk tahun yang akan datang. Tetapi kalau kecenderungannya turun maka kita tarik garis trend menurun untuk tahun-tahun yang akan datang. Model penarikan garis semacam ini ada sejumlah data atau variabel lain ynag perlu kita jadikan sebagai data atau variabel pendukung serta asumsi yang bisa memperkuat kecenderungan garis yang telah dibuat.

a.Fluktuasi Siklus
Siklus perubahan atau naik turunnya volume permintaan selama tahun-tahun yang telah lalu dan yang akan dating,kita tarik kecenderungannya tentu disebabkan atau dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang secara periodik dan tetap harus ada atau terjadi selam periode tahunan yang akan datang. Biasanya siklus bisa kita duga sebelumnya bahwa dengan datangnya permintaan yang meningkat pada periode tertentu sudah bisa kita prediksi kejadiannya. Begitu juga atas terjadinya penurunan permintaan oleh konsumen kita mesti dapat menduga sebelumnya pada periode tertentu selama tahun yang bersangkutan.

b.Metode Proyeksi Trend
Metode proyeksi trend ini merupakan metode yang paling sederhana dibanding dengan metode yang lainnya. Karena di dalam metode ini hanya dengan menarik garis lurus sesuai dengan kecenderungan data time series yang ada. Jika data time series yang dijadikan pijakan dalam menarik garis lurus ini ada kecenderungan meningkat, maka garis lurus yang ditarik cenderung naik sesuai dengan kecenderungan peningkatan yang terjadi atau yang akan terjadi.
Rumus yang dipakai dalam menarik garis lurus ini adalah:
St = So + bt (1)
Di mana St merupakan nilai variabel yang akan diramal pada periode t. So adalah nilai estimasi dari time series (nilai konstanta dari fungsi forecast) pada tahun dasar. Dan b merupakan koefisien kecenderungan kemiringan garis forecast yang akan ditarik, atau angka absolut pertumbuhan atau penurunan per periode. Dan t merupakan lama waktu di mana time series dalam periode yang diramalkan.

c.Metode Variasi Musim
Melakukan prakiraan volume permintaan konsumen di waktu-waktu yang akan datang dapat didasarkan pada gelombang musiman yang melekat pada kultur budaya atau kebiasaan dari masyarakat. Tetapi dapat juga karena faktor sifat dan keadaan alam yang melekat pada iklim atau cuaca. Misalnya produksi musim semi, gugur, dan musim hujan bahkan musim kemarau.
Sifat masyarakat yang menimbulkan musiman ini oleh karena faktor budaya dan kebiasaaan misalnya karena musim hari raya keagamaan. Pada saat itu biasanya masyarakat akan memiliki ajat yang cukup besar dalam melakukan pemenuhan konsumsi barang keperluan pesta dan sehari-hari. Maka dapat dipastikan pada periode ini permintaan akan kebutuhan dan keperluan konsumsi akan meningkat dalam jumlah yang cukup berarti. Demikian juga ketika datang musim bulan-bulan baik maka banyak masyarakt menggunakan bulan tersebut melaksanakan hajat perkawinan, pesta perkawinan, yang memerlukan konsumsi dan persediaan barang kebutuhan untuk keperluan tersebut.

d.Metode Rata-rata Bergerak
Metode rata-rata bergerak ini dilakukan untuk lebih memperbaiki hasil dari metode trend yang dinilai cukup kasar dan cukup besar risiko penyimpangan dari hasil trend seperti yang telah ditampilkan sebelum ini. Metode rata-rata bergerak, sesuai dengan yang namanya bergerak dilakukan dengan pengelompokan periode waktu dihitung rata-ratanya menurut pengelompokkan periode waktu dihitung.
Kepentingan peramalan yang akan dipakai apakah dalam skup jangka pendek nilai ramalan yang diketahui atau dalam rentang waktu yang lebih panjang. Kalau menggunakan rentang waktu yang lebih pendek maka hasil rata-rata bergerak yang akan kita peroleh akan lebih mendekati kondisi sifat data yang sebenarnya dan rata-rata yang kita temukan terdistribusi atau tersebar pada kelompok data faktual. Sedangkan jika satuan waktu yang lebih panjang, rata-rata yang kita peroleh akan lebih mewakili sejumlah data yang lebih banyak dan beraneka macam fluktuasinya, sehingga rata-rata bergeraknya lebih tersebar dan kurang mewakili fakta sifat data yang tersebar tersebut. Terkecuali sifat data lebih homogen dan tidak terlalu fluktuatif.
Angka deviasi dapat diperoleh dengan cara mengurangi angka observasi dengan angka rata-rata bergerak. Sedangkan deviasi kuadrat adalah menguadratkan deviasi sehingga menghasilkan angka pada kolom deviasi kuadrat. Jumlah deviasi kuadrat ini akan kita pergunakan untuk menghitung penyimpangan atau tingkat error (istilah disini adalah Root Mean Square Error = RMSE) setiap pengelompokkan rata-rata bergerak ini. Dengan rumus sebagai berikut:
RMSE = √∑(At - Ft)2 (2)
n
Di mana:
RMSE = Root Mean Squre Error
At = angka observasi
Ft = rata-rata bergerak yang dihasilkan per kelompok waktu

e.Metode Rata-rata Tertimbang
Metode eksponential smoothing ini merupakan metode yang lebih halus lagi daripada metode rata-rata bergerak. Jadi metode ini lebih hati-hati dalam memprediksi atau meramal permintaan yang akan terjadi di masa datang.
Apabila kita memperhatikan sifat data time series, maka ada kecenderungan bahwa metode rata-rata tertimbang akan lebih dipilih daripada metode rata-rata bergerak. Mengapa demikian, karena di dalam metode rata-rata tertimbang menyertakan faktor-faktor yang relevan yang menjadi penyebab tersebarnya data time series. Hal ini diimplementasikkan ke dalam prakiraan dari faktor terjadinya fluktuasi pada data time series kedalam risiko penyimpangan prakiraan, sehingga hasil prakiraan pada masing-masing prakiraan lebih kecil risiko fluktuasi penyimpangan. Dan angka rata-rata tertimbang tertentu yang dipilih merupakan komposisi persebaran atas terjadinya keakuratan dan risiko penyimpangan yang mungkin akan terjadi sebagai mendasari prakiraan yang dihasilkan. Demikian untuk perhitungan prakiraan berikutnya secara berjenjang dari prakiraan sebelumnya ke prakiraan selanjutnya di dalam periode yang diramalkan. Hal ini dimaksudkan untuk meratakan risiko penyimpangan sehingga risiko tersebut berada pada persebaran yang lebih merata keseluruhan periode yang diperkirakan.
Metode rata-rata tertimbang dilakukan dengan proses perhitungan sebagai berikut:
a.Menentukan angka tertimbang (weight) tertentu bagi data observasi dengan notasi w antara angka 0 s/d angka 1.;
b.Menambahkannya dengan angka tertimbang bagi data prakiraan dengan notasi (1-w).
c.Menghitung rata-rata keseluruhan dari data time series dengan rumusan
A1 + A2 + …......An dan notasinya = F1
n
d.Menghitung prakiraan dengan rumusan Ft+1 = wA + (1-w)F1
Di mana Ft+1 merupakan prakiraan pada periode kedua, w merupakan angka tertimbang yang dipilih, A merupakan data observasi, 1-w merupakan persebaran atau penghalusan, dan F1 merupakan prakiraan sebelumnya.

3.Metode Ekonometri
Metode ekonometri merupakan metode prediksi volume atau nilai dependen variabel dengan melibatkan berbagai faktor atau varibel independen yang relevan dan cukup signifikan mempengaruhi dependen variabel tersebut. Secara ekonomi dari model ekonometri ingin dilihat relevansinya pengaruh independen variabel terhadap dependen variabel. Bahkan juga ingin dilihat apakah antar variabel independent itu saling mempengaruhi dan berapa besar pengaruh terhadap dependen variabel. Juga ingin dilihat berapa tepat antara kebenaran statistik dikoreksi dengan kebenaran secara ekonomi.
Jadi secara literatur ekonometrik merupakan suatu pengukuran secara ekonomi, baik secara statistik, matematik, maupun secara ekonomi teori sekaligus dalam konteks hubungan antara variabel-variabel ekonomi. Memang metode ekonometrik sering lebih kompleks disbanding dengan metode proyeksi trend. Namun ekonometrik setidaknya memiliki dua keunggulan sebagai alat prakiraan. Pertama adalah keunggulan dalam memperoleh prediksi nilai variabel yang penting. Ini akan sangat berguna bagi manajer untuk mengevaluasi kemungkinan pengaruh alternatif keputusan yang diambil. Sebagai contoh bahwa studi ekonometrik yang mengestimasi pengaruh advertensi terhadap permintaan dapat dipergunakan sebagai akses melakukan strategi advertensi. Kedua adalah metoda ekonometrika mengestimasi perilaku hubungan antara variabel-variabel. Secara mencolok memforecasting dengan dasar metode lain seperti misalnya survey data hanya memperoleh sesuatu yang lebih kecil dari penyebab yang hakiki pada hubungan antar variabel-variabel ini secara umum.
Terdapat empat tahapan yang termasuk didalam memformulasi forecast model ekonometrika ini.
1.Membangun suatu model teori.
2.Mengumpulkan data.
3.Memilih bentuk persamaan fungsi yang diestimasi.
4.Mengestimasi dan menginterpretasi hasil.

a.Membangun Model Teori
Dengan menggunakan metode ekonometri, pertama yang harus dilakukan adalah memformulasi model teori hubungan ekonomi. Model ini harus didasarkan pada nuansa teori ekonomi dan dinyatakan dalam bentuk fungsi matematik. Pada dasarnya membangun model termasuk menentukan variabel-variabel yang dimasukkan di dalam model dan jika ada teori yang rasional untuk memprediksi hubungan dan perilaku keterkaitan antar variabel. Sebagau contoh kita menginginkan untuk memprakirakan permintaan, maka hubungan antar harga dan kuantitas dapat menjadi dasar teori yang logis bagi suatu model. Suatu pernyataan matematik yang sederhana dalam hubungan antar variabel ini adalah:
Q = f(P) (3)
Teori ekonomi memprediksi suatu hubungan berbalik arah antara harga dan jumlah barang yang diminta. Jadi ini diharapkan deviasi (dQ/dP) kuantitas dengan harga akan negatif.
Namun satu hal bahwa hubungan antara harga dan kuantitas barang yang diminta oleh masyarakat ditunjukkan adanya hubungan dan respon negatif di dalam hubungan kedua faktor tersebut. Oleh karena itu pada model ekonometri ingin ditunjukkan model sejumlah faktor yang mempengaruhi volume permintaan.
Faktor yang harga mempengaruhi volume permintaan tersebut sebenarnya tidaklah lain yang juga ikut mempengaruhi permintaan, tetapi banyak faktor lain yang juga ikut mempengaruhi permintaan. Maka secara spesifik hubungan kausalistik permintaan itu dipengaruhi selain oleh harga, tetapi juga dipegaruhi oleh income per kapita (I), harga barang lain (Po), dan advertensi (A).
Karena itu model fungsi yang dikembangkan dalam persamaan ekonometri sebagimana ditunjukkan pada pembahasan estimasi permintaan yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor atau variabel, seperti:
Qd = f (P, I, Po dan A) (4)
Yang secara ekonomi terbukti secara empiric bahwa fungsi permintaan (Qd) dipengaruhi P, I, Po dan A dirumuskan sebagai fungsi:
Qd = a – bP + cI + dPo + eA (5)
Dimana Qd merupakan volume permintaan, a merupakan koefisien konstanta, b, c, d dan e merupakan koefisiensi parameter faktor harga, income, harga barang lain dan advertensi. Dan tanda positif dan negatifnya koefisiensi parameter itu mencerminkan sifat hubungan antar variabel P, I, Po dan A tersebut secara parsial terhadap Qd.

b.Mengumpulkan Data
Kegiatan mengumpulkan data dari faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan yaitu harga, income, harga barang lain dan advertensi dilakukan oleh manajer anatara lain melaui survey di perusahaan, biro statistik umum, lembaga-lembaga konsultan manajemen. Survey juga dapat dilakukan langsung pada para pelaku usaha dan masyarakat konsumen selama periode tertentu menurut kebutuhan pengkajian dan peramalan permintaan dan potensi pasar yang akan dijadikan sebagai bahan informasi potensi dan peluang serta kendala pasar yang dihadapi oleh manajer perusahaan yang akan menyusun model atau metode ekonometri yang akan disusun.


c.Memilih dan Menetukan Fungsi Permintaan
Setelah data yang dikumpulkan tersebut diolah dalam komputer dan menghasilkan suatu print out atau tampilan parameter-parameter, uji kesalahan dan signifikansi serta layak dan tidaknya parameter tertsebut, baik secara statistik maupun secara ekonomi teori dari yang dihasilkan.
Jika telah meyakini bahwa fungsi permintan pada rumus (5) di atas dan terbukti signifikan semua parameter variabel yang terpilih tersebut, maka dapat kita pergunakan sebagai alat memforecasting atau meramal permintan di masa datang, dengan sejumlah asumsi yang perlu disertakan. Tidak ada variabel lain selain yang diprediksi mempengaruhi secara dominan terhadap permintaan.
Fungsi permintaan menghubungkan kuantitas yang diminta dengan harga satuan barang tersebut juga dengan factor-faktor lainnya yang besar pengaruhnya terhadap jumlah barang yang konsumen ingin dan sanggup untuk membelinya, seperti pendapatan konsumen yang bersangkutan, harga barang pengganti, harga barang komplementer dan cita rasa atau kesukaan si konsumen.

d.Mengestimasi dan Menginterpretasi Hasil
Sebagai hasil dari pemilihan bentuk fungsi permintaan, maka kita akan jadikan ini sebagai fungsi yang dapat menjelaskan hal-hal berikut ini:
a.Persamaan fungsi ini kita pilih untuk meramal berdasar pada teori ekonomi.
b.Estimasi parameter dari persamaan linier ini mengindikasikan pengaruh perubahan variabel independen.
c.Demikian juga estimasi parameter, estimasi itu dapat kita jadikan sebagai bahan untuk menguji dan mengevaluasi gejala dan perilaku permintaan dipengaruhi variabel independen.
d.R2 merupakan nilai yang indikasinya adalah proporsi variasi pada variabel dependen dijelaskan oleh variabel independen.

DAFTAR PUSTAKA

Muslich. 2003. Ekonomi Manajerial: Alat Analisis Strategi dan Kebijakan Bisnis. Edisi Kedua. Yogyakarta: Ekonisia.
Reksoprayitno, Soediyono. 2000. Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi Millenium. Yogyakarta: BPFE.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PSIKOLOGI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN
MATA KULIAH : PSIKOLOGI
BOBOT : 2 SKS (T : 1, P : 1)

Pertemuan ke
Pokok Bahasan
(Tujuan Intruksional Umum/TIU)
Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar (Tujuan Instruksional Khusus/TIK)
Cara Pembelajaran
Media
Tugas
Referensi
1
1.1TEORI DAN KONSEP PSIKOLOGI





1.2TEORI DAN KONSEP PERILAKU



Mahasiswa mampu untuk memahami psikologi ibu dan anak, meliputi Teori dan Konsep Psikologi, Tahap Perkembangan, Proses Adaptasi Psikologi Sepanjang Daur Kehidupan, Selama Proses Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Menyusui, serta bagaimana Cara Mengelola Perubahan tersebut.

1.1.1Pengertian
1.1.2Sejarah psikologi
1.1.3Macam teori psikologi menurut aliran
1.1.4Ruang lingkup psikologi

1.2.1Pengertian
1.2.2Proses pembentukan perilaku menurut para ahli
1.2.3Perubahan perilaku

Mahasiswa dapat menjelaskan teori dan konsep perilaku psikologi
Brain storming
CTJ
Multimedia, Hand out
-
BU 1, 2, 3
BA 1, 2, 3, 4
2
2.1TAHAP-TAHAP PROSES ADAPTASI


2.2PROSES ADAPTASI PSIKOLOGIS PADA WANITA SEPANJANG DAUR KEHIDUPANNYA


Mahasiswa mampu untuk memahami psikologi ibu dan anak, meliputi Teori dan Konsep Psikologi, Tahap Perkembangan, Proses Adaptasi Psikologi Sepanjang Daur Kehidupan, Selama Proses Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Menyusui, serta bagaimana Cara Mengelola Perubahan tersebut.

2.1.1Adaptif
2.1.2Maladaptif

2.2.1Bayi
2.2.2Balita
2.2.3Usia sekolah
2.2.4Remaja

3Mahasiswa dapat menjelaskan konsep tumbuh kembang pada bayi dan anak balita
Brain storming
CTJ

Multimedia, Hand out
Diskusi kelompok
BU 1, 2
BA 1, 2, 3, 4




3
3.1PROSES ADAPTASI PSIKOLOGI PADA ANAK SESUAI TAHAP PERKEMBANGAN







3.2PERKEMBANGAN PSIKOLOGI PADA ANAK



Mahasiswa mampu untuk memahami psikologi ibu dan anak, meliputi Teori dan Konsep Psikologi, Tahap Perkembangan, Proses Adaptasi Psikologi Sepanjang Daur Kehidupan, Selama Proses Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Menyusui, serta bagaimana Cara Mengelola Perubahan tersebut.

3.1.1Keadaan psikologi bayi dan anak
3.1.2Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologi
3.1.3Masalah-masalah psikologi pada anak yang sering terjadi
3.1.4Kebutuhan bimbingan psikologi

3.2.1Masa pra sekolah
3.2.2Masa sekolah
3.2.3Masa pubertas


Mahasiswa dapat menjelaskan proses adaptasi psikologi pada bayi dan anak sesuai tahap perkembangannya
Brain storming
CTJ

Multimedia, Hand out
Quiz
BU 1, 2
BA 1, 2, 3, 4

4
WANITA SEBAGAI GADIS/REMAJA
















Mahasiswa mampu untuk memahami psikologi ibu dan anak, meliputi Teori dan Konsep Psikologi, Tahap Perkembangan, Proses Adaptasi Psikologi Sepanjang Daur Kehidupan, Selama Proses Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Menyusui, serta bagaimana Cara Mengelola Perubahan tersebut.

4.1Anak gadis pada masa pubertas
Day dreaming
Rasa malu berlebihan
Antagonisme sosial
Antagonisme seks
Emosionalitas
Kurang percaya diri
Sikap tidak senang
Merasa bosan
Keinginan untuk menyendiri
Keseganan untuk bekerja
4.2Anak gadis pada masa adolescence
Cinta diri
Fantasi seksual
Multiple personality / psedoafektivitat

Mahasiswa dapat menganalisa perubahan psikologi pada wanita pra kehamilan, kehamilan, persalinan, nifas, menyusui, masa lansia dini dan lanjut
Brain storming
CTJ

Multimedia, Hand out
-
BU 1, 2, 3
BA 1, 2, 4, 6, 8, 9

5
WANITA DEWASA















Mahasiswa mampu untuk memahami psikologi ibu dan anak, meliputi Teori dan Konsep Psikologi, Tahap Perkembangan, Proses Adaptasi Psikologi Sepanjang Daur Kehidupan, Selama Proses Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Menyusui, serta bagaimana Cara Mengelola Perubahan tersebut.

5.1Masa kehamilan
Teori Rubin
Teori Ramona T Mercer
5.2Masa persalinan
Adat kebiasaan melahirkan
Emosi pada saat hamil dan proses melahirkan
Faktor somatic dan psikis yang mempengaruhi kelahiran
Kegelisahan dan ketakutan menjelang kelahiran
Reaksi wanita hiper masculin dalam menghadapi kelahiran
Reaksi wanita total pasif dalam menghadapi kelahiran

Mahasiswa dapat menganalisa perubahan psikologi pada wanita pra kehamilan, kehamilan, persalinan, nifas, menyusui, masa lansia dini dan lanjut
Brain storming
CTJ

Multimedia, Hand out
Diskusi kelompok
BU 1, 2, 3
BA 1, 2, 4, 6, 8, 9

6
WANITA DEWASA






Mahasiswa mampu untuk memahami psikologi ibu dan anak, meliputi Teori dan Konsep Psikologi, Tahap Perkembangan, Proses Adaptasi Psikologi Sepanjang Daur Kehidupan, Selama Proses Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Menyusui, serta bagaimana Cara Mengelola Perubahan tersebut.


5.3Masa nifas
Fase honey moon
Bounding attachment
Fase taking in
Fase taking hold
Fase letting go

Mahasiswa dapat menganalisa perubahan psikologi pada wanita pra kehamilan, kehamilan, persalinan, nifas, menyusui, masa lansia dini dan lanjut
Brain storming
CTJ

Multimedia, Hand out
Seminar
BU 1, 2, 3
BA 1, 2, 4, 6, 8, 9

7
7.1WANITA SEBAGAI IBU




7.2WANITA SEBAGAI LANSIA






Mahasiswa mampu untuk memahami psikologi ibu dan anak, meliputi Teori dan Konsep Psikologi, Tahap Perkembangan, Proses Adaptasi Psikologi Sepanjang Daur Kehidupan, Selama Proses Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Menyusui, serta bagaimana Cara Mengelola Perubahan tersebut.

7.1.1Fungsi keibuan
7.1.2Sifat keibuan
7.1.3Relasi ibu dan anak
7.1.4Ibu tiri dan ibu angkat

7.2.1Periode klimakterium
7.2.2Perilaku aneh pada periode klimakterium
7.2.3Kondisi psikis wanita setengah baya
7.2.4Masa nenek-nenek

Mahasiswa dapat menganalisa perubahan psikologi pada wanita pra kehamilan, kehamilan, persalinan, nifas, menyusui, masa lansia dini dan lanjut
Brain storming
CTJ

Flipchart
Multimedia
Hand Out
White board

Quiz
BU 1, 2, 3
BA 1, 2, 4, 6, 8, 9


8

UJIAN TENGAH SEMESTER

9
GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA MASA REPRODUKSI














Mahasiswa mampu untuk memahami psikologi ibu dan anak, meliputi Teori dan Konsep Psikologi, Tahap Perkembangan, Proses Adaptasi Psikologi Sepanjang Daur Kehidupan, Selama Proses Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Menyusui, serta bagaimana Cara Mengelola Perubahan tersebut.

9.1Menstruasi
Komplek kastrasi (trauma genitalia)
Teori cloaca
Fobia
Hyochondria
Paranoid
Psychogenaminore
9.2Perkawinan
Perkawinan periodic/term mariage
Trial marriage
Kompanjonate marriage
Poligami
Perkawinan eugenis

Mahasiswa dapat menganalisa perubahan psikologi pada wanita pra kehamilan, kehamilan, persalinan, nifas, menyusui, masa lansia dini dan lanjut
Brain storming
CTJ

Multimedia
Hand Out
White board

-
BU 1, 2, 3
BA 1, 2, 4, 6, 8, 9

10
GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA MASA REPRODUKSI
















Mahasiswa mampu untuk memahami psikologi ibu dan anak, meliputi Teori dan Konsep Psikologi, Tahap Perkembangan, Proses Adaptasi Psikologi Sepanjang Daur Kehidupan, Selama Proses Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Menyusui, serta bagaimana Cara Mengelola Perubahan tersebut.

9.3Kehamilan
Kemandulan
Hamil di luar nikah
Psecodeceises
Keguguran
Kehamilan yang tidak dikehendaki
Hamil dengan janin mati
Hamil dengan ketergantungan obat
9.4Persalinan
Gelisah dan takut menjelang kelahiran
Gangguan bounding attachment
9.5Nifas
Post partum blues

Mahasiswa dapat menganalisa perubahan psikologi pada wanita pra kehamilan, kehamilan, persalinan, nifas, menyusui, masa lansia dini dan lanjut
Brain storming
CTJ

Multimedia
Hand Out
White board

-
BU 1, 2, 3
BA 1, 2, 4, 6, 8, 9

11
GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA MASA REPRODUKSI







Mahasiswa mampu untuk memahami psikologi ibu dan anak, meliputi Teori dan Konsep Psikologi, Tahap Perkembangan, Proses Adaptasi Psikologi Sepanjang Daur Kehidupan, Selama Proses Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Menyusui, serta bagaimana Cara Mengelola Perubahan tersebut.

9.6Masa menopause
Depresi menstrual
Masturbasi klitoris
Ide delerius
Aktifitas hipomanis semu
Infantile
Insomnia
Gangguan konsep diri

Mahasiswa dapat menganalisa perubahan psikologi pada wanita pra kehamilan, kehamilan, persalinan, nifas, menyusui, masa lansia dini dan lanjut
Brain storming
CTJ

Multimedia
Hand Out
White board

-
BU 1, 2, 3
BA 1, 2, 4, 6, 8, 9

12
12.1CARA MENGATASI GANGGUAN PSIKOLOGIS MENSTRUASI

12.2CARA MENGATASI GANGGUAN PSIKOLOGI SAAT PERKAWINAN

Mahasiswa mampu untuk memahami psikologi ibu dan anak, meliputi Teori dan Konsep Psikologi, Tahap Perkembangan, Proses Adaptasi Psikologi Sepanjang Daur Kehidupan, Selama Proses Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Menyusui, serta bagaimana Cara Mengelola Perubahan tersebut.

12.1.1Pendekatan komunikasi terapeutik/ konseling

12.2.1Konseling


Mahasiswa dapat melakukan pengelolaan perubahan psikologi

Brain storming
CTJ

Multimedia
Hand Out
White board

Quiz
BU 1, 3
BA 1, 2, 4, 6, 8, 9, 10

13
CARA MENGATASI GANGGUAN PSIKOLOGIS YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEHAMILAN

Mahasiswa mampu untuk memahami psikologi ibu dan anak, meliputi Teori dan Konsep Psikologi, Tahap Perkembangan, Proses Adaptasi Psikologi Sepanjang Daur Kehidupan, Selama Proses Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Menyusui, serta bagaimana Cara Mengelola Perubahan tersebut.

13.1Pendekatan terapeutik
13.2Kolaborasi dengan psikolog


Mahasiswa dapat melakukan pengelolaan perubahan psikologi

Brain storming
CTJ

Multimedia
Hand Out
White board

-
BU 1, 3
BA 1, 2, 4, 6, 8, 9, 10

14
14.1CARA MENGATASI GANGGUAN PSIKOLOGIS YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN


14.2CARA MENGATASI GANGGUAN PSIKOLOGIS YANG BERHUBUNGAN DENGAN NIFAS


Mahasiswa mampu untuk memahami psikologi ibu dan anak, meliputi Teori dan Konsep Psikologi, Tahap Perkembangan, Proses Adaptasi Psikologi Sepanjang Daur Kehidupan, Selama Proses Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Menyusui, serta bagaimana Cara Mengelola Perubahan tersebut.

14.1.1Pendekatan dengan komunikasi terapeutik
14.1.2Peningkatan support mental/dukungan keluarga

14.2.1Pendekatan komunkasi terapeutik
14.2.2Peningkatan support/dukungan keluarga

Mahasiswa dapat melakukan pengelolaan perubahan psikologi

Brain storming
CTJ

Multimedia
Hand Out
White board

-
BU 1, 3
BA 1, 2, 4, 6, 8, 9, 10

15
CARA MENGATASI GANGGUAN PSIKOLOGIS YANG BERHUBUNGAN DENGAN NIFAS

Mahasiswa mampu untuk memahami psikologi ibu dan anak, meliputi Teori dan Konsep Psikologi, Tahap Perkembangan, Proses Adaptasi Psikologi Sepanjang Daur Kehidupan, Selama Proses Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Menyusui, serta bagaimana Cara Mengelola Perubahan tersebut.

15.1Konseling
15.2Kolaborasi dengan psikolog


Mahasiswa dapat melakukan pengelolaan perubahan psikologi

Brain storming
CTJ

Multimedia
Hand Out
White board

Quiz
BU 1, 3
BA 1, 2, 4, 6, 8, 9, 10


16

UJIAN AKHIR SEMESTER


REFERENSI :
Buku utama (BU)
1.Bimo Walgito, 1981, Pengantar Psikologi Umum , Edisi III,Yayasan Penerbit Fak. Psikologi UGM, Yogyakarta
2.Irwanto dkk, 1994, Psikologi Umum , Gramedia, Jakarta
3.Tri Rusmi Widayatun, 1999, Ilmu Perilaku, Infomedia
Buku anjuran (BA)
1.Sri Kusmiati, 1990, Dasar-Dasar Perilaku, Edisi I, Pusdiknakes, Depkes RI
2.Kartini Kartono, 1992, Psikologi Wanita Jilid I dan II, Mandar Maju, Bandung
3.Kartini Kartono, 1992, Psikologi Anak Jilid I dan II, Mandar Maju, Bandung
4.Elizabeth Harlock, 1990, Psikologi Perkembangan, Sepanjang Hayat
5.Singgih Gunarso, 1990, Psikologi Perkembangan
6.Burt Smet, 1994, Psikologi Kesehatan
7.Sukidjo Notoatmodjo, Pengantar Perilaku
8.Kartini Kartono, 1989, Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual, CV Mandar Maju, Bandung
9.Lorraine Sherr, 1995, The Psichology Of Pregnancy and Birth, Morston Book Services Ltd, Oxford
10.Louse Silverston, 1993, The Art and Sciene Of Midwifery, Prentise Hall, London

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More